
Mancanegara | Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengumumkan status darurat nasional selama 60 hari ke depan, dalam pidato di istana negara pada Jumat (13/5) malam waktu setempat. Maduro mengatakan pemerintahannya bekerja keras menghadapi upaya jahat Asosiasi Eksportir Minyak Dunia (OPEC) dan Amerika Serikat untuk menggulingkannya.
Salah satu upaya itu, disebut secara tersirat oleh Maduro, terkait anjloknya harga minyak dunia yang sempat di bawah USD 30 per barel.
“Washington meningkatkan tekanan pada pemerintahan demokratis ini, karena ada permintaan dari kaum fasis Venezuela,” kata Maduro seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (14/5).
Sebelum pidato Maduro, intelijen AS melansir pengumuman kondisi politik dan ekonomi Venezuela dalam situasi gawat. Sewaktu-waktu bisa pecah kerusuhan yang memicu lengsernya Maduro.
Pejabat CIA itu, yang menolak disebut namanya, mengklaim Presiden Barack Obama tidak akan melakukan manuver apapun untuk menggulingkan Maduro. Namun adanya rentetan krisis energi, blunder kebijakan ekonomi, serta naiknya harga pangan di seantero Venezuela, tinggal tunggu waktu rakyat mereka yang bergerak menuntut pergantian kepemimpinan nasional.
“Nalar sehat manapun bisa melihat ada krisis sedang menghantui negara itu,” kata sang pejabat CIA. AS mendorong negara-negara Amerika Latin lainnya bisa membantu Venezuela. CIA memperkirakan dalam beberapa bulan ke depan bisa terjadi kudeta militer atau tuntutan referendum. Artinya Maduro bisa lengser sebelum 2019 saat akhir masa jabatannya.
Maduro, bekas sopir bus dan loyalis mendiang Presiden Hugo Chavez, tidak menjelaskan apa saja langkah-langkah pemerintah selama masa darurat. Berkaca pada kebijakan serupa di perbatasan Kolombia tahun lalu, dalam situasi darurat pemerintah Venezuela boleh melakukan semua tindakan hukum apapun tanpa harus menurut pada UU, kecuali yang melanggar HAM.
AS sejak lama bermusuhan dengan rezim politik sosialis di Ibu Kota Caracas. Pada 2002, Negeri Paman Sam mendukung kudeta yang gagal menggulingkan Hugo Chavez.
Venezuela adalah negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Namun, melemahnya pasar minyak dunia membuat pemerintah sosialis kelimpungan. Ada risiko Venezuela gagal membayar utang luar negeri USD 5 miliar pada akhir tahun ini. | merdekacom
Artikel | Kisah | Kesehatan | Pertambangan & Energi | Pertanian & Perikanan | Organisasi | Sosial | Handphone | Komputer | Mesin | Unik Langka | Lalu Lintas | Bola | Sport
| Berita Pilihan

Sehari Setelah Lakukan Tinjau Lapangan, Mingrum Gumay Panggil OPD
LAMPUNG7COM | Ketua DPRD Lampung menggelar rapat koordinasi sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka menindaklanjuti peninjauan lapangan di SMK Unggul Terpadu dalam masa reses Tahap 1 yang dilaksanakan di Kantor DPRD Provinsi Lampung, Rabu (22/02/2023) Diketahui sebelumnya, Ketua DPRD Lampung saat melakukan Peninjauan Lapangan dalam masa reses tahap 1 di SMK Unggul terpadu, pihak … Baca Selengkapnya

Tempo Satu Jam Polsek Talang Padang Dibantu Warga Tangkap Pelaku Curanmor
Tanggamus – Unit Reskrim Polsek Talang Padang Polres Tanggamus dibantu warga berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi di wilayah Dusun Lewi Banteng, Pekon Talang Sepuh, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. Kapolsek Talang Padang, Iptu Agus Heriyanto, S.H., M.H. mengatakan, pelaku yang ditangkap bernama Riski Pratama (27) warga Pekon Pariaman, Kecamatan Gunung Alip, … Baca Selengkapnya

Bobol Gudang Pabrik di Bandar Lampung, 2 Pria Asal Panjang Ditangkap Polisi
Bandar Lampung – AF (28) dan DS (27) tak berkutik saat petugas unit Reskrim Polsek Panjang meringkus keduanya di dua lokasi berbeda di wilayah Panjang, Kota Bandar Lampung. AF (28) ditangkap di rumahnya, di Jalan Agus Anang, Ketapang Kuala, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, pada Kamis (18/7/2024) malam, sedangkan DS (27) diamankan di rumah kontrakannya, di … Baca Selengkapnya

LP3M Gelar Visitasi Relisensi LSP P1 Unila
BANDAR LAMPUNG – Lembaga pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu (LP3M) menggelar acara Visitasi Relisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pihak 1 (P1) Universitas Lampung (Unila). Kegiatan berlangsung di ruang sidang lantai empat Rektorat Unila, Sabtu, 10 Agustus 2024. Visitasi diadakan dalam rangka memperpanjang Lisensi LSP Unila dan mengajukan skema-skema baru. Unila telah mengajukan jadwal visitasi kepada … Baca Selengkapnya