WAH… ADA YANG MAU DIJADIKAN KAMBINGHITAM NIH

LAMPUNG7COM, Tanjung Anom – Menyikapi protes keras Idrus pemilik lahan diatas Gedung Balai Keserasian Sosial beberapa waktu lalu membuat pihak aparatur pekon mencoba memediasi permasalah tersebut di balai pekon setempat (17/12/15) kemarin, namun perihal ini belum menemukan jelasnya titik permasalahan, oleh karena sebut saja panitia pembangunan Gedung Keserasian Sosial kala itu yang menurut keterangan Idrus tidak hadir semua, melainkan hanya 2 orang yang dapat hadir, yakni mantan Kepala Pekon dan mantan Sekdesnya dulu. Dalam keterangan mantan Kepala Pekon di depan para apatur pekon sekarang, bahwa dalam pembangunan gedung tersebut beliau tidak tahu-menahu.

Merujuk tehadap hal tersebut, LAMPUNG7COM mencoba bertandang ke kediaman Ketua BHP, Agoeng Basori, Spd MM. (18/12/2015), untuk mendengarkan keterangan beliau. Namun keterangannya pun hampir sama dengan keterangan mantan Kepala Pekon terdahulu, bahwa beliau juga tidak mengetahui hal tersebut .

“Saya tidak tahu mengenai hal itu mas, dan saya pun lupa, apakah ada koordinasi atau tidaknya dulu dengan saya soal pembangunan gedung atau soal tanah bangunannya,” ujarnya. “Sedang jadwal mediasi di balai pekon saja kemarin saya tidak dikonfirmasikan, jadi sebelumnya saja tidak ada koordinasi Pak Sumardi sebagai kepala pekon terhadap saya, tiba-tiba undangannya sampai, maka itu saya tidak bisa hadir karena saya juga ada kegiatan sekolah,” jelas Agung.

“Coba kalau ada koordinasinya, mungkin bisa saya jadwalkan untuk hadir,” ucapnya lagi.

Disisi lain ada beberapa keterangan Purnomo warga Tanjung Anom di balai pekon saat mediasi dua hari yang lalu, dari beberapa penjabarannya yang beliau kuatkan dengan beberapa copy riwayat berkas, bahwa dalam pembangunan gedung keserasian sosial yang di klaim Idrus berdiri diatas tanah miliknya, dilakukan oleh oknum pekon, dan saya akan di jadikan kambing hitam.” Ungkap Purnomo.

Laporan Indra / Budi

Berita Terkait: