Hobi

Kucing Punya 276 Ekspresi Wajah Berbeda

Lampung7.com | POSISI telinga turun, pupil menyempit, bibir menjilat. Apakah kira-kira arti pose itu ya? Jika kamu pernah bertanya-tanya apakah kucing mengatakan sesuatu setiap kali mereka berkumpul, amat mungkin memang demikian.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Processes bulan lalu, dua ilmuwan AS menghitung 276 ekspresi wajah berbeda ketika kucing peliharaan berinteraksi satu sama lain.

“Studi kami menunjukkan bahwa komunikasi kucing lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya,” kata rekan penulis studi, seorang psikolog evolusioner Brittany Florkiewicz di Lyon College di Arkansas, kepada CNN pada Rabu (1/11).

Ia menambahkan, temuan mereka menunjukkan domestikasi memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan ekspresi wajah kucing.

Florkiewicz menjelaskan kucing peliharaan biasanya lebih toleran secara sosial dibandingkan kucing liar karena cara mereka hidup dekat dengan manusia, sehingga para peneliti berharap untuk melihat ekspresi dalam konteks positif dan negatif. Namun, mereka terkejut ketika menemukan hasil pengamatan akan 276 ekspresi wajah yang berbeda secara morfologis.

Menurut Florkiewicz dan penulis utama mahasiswa kedokteran dari University of Kansas Medical Center Lauren Scott yang memiliki ketertarikan pribadi pada kucing, domestikasi memungkinkan lebih banyak interaksi sosial antar kucing. Itulah sebabnya kedua peneliti ini percaya bahwa kucing-kucing itu akan menunjukkan lebih banyak ekspresi.

Kucing kamu mungkin juga secara diam-diam menunjukkan kasih sayangnya melalui cara mereka memandangmu, tulis Emily Blackwell.

Bentuk penelitian

Untuk mengumpulkan data, Scott memfilmkan 53 kucing di cat kafe setempat ketika keduanya berbasis di University of California, Los Angeles, antara Agustus 2021 hingga Juni 2022.

Dari rekaman video berdurasi 194 menit yang dikumpulkan, ia merekam 186 interaksi kucing. Kucing-kucing tersebut adalah kucing-kucing domestik dewasa dari berbagai jenis kelamin, semuanya telah dikebiri atau dimandulkan.

Kedua peneliti menilai perbedaan ekspresi dengan sistem pengkodean yang dirancang khusus untuk kucing, yang disebut Cat Facial Action Coding System, dan melihat jumlah dan jenis gerakan otot wajah. Studi tersebut menambahkan bahwa gerakan otot yang berhubungan dengan proses biologis seperti bernapas dan menguap tidak dimasukkan.

Meskipun mereka tidak dapat memberikan arti pada setiap ekspresi yang mereka rekam, Florkiewicz dan Scott menemukan bahwa 45,7 persen ekspresi berkode bersifat ramah, sementara 37 persen bersifat agresif.

Makalah tersebut merinci bahwa ekspresi ramah ditunjukkan ketika telinga dan kumis bergerak maju sementara mata tertutup, dan kucing yang agresif memiliki pupil yang menyempit, telinga menempel rata ke kepala, dan bibir yang menggesek lidah.

“Harapan kami ialah memperluas ukuran sampel untuk memasukkan kucing yang tinggal di lokasi lain, melihat ekspresi wajah kucing yang tinggal di rumah dengan banyak kucing, koloni liar,” kata Florkiewicz.

Tujuan lain di masa depan, imbuhnya, yakni melakukan studi lanjutan untuk menentukan arti dari ungkapan-ungkapan tersebut.**

Tulis Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.