Jenderal Agus Dianggap Geng Solo, PDIP Minta Jokowi Dengarkan Suara Rakyat
Lampung7.com | Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan Jenderal Agus Subiyanto kepada DPR RI untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono.
Jenderal bintang empat itu dianggap sebagai Geng Solo. Hal itu lantaran saat Jokowi menjabat Wali Kota Solo, Agus menjabat sebagai Komandan Kodim Surakarta.
Hubungan Jokowi dan Agus pun berlanjut. Pada 2020, ia diganjar pangkat bintang dua dan menjabat sebagai Komandan Paspampres hingga 2021.
Tak hanya Agus, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga kerap diasosiasikan sebagai Geng Solo. Saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, ia menjabat Kapolresta Surakarta.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengamini Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk memilih Panglima TNI. Namun, ia mempertanyakan dasar penunjukan Agus Subiyanto.
“Kami tahu itu merupakan hak prerogatif dari presiden, tapi apakah betul-betul itu dalam rangka untuk menggelorakan profesionalitas TNI,” kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
Menurut Hasto, seharusnya Presiden Jokowi lebih mendengarkan aspirasi masyarakat. Pasalnya, penunjukkan Agus dianggap kurang demokratis, mengingat ia bukan orang jauh Jokowi.
“Terkait dengan Panglima TNI, akhirnya suara-suara masyarakat harus didengarkan, termasuk oleh pemerintah,” ujar Hasto.
Sejumlah pihak juga mempertanyakan keputusan Jokowi mengajukan nama Agus. Pasalnya, ia baru saja dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) pada 25 Oktober 2023.**