POJOK TERAS :
Sedikit sekali para pemimpin yang sudah dipercayakan atau diamanahkan memimpin suatu daerah untuk dapat menyempurnakan rukun islam yang kelima ini.
Kini kita perlu bersyukur dan bukan acungi jempol lagi, untuk itu bisa kita jadikan sebagai tolak ukur selaku warga masyarakat Lampung khususnya, dan perlu kita sadari alangkah banyaknya para pemimpin yang sudah di beri kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin suatu wilayah atau daerah ataupun di SKPD, yang dipercayakan penuh semestinya harus berfikir untuk mendapatkan gelar abadi, suatu gelar yang akan terus tertanam sampai akhir hayatnya. Terlebih lagi kalau masih muda, sehingga fisik masih mampu melakukan rukun haji, dan perlu diketahui dengan kondisi yang selama ini kita lihat di media elektronik, cuaca panas dan angin seperti apa yang di beritakan di media massa termasuk tragedi mina.
Ini bukan merupakan kesempatan, tetapi Allah sudah memanggilnya ‘La baikka Allahumma labaik’ karena jelas, bagi umat muslim diwajibkan untuk mengerjakan perintahnya yaitu rukun islam yang kelima untuk melaksanakan ibadah haji. Artinya seorang pemimpin itu sudah jelas apa yang di perbuat setelah mendapatkan gelar abadi ini, tidak sebanding apa yang dia dapat di gelarnya sekarang.
Sesungguhnya sangat kita sayangkan apa yang sudah kita percayakan kepada pemimpin yang tidak mengambil gelar abadi ini, lima tahun itu cukup lama. Ini sudah jelas seorang pemimpin ini ada perioritasnya, bukan mengesampingkan yang lain, ini merupakan hidayah dari Allah SWT dan Niat. Di sisi lain memang daftar tunggu kita cukup lama, ini ada nilai Plusnya, artinya semelimpah apapun harta kita dan setinggi apapun jabatan kita kembali keniat, kalau belum ada niat dan hidayah dengan adanya harta dan jabatan yang tinggi itu, bisa kita lihat kadar keimanannya bagi seorang pemimpin tersebut, sehingga sampai habis masa jabatannya belum ada panggilan dan niat untuk melaksanakan ibadah Rukun Islam yang ke lima bagi yang mampu.