LAMPUNG7COM | Semakin mendekati penghujung kegiatan Lampung Fair Tahun 2022, pelaksanaan kegiatan tersebut bukannya semakin baik dan lancar, justru semakin semrawut dan menuai berbagai kontroversi dari berbagai kalangan.
Sejatinya Event tersebut dijadikan pameran pembangunan yang ada di Provinsi Lampung dan sebagai promosi bagi pemerintah daerah kabupaten/kota maupun Pemerintah Provinsi serta BUMN dan swasta tentang produk-produk apa saja yang bisa meningkatkan ekonomi di Provinsi Sai Bumi Rua Jurai ini.
Asosiasi Pengusaha Indonesia Provinsi (APINDO) Cabang Lampung yang dipercaya untuk menjadi panitia pelaksana penyelenggaraan Lampung Fair Tahun 2022 ini, diharapkan dapat menyelenggarakan event Akbar tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga apa yang diharapkan masyarakat dan yang menjadi tujuan pemerintah provinsi Lampung itu bisa terwujud.
Namun semua itu sepertinya jauh panggang dari api, karena penilaian terhadap kinerja panitia semakin hari semakin bertambah semrawut, mulai dari keluhan para peserta Lampung Fair itu sendiri terkait PKL, maupun keluhan para pengunjung terkait parkir, dan tiket masuk yang diduga palsu dan yang lebih parahnya lagi kontroversi dari awak media yang notabene adalah partner dari panitia penyelenggara itu sendiri.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu awak media yang menjadi partner dan tergabung dalam Media Centre Lampung Fair Yudi Ceper, dari media Undercoverchanel.com melalui pesan singkat WhatsAppnya, Sabtu (12/11/2022).
“Pihak penjaga pintu masuk tidak ada etika sama sekali terhadap awak media, saya dilarang masuk padahal saya sudah menunjukkan ID Card sebagai media partner panitia pelaksana Lampung Fair ini, namun seolah-olah mereka tidak percaya,” ujar Yudi Ceper.
Selanjutnya menurut Yudi Ceper, sempat kartu media dari Lampung Fair tersebut robek akibat di tarik oleh salah satu petugas pintu masuk.
“Saya harapkan untuk berbagai pihak mulai dari penyegaran hingga EO coba dapat dilihat lagi, yang berkerja di lapangan itu, terkhususnya untuk para rekan-rekan media yang ada di Media Center Lampung Fair ini, ” ungkapnya.
Yudi Ceper menambahkan bahwa, dimana oknum pelaku pada peristiwa tersebut menyebut bahwa dirinya sebagai adik kandung dari Ketua Apindo Ary Meizari Alfian.
“Tadi salah satu penjaga pintu masuk mengatakan bahwa dia adalah adik dari Ketua Apindo Lampung, saya pun kaget kenapa Jika Adik Kadung dari Ketua Apindo tersebut berprilaku tidak menyenangkan terhadap saya, sedangkan saya sendiri pun terhadap ketua Apindo menjalin hubungan yang begitu baik.” Pungkas Yudi Ceper mengakhiri peristiwa tersebut. | Red.
Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.