LAMPUNG7COM | Untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi di antara anggota Forum Investasi Lampung (FOILA), telah dilakukan Rapat Kerja Tahunan FOILA 2022 pada Jumat, tanggal 17 Juni 2022 bertempat di Bank Indonesia.
Mengusung tema Perkuat Kolaborasi dan Sinergi Promosi Investasi dan Perdagangan dalam Upaya Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Lampung yang Berkelanjutan.
FOILA yang beranggotakan Bappeda dan DPMPTSP seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung dan diketuai oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung bersama dengan Bank Indonesia sebagai Pembina bersepakat untuk mengakselerasi proses penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) yang ada di Provinsi Lampung diantaranya yaitu Kawasan Terintegrasi Bakauheni dan Kawasan Industri Tanggamus.
Kepala Perwakilan Bank Indonesai Provinsi Lampung, Budiyono dalam sambutannya menginformasikan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Lampung yang lebih tinggi dan sustain sebagaimana ditargetkan dalam RPJMD, peningkatan kinerja investasi menjadi urgent untuk dilakukan.
Investasi berupa penanaman modal yang meningkat akan berdampak positif pada peningkatan proses produksi yang kemudian berimbas pada peningkatan konsumsi rumah tangga lanjutnya.
Pembangunan infrastruktur konektivitas yakni Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dapat menjadi momentum bagi Lampung untuk dapat mendorong peningkatan investasi sector-sektor potensial.
Asisten II Perekonomian, Kusnardi dalam hal ini mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung dalam sambutannya menjelaskan bahwa realisasi investasi Provinsi Lampung triwulan I 2022 (Jnauari-Maret) berdasarkan Laporan Kinerja Penanaman Modal (LKPM) yang dirilis oleh Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp2,14 Triliun atau 19,49% dari target BKPM RI untuk Provinsi Lampung.
Selanjutnya Kusnardi menginformasikan kontribusi paling besar ada di wilayah Kota Bandar Lamupung yaitu sebesar 50,41% terhadap realisasi investasi Provinsi Lampung pada triwulan I 2022 dan diikuti oleh Kabupaten Lampung Tengah, Mesuji, Tulang Bawang dan Lampung Selatan.
Sedangkan untuk Tahun 2022, dari target investasi nasional sebesar Rp1.200 Triliun, Provinsi Lampung mendapatkan target sebesar Rp11 Triliun, sehingga untuk mencapai target tersebut, pemerintah pusat mengharapkan agar pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota dapat bersinergi guna mencapai target tersebut dan menyusun perencanaan dan langkah-langkah yang konkrit untuk mencapainya melalui penggalian potensi investasi, insentif penanaman modal, review terhadap No. 24/ /Bdl/Srt/B hambatan regulasi penanaman modal dan perizinan serta mendorong program kemitraan antara pelaku usaha besar dengan UMKM di daerah.
Kepala Bappeda Provinsi Lampung menegaskan pentingnya adanya pengembangan beberapa kawasan industry di Provinsi Lampung, dan terkait model kawasan perindustrian ini perlu disusun karena apabila terwujud efeknya akan sangat besar bagi pencapaian PAD dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sebagai saat ini ada 4 proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), salah satu diantaranya adalah Kawasan Terintegrasi Bakauheni.
Kawasan terintegrasi Bakauheni ini bisa menjadi agenda utama dalam forum investasi mengingat pembangunannya sudah dimulai.
Selain Bakauheni, juga terdapat Kawasan Industri Tanggamus, dalam hal ini proyek yang dimiliki oleh Pertamina perlu didorong percepatan realisasinya, kata Yudhi Alfadri, Kepala DPMPTSP Provinsi Lampung.
Dalam sesi diskusi yang dipimpin oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Irfan Farulian, dipaparkan progress dari 2 proyek tersebut dan juga terdapat usulan program kerja 2022-2023 dari Bank Indonesia yang dipaparkan oleh Tri Setyoningsih, Ekonom Senior Bank Indonesia Provinsi Lampung yaitu pelaksanaan kegiatan promosi investasi, penyelenggaraan capacity building, penyelenggaraan investment Summit, kunjungan tim FOILA ke lokasi proyek untuk memastikan kesiapan proyek investasi sebelum dipromosikan, dan penambahan anggota FOILA. | rls
Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.