Soroti Dinasti Politik, Mahasiswa Solo Demo 9 Tahun Jokowi
Lampung7.com | Massa Mahasiswa Solo menggelar aksi unjuk rasa bertema hasil evaluasi 9 tahun Presiden Joko Widodo menjabat di bundaran Gladak Solo Jalan Slamet Riyadi, Jumat (3/11).
Ketua BEM Universitas Sebelas Maret (UNS), Hilmi Ash Shidiqi mengatakan aksi dilakukan untuk menyuarakan kinerja Presiden Jokowi selama 2 periode yang dinilai gagal. Ia juga menyoroti dinasti politik dengan melenggangkan Gibran Rakabuming Raka maju cawapres lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Aksi ini juga untuk menolak hasil putusan Mahkamah Konstitusi soal ketentuan Pilpres 2024 (Gibran Cawapres),” kata Hilmi.
Dia menilai atas peristiwa tersebut pihaknya menilai Presiden Jokowi sebagai kepala negara gagal. Dia juga menyoroti soal reformasi hukum, KKN, kerusakan lingkungan, Proyek Strategis Nasional (PSN), dan Multifungsi TNI-Polri.
“Berdasarkan data yang ada PSN menjadi sebuah problematika karena banyak pelanggaran HAM berat kebanyakan ditemukan di wilayah PSN,” kata dia.
Dia pun mengkritik Presiden Jokowi lebih sukses memimpin Kepala Keluarga yang baik, dibandingkan negara. Berhasil menghantar anaknya, Mas Gibran menjadi Wali Kota Surakarta, menghantarkan mantunya untuk menjadi Wali Kota Medan, menghantarkan anaknya menjadi Ketum Partai dan berhasil mengantarkan anaknya sebagai bacawapres.
Dia juga menyoroti soal putusan MK, yang mana ada sebuah kecacatan dalam putusan tersebut. Di sisi lain, menurutnya putusan tersebut menunjukkan adanya skema dari Jokowi untuk melanggengkan kekuasaan melalui Gibran.
“Kami melihat ada isu tiga periode, penurunan batas usia capres-cawapres, kemudian diajukan ke MK, dan kemudian dikabulkan dan Mas Gibran maju sebagai bacawapres. Dari poin-poin itu tadi, praduga kami ada upaya pelanggengan ini benar terjadi,” pungkasnya. **