PLN Pastikan Kelistrikan Stadion Sumpah Pemuda Siap Sambut Liga 1

Lampung — Menjelang peresmian markas Bhayangkara Presisi Lampung FC di Stadion Sumpah Pemuda, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung memastikan kesiapan penuh sistem kelistrikan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Liga 1 di Provinsi Lampung.

General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, mengatakan pihaknya telah menyiapkan infrastruktur kelistrikan secara menyeluruh, mulai dari jaringan utama, sistem proteksi, hingga cadangan pasokan daya.

“Kami pastikan keandalan pasokan listrik di Stadion Sumpah Pemuda. Seluruh personel dan peralatan akan disiagakan maksimal agar pertandingan berjalan tanpa gangguan,” ujarnya.

PLN juga menerapkan skema pengamanan kelistrikan berlapis, termasuk penyediaan peralatan pendukung seperti:

  • UPS 100 kVA (3 unit) dan 200 kVA (2 unit),

  • Unit Gardu Bergerak (UGB) 630 kVA,

  • Genset Mobile 250 kVA.

Pasokan utama listrik stadion bersumber dari dua penyulang Gardu Induk Sukarame, masing-masing dilengkapi Automatic Change Over Switch (ACOS) untuk menghindari pemadaman mendadak.

Untuk kesiapan teknis, PLN menyiagakan 30 personel dengan dukungan 4 mobil operasional dan 2 sepeda motor. Daya listrik untuk lampu penerangan stadion juga telah tersambung sebesar 555 kVA, siap mendukung pertandingan malam hari.

“Ini adalah bentuk komitmen PLN dalam mendukung dunia olahraga nasional dan pelayanan publik di Lampung,” tegas Rizky.

Kesiapan PLN mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Lampung. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, Meiry Harika Sari, menyampaikan terima kasih atas dukungan PLN.

“Kami mengapresiasi kesigapan PLN dalam memastikan keandalan listrik, khususnya untuk mendukung pertandingan Bhayangkara FC dan Liga 1 di Stadion Sumpah Pemuda,” ujarnya.

Dengan dukungan kelistrikan yang solid, Stadion Sumpah Pemuda siap menjadi ikon baru sepak bola Lampung dan menyukseskan penyelenggaraan Liga 1 di Bumi Ruwa Jurai.

PLN UID Lampung Catat Pertumbuhan Penjualan Listrik 7,37 Persen, Raih Peringkat Kedua Nasional

Lampung — Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung menorehkan prestasi membanggakan dengan mencatat pertumbuhan penjualan listrik sebesar 7,37 persen pada Semester I tahun 2025.

Sepanjang periode tersebut, PLN UID Lampung menyalurkan energi listrik sebesar 3.106,50 GWh, meningkat 213,35 GWh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Tak hanya itu, PLN UID Lampung juga sukses melampaui target penjualan Beyond RKAP dengan capaian 102,12 persen. Capaian ini menempatkan Lampung sebagai unit dengan kinerja penjualan tertinggi kedua secara nasional.

Pertumbuhan signifikan ini terutama ditopang oleh peningkatan konsumsi dari berbagai sektor, terutama sektor bisnis dan industri yang masing-masing tumbuh sebesar 11,04 persen dan 10,88 persen. Segmen rumah tangga turut berkontribusi dengan pertumbuhan sebesar 6,23 persen, mencerminkan peningkatan kesejahteraan dan aktivitas ekonomi masyarakat.

General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, mengapresiasi sinergi antara PLN, pelanggan, serta pemerintah daerah yang menjadi kunci pencapaian ini.

“Keberhasilan ini adalah buah dari kolaborasi dan komitmen bersama dalam menghadirkan listrik yang andal dan layanan yang mudah diakses. Kami terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan iklim investasi yang sehat,” ujarnya.

PLN juga terus memperkuat transformasi digital, salah satunya melalui aplikasi PLN Mobile yang memberikan kemudahan akses layanan kelistrikan bagi pelanggan rumah tangga hingga sektor industri.

Melalui capaian ini, PLN UID Lampung menegaskan komitmennya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung, sekaligus menghadirkan energi yang merdeka, andal, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.

