Jakarta – Pemerintah dikabarkan akan memberikan modal usaha awal (bridging) kepada UMKM yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menjelaskan bahwa dana tersebut bertujuan untuk meringankan mitra dalam pengadaan bahan baku untuk MBG pada tujuh hari pertama pelaksanaan.
Modal usaha awal ini akan dicairkan melalui surat penunjukan atau dokumen sejenis yang dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Saat ini, Maman menjelaskan bahwa bank yang terlibat dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikoordinasikan oleh Kementerian UMKM adalah Himpunan Bank Negara (Himbara), yang meliputi BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.
“Kemarin saya sudah berkoordinasi dengan bank-bank Himbara, Alhamdulillah, jika surat penunjukan sudah diterbitkan, bank-bank tersebut akan segera memberikan bridging untuk modal usaha mereka,” ujar Maman dalam sambutannya pada acara “Pira Berdaya Gerindra Berjaya” di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).

Petugas tengah menata menu makanan yang akan didistribusikan dalam program makan bergizi gratis di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, pada Senin (6/1/2025). Foto: Ist
Maman juga menyebutkan bahwa dana bridging yang dibutuhkan berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 500 juta. Ia merencanakan untuk mengundang pihak bank dan BGN dalam rangka finalisasi kebijakan terkait modal usaha awal ini.
Saat ini, Maman mengungkapkan terdapat sekitar 30.900 UMKM di sektor jasa catering yang berpotensi untuk berpartisipasi dalam program Makan Bergizi Gratis.