Lampung7.com – Korban kecelakaan yang melibatkan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano akan dimakamkan.
Keempat jenazah korban kecelakaan pesawat tempur TNI AU sebelumnya disemayamkan di Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh, sementara pelepasan secara militer akan mengawalinya.
“Kami memberikan jaminan bahwa penanganan jenazah akan dilakukan dengan baik,” ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati yang dikutip di Jakarta, Jumat (17/11).
Korban terakhir yang ditemukan adalah Letkol Pnb Sandhra “Chevron” Gunawan, yang juga merupakan Komandan Skadron Udara 21.
Agung menjelaskan bahwa dengan penemuan jenazah Letkol Sandhra, seluruh jenazah awak pesawat Super Tucano yang jatuh di wilayah Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, telah ditemukan.
Dalam kecelakaan tersebut, tiga korban lainnya adalah Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh), Kolonel Pnb Subhan (Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh), dan Mayor Pnb Yuda A Seta.
Menurut Agung, dua jenazah, Mayor Pnb Yuda A Seta dan Kolonel Pnb Subhan, sudah berada di Lanud Abd Saleh Malang dan disemayamkan di hanggar setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara.
“Kolonel Widiono dan Letkol Sandhra akan segera menyusul untuk dibawa ke Lanud Abd Saleh Malang,” tambahnya.
Agung menegaskan bahwa kedua jenazah tersebut diperiksa dan dibersihkan di rumah sakit sebelum dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Sekedar informasi, pihak TNI AU menyebut kecelakaan ini diduga akibat faktor cuaca buruk.
Akibat kondisi cuaca buruk menyebabkan pilot tidak memiliki jarak pandang maksimal.
Keempat pesawat itu, bergabung dalam sebuah formasi, dan kemudian terjadi cuaca buruk.
Pesawat saat melintas dalam kondisi cuaca buruk tersebut melakukan manuver untuk melepaskan diri.
Namun, pada saat melakukan manuver tersebut, terjadi hilang kontak pada pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103.
TNI AU juga telah menerjunkan tim untuk mencari data recorder pesawat Super Tucano tersebut.
Dalam data recorder itu, menyimpan berbagai informasi penting pada saat pesawat mulai terbang hingga terjadi kecelakaan. **