Melihat kedatangan mereka, kami pun mengemasi barang-barang masuk kedalam mobil, dan langsung duduk dikursi penumpang.
Mobil pun melaju bersama tetesan air hujan yang mulai terjun bebas mengiringi laju roda kenderaan sampai ke deck perut kapal Ro-Ro (roll on – roll off) Darmaga 3 Bakauheni – Lampung Selatan jam 22.35 WIB.
Kapal Roro yang kami tumpangi malam itu, sempat mengambang di tengah laut karena ombak yang tinggi sampai akhirnya berlabuh di Darmaga Merak Banten pada pukul. 01.45 pagi.
Perjalanan berlanjut. Setelah pukul. 05.59 WIB jetbus silver sudah berada sisi Bandara International Soekarno Hatta Airport, Terminal 3, Kota Tanggerang Banten.
Kami masuk dan melakukan beberapa proses kelengkapan documen, yang pada akhirnya kami tetap diharuskan menjalani proses Polymerase Chain Reaction (PCR) dilantai dasar pintu exit bagian kiri bandara.
Kami di dikte masuk satu persatu untuk dicolok hidung dan tenggorokan.
Sambil menunggu hasil PCR, kami beristirahat sejenak di kawasan hotel Swift Inn Aeropolis, Jl. Marsekal Surya Dharma, Blok A, No.1 Tanggerang. Dan harus melakukan Reschedule (jadwal ulang keberangkatan).
Entah karena lelah atau rasa khawatir, aku tertidur di dalam kamar hotel sampai pukul.13.30 siang.
Sambil menghisab sebatang rokok, dibalik jendela kamar, tampak jelas aktifitas warga di komplek kota. Ada yang berjalan hilir mudik, ada pula yang berbincang sambil menikmati minuman segar di Cafe ‘Flash Coffee’.
Sesekali, terdengar lantang deru mesin pesawat melintas di udara. Terpersit kata di kepala, akan kah kami sampai kesana, Kota Kendari yang dulu hanya bisa dilihat pada gambar ‘Korek Api Kayu’ dengan pakaian adatnya.
Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.