Israel | Tanda pagar (tagar) “Israel Kebakaran” kini sedang populer di media sosial Twitter khususnya di dunia Arab. Sejauh ini, lebih dari 75.000 orang telah dievakuasi dari kota yang dilanda kebakaran hutan paling parah, Haifa.
Menurut situs berbahasa Ibrani Walla!, tagar itu sedang heboh terutama di Mesir. Banyak netizen mengatakan kebakaran itu adalah azab dari Allah karena undang-undang larangan azan di masjid yang belum lama ini dibahas pemerintah Israel di Yerusalem.
“Allah akan membakar hati mereka,” ujar ulama asal Kuwait Nabil Ali al-Awad yang punya 8,6 juta pengikut di Twitter, seperti dilansir Arutz Sheva, Jumat (25/11).
“Dia akan membakar rumah mereka, uang dan kuburan mereka karena apa sudah mereka lakukan kepada kaum beriman,” lanjut Awad.
Ulama Kuwait yang lain Mishary Rashid Alafasy yang punya 11,6 juta pengikut di Twitter juga menulis kicauan yang mensyukuri kebakaran itu.
Sementara itu, juru bicara kantor perdana menteri untuk media Arab Ofir Gendelman mengecam fenomena ini.
“Warga Arab dan Palestina di media sosial kegirangan akibat kebakaran di Israel. Sungguh kebencian yang keji,” kata dia di akun Twitternya.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan kemarin mengatakan dalam tiga hari belakangan tercatat sudah 200 kali kebakaran terjadi dan menurut dia hampir separuhnya dilakukan dengan sengaja oleh warga Arab.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim, kebakaran hutan yang melanda bagian tengah dan utara negaranya adalah salah teroris. Dan Netanyahu berjanji akan menghukum siapapun yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.
“Setiap kebakaran pasti disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan seseorang. Dan ini pasti ulah teroris. Kami tentu akan memberikan hukuman berat untuk siapapun yang mencoba membakar seluruh wilayah Israel,” kata Netanyahu seperti dilansir dari harian the Independent, Jumat (25/11).
Sumber : Merdeka.com