Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menggandeng para pengusaha otomotif China yang tergabung dalam China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) untuk merakit mobil listrik di Indonesia.
Dia mencontohkan industri otomotif China yang sudah lebih dahulu masuk di Indonesia yaitu, MG yang dirakit di pabrik SGMW, serta Chery dan Neta yang dirakit di general assembler PT Handal.
“Kami berharap skema ini dapat dipromosikan ke industri otomotif Tiongkok lainnya, sehingga semakin banyak pabrikan Tiongkok yang dapat memanfaatkan peluang ini,” ujarnya saat berbincang dengan media di Park Hyatt Beijing, China, Kamis (13/6).
Pemerintah Indonesia berharap pabrikan otomotif Negeri Tirai Bambu dapat membawa rantai pasoknya ke Tanah Air. Selain itu, pemerintah juga mengharapkan agar pabrikan China dapat memanfaatkan komponen produksi dari Industri Kecil Menengah (IKM) Indonesia dan menjadikannya bagian dari rantai pasok global.
Menperin mengatakan, Pemerintah Indonesia berharap Gaikindo dan CAAM dapat mengawal kolaborasi ini dengan baik, sehingga Indonesia dapat dijadikan pilihan utama sebagai basis produksi otomotif khususnya untuk kendaraan setir kanan.
“Selain itu, kami juga berharap Gaikindo dan CAAM dapat menggali potensi perluasan negara tujuan ekspor bagi perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, CAAM mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di ASEAN, dengan total penjualan pada tahun 2023 mencapai 1 juta unit, yang setara dengan 30 persen dari pangsa pasar di ASEAN.
Executive Vice Chairman and Secretary General CAAM, Fu Bingfeng, menuturkan bahwa meskipun Indonesia memiliki penjualan terbesar di ASEAN, Car Ownership Ratio di Indonesia masih rendah, yaitu 99 unit per 1.000 penduduk. Angka ini jauh di bawah Malaysia yang mencapai 490, Thailand 275, dan Singapura 211.
“Hal ini menunjukkan masih besarnya peluang bagi perkembangan industri otomotif di Indonesia,” ujar Fu Bingfeng.
Pada tahun lalu, penjualan mobil dari brand asal China di Indonesia mencapai 33 ribu unit, dengan pangsa pasar sebesar 3,4 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 27 ribu unit dengan pangsa pasar sebesar 2,7 persen.
“Peningkatan ini mencerminkan kontribusi yang semakin besar dari brand Tiongkok dalam pasar otomotif Indonesia,” ujarnya..
Selain itu, kata Fu Bingheng, CAAM juga melihat meningkatnya jumlah pabrikan asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Masuknya Chery, Neta, dan yang terbaru BYD menandakan ketertarikan yang kuat dari pabrikan Tiongkok untuk berinvestasi di pasar Indonesia.
“CAAM sangat mengapresiasi minat ini dan berharap dapat terus memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara,” pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.