Menko Pangan Bersama Pemprov Lampung, Rakor Swasembada Pangan

BANDAR LAMPUNG – Pj Gubernur Lampung, Samsudin, menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan yang digelar di Mahan Agung, Sabtu (28/12/2024). Rapat ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dengan fokus pada sinkronisasi program swasembada pangan nasional di Provinsi Lampung.

Fokus pada Swasembada Pangan 2027

Menko Zulkifli Hasan menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk mendukung target swasembada pangan nasional pada 2027 yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.

“Program prioritas Bapak Presiden Prabowo adalah swasembada pangan. Dua tahun adalah waktu yang singkat, sehingga kolaborasi pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan,” ujar Zulkifli Hasan.

Ia juga menggarisbawahi perlunya optimalisasi sumber daya dan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jaringan irigasi, distribusi pupuk subsidi, penyediaan bibit unggul, dan peningkatan hasil perikanan serta kopi.

Paparan Pj Gubernur Lampung

Dalam rapat tersebut, Pj Gubernur Samsudin memaparkan sejumlah tantangan dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung, di antaranya:

  1. Peningkatan Jaringan Irigasi:
    • Produksi padi Lampung tahun 2024 mencapai 2,73 juta ton dengan produktivitas rata-rata 5,2 ton/Ha. Namun, 37% jaringan irigasi mengalami kerusakan, dengan luas lahan terdampak mencapai 17.440 Ha.
    • Pemprov telah mengajukan usulan pembangunan irigasi baru di Lampung Tengah, rehabilitasi irigasi, dan peningkatan infrastruktur irigasi kepada Kementerian PUPR.
  2. Distribusi Pupuk Subsidi:
    • Realisasi serapan pupuk subsidi hingga 25 Desember 2024:
      • Urea: 78% (349.531 ton).
      • NPK: 79% (396.891 ton).
      • Pupuk Organik: 5,5% (2.171 ton).
    • Masalah utama mencakup rendahnya daya beli petani, pembatasan alokasi pupuk organik, dan panjangnya rantai distribusi.
    • Solusi yang diusulkan termasuk kemudahan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani, pemangkasan jalur distribusi, dan dukungan BUMDes sebagai distributor pupuk.
  3. Pendayagunaan Penyuluh Pertanian:
    • Kekurangan 1.207 penyuluh untuk mencapai target satu desa satu penyuluh.
    • Pj Gubernur mengusulkan penambahan jumlah penyuluh dan peningkatan kapasitas mereka.
  4. Penyediaan Bibit Unggul:
    • Produksi benih padi Lampung 2024 mencapai 9.606,65 ton, peringkat ke-4 nasional. Namun, terdapat defisit kebutuhan sebesar 7.002,28 ton.
    • Usulan peningkatan fasilitas Balai Benih Induk (BBI) dan penambahan petani penangkar diajukan.

Fokus Lain: Kopi, Perikanan, dan Infrastruktur

Lampung juga menyoroti pengembangan swasembada kopi, budidaya perikanan, dan stabilisasi harga pangan. Infrastruktur jalan serta pengelolaan sampah menjadi perhatian untuk mendukung distribusi hasil pangan.

Partisipasi Beragam Pihak

Rapat ini dihadiri oleh para pejabat pusat dan daerah, termasuk Menteri Sekretaris Negara (via daring), Wamen Pekerjaan Umum, Wamen Pertanian, dan kepala daerah se-Provinsi Lampung.

Rapat ini menjadi langkah strategis untuk menyelaraskan program nasional dan daerah dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. [*]

Tulis Komentar Anda