BRI Regional Office Bandar Lampung Dukung Penuh Penguatan Koperasi Desa Merah Putih Bumisari

Lampung Selatan – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui Regional Office Bandar Lampung terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong penguatan ekonomi desa melalui dukungan terhadap Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Bumisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Dukungan tersebut diwujudkan melalui kehadiran layanan keuangan digital BRILink serta bantuan sarana operasional.

Head Regional Micro Banking BRI Bandar Lampung, Rahmad Budi Sulistia, dalam peresmian KDMP Bumisari menegaskan pentingnya kehadiran koperasi sebagai ujung tombak inklusi keuangan di daerah. Ia menyampaikan bahwa koperasi ini merupakan hasil sinergi sejumlah BUMN yang memiliki tujuan besar dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

“Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya wadah simpan pinjam, tetapi juga menjadi jembatan layanan perbankan melalui BRILink yang kini hadir di tengah masyarakat. Dengan agen BRILink, warga desa dapat melakukan berbagai transaksi seperti transfer, tarik tunai, dan setoran tanpa harus ke kota,” ujarnya.

Rahmad menjelaskan, ke depan koperasi akan mengembangkan layanan transaksi non-tunai untuk pembelian kebutuhan pokok seperti gas, beras, dan sembako lainnya. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperluas ekosistem transaksi digital hingga ke pelosok desa.

“Melalui koperasi ini, BRI tidak hanya memberi layanan, tetapi juga edukasi keuangan. Harapan kami, koperasi ini dapat tumbuh mandiri dan menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat desa,” tambahnya.

Lebih dari itu, Koperasi Desa Merah Putih juga hadir sebagai solusi konkret dalam membendung praktik pinjaman ilegal dan rentenir yang kerap menjerat warga desa. Kehadiran KDMP diharapkan mampu menciptakan ekosistem usaha yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.

BRI juga telah menyiapkan skema pembiayaan yang disesuaikan dengan skala dan kebutuhan usaha anggota koperasi, mulai dari usaha kecil hingga menengah. Model pembiayaan tersebut dirancang agar tetap menjaga kesehatan dana dan keberlanjutan program.

Sebagai bentuk dukungan nyata, BRI Regional Office Bandar Lampung turut menyerahkan bantuan berupa satu unit kendaraan operasional jenis Grand Max untuk mendukung mobilitas kegiatan KDMP Bumisari.

“Kami berharap kendaraan ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk mendukung operasional koperasi, bukan untuk kepentingan pribadi. Mohon dijaga dan dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab,” pesan Rahmad.

Dengan sinergi yang kuat antara BRI, koperasi, dan masyarakat, Koperasi Desa Merah Putih diharapkan menjadi pilar penting dalam memperkuat struktur ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan warga secara mandiri dan berkelanjutan.

PLN Nusantara Power UP Sebalang Bangun Sumur Bor Umum untuk Warga Dusun Sebalang 1

Lampung Selatan — PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP) Sebalang kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan membangun sumur bor umum di Dusun Sebalang 1, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan.

Program ini menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan akses air bersih, terutama saat musim kemarau. Dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan air, kehadiran infrastruktur air bersih menjadi krusial dan mendesak.

Serah terima bantuan dilaksanakan secara simbolis pada awal Juli 2025, dihadiri oleh perwakilan manajemen PLN Nusantara Power UP Sebalang, aparatur desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Pembangunan sumur ini turut melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Desa Tarahan guna menentukan lokasi strategis dan mudah diakses.

Asman Business Support PLN Nusantara Power UP Sebalang, Rizki Setyo Anggoro, menjelaskan bahwa pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari dukungan PLN terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pilar ke-6 tentang akses air bersih dan sanitasi berkelanjutan.

“Air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat. Kami berharap sumur bor ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan dikelola bersama oleh warga demi keberlanjutan jangka panjang,” ujar Rizki.

Kepala Dusun Sebalang 1, Nur’alim, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi PLN yang dianggap sangat membantu warga, khususnya saat musim kemarau.

“Sebelumnya, warga harus berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih. Kini, dengan adanya sumur bor umum, kebutuhan air dapat terpenuhi lebih mudah dan efisien,” ungkapnya.

Proyek ini dikerjakan oleh mitra pelaksana PT Power Mