Nasional

Belajar Atasi Krisis dalam Pekerjaan dari Serial ‘I Do (n’t) Love Him’

Lampung7.com | BEKERJA itu menyenangkan. Bekerja adalah cara manusia untuk memenuhi ragam kebutuhan hidupnya. Meski begitu, manusia akan menghadapi aneka macam masalah dalam pekerjaan.

Ketika masalah itu datang, apa yang harus dilakukan? Mari kita simak sepenggal kisah Kayna Riandhini (diperankan Prilly Latuconsina), karakter utama dalam serial orisinal Viu, I Do (n’t) Love Him.

Mengapa belajar dari serial drama? “Saat menonton serial drama kita tak hanya terhibur. Terkadang kita akan mendapat inspirasi dan kiat-kiat praktis yang berguna dalam kehidupan kita sehari-hari,” tulis Viu melalui keterangan resmi kepada Merahputih.com.

Kayna seorang penulis novel yang ambisius, idealis, dan tekun dengan pekerjaannya.

Suatu hari, dia tersandung masalah dalam pekerjaannya. Kabar plagiarisme menimpanya. Novel barunya disebut-sebut bukan karya aslinya. Dia dituding menjiplak karya penulis lain. Reputasinya runtuh seketika.

Padahal plagiarisme itu belum terbukti benar karena disebarkan oleh akun anonim.

Sejak itu ia menghadapi krisis dalam pekerjaan. Kegiatannya sebagai novelis terhenti. Pelatihan penulisan dan undangan sebagai pembicara di berbagai acara pun dibatalkan. Agensi penerbitan pun memutus kerjasama.

Kayna frustasi hingga sulit mengendalikan emosi. Pada akhirnya, dia melakukan sejumlah hal ini untuk mengatasi krisis dalam pekerjaan:

1. Adaptasi dengan Keadaan

Karena tak bisa lagi menjadi novelis untuk sementara waktu, Kayna pun memutuskan bekerja menjadi editor di sebuah penerbitan. Perusahaan ini milik Bisma (diperankan oleh Cinta Brian).

Sebagai karyawan di perusahaan, Kayna kini harus bekerja dalam tim dan memiliki atasan langsung. Segala pikiran dan tindakannya harus diselaraskan dengan kepentingan perusahaan.

Dia berusaha beradaptasi dengan mendekatkan diri ke rekan sekantor dan mempelajari kebiasaan dan budaya di kantor barunya.

2. Membersihkan Nama Baik

Meski sudah menjadi editor di perusahaan, tidak mudah bagi Kayna untuk meneruskan hidupnya. Rumor tentang dirinya tidak hilang begitu saja, apalagi masih ada jejak digital juga.

Itu sebabnya Kayna berusaha membersihkan nama baiknya dengan mencari akun anonim yang telah menuduhnya plagiat. Usahanya belum berhasil, tapi dia tak mau menyerah. Sebab, isu itu juga berdampak pada orang dan lingkungan sekitarnya.

3. Hadapi Bos dan Rekan Kerja secara Profesional

Salah satu dinamika bekerja di kantor adalah adanya atasan. Sebagai anak baru Kayna harus beradaptasi dengan Bisma, CEO yang kerap usil, dan Farah (diperankan Gemi Nastiti Chaniago), seniornya yang ketus dan terus meremehkannya.

Meski kesal, Kayna memutuskan tak baperan. Ia tetap profesional dan fokus dengan pekerjaan.

4. Membuktikan Kemampuan

Tak semua orang di kantor bisa menerima Kayna. Meski ia telah terbukti berhasil menulis novel-novel laris, bekerja sebagai adalah sesuatu yang berbeda.

Untuk membuktikan kemampuannya, Kayna bekerja lebih keras dibanding orang lain. Salah satunya menerima tantangan untuk bisa merekrut penulis yang terkenal sulit untuk bekerja sama dengan penerbit. Sebetulnya itu tidak beda dengan dirinya dulu yang punya idealisme.

Tawaran Kayna kerap ditolak para penulis, tapi kegigihannya berbuah manis. Akhirnya, dia bisa mendapatkan kontrak kerja sama dengan penulis yang dikejar perusahaannya.

Nah itulah refleksi mengatasi krisis atau masalah dalam pekerjaan. Meski serial ini dibumbui kisah cinta antara Kayna dan Bisma, fokusnya tetap pada bagaimana seseorang mengatasi tantangan dalam pekerjaannya.**

Tulis Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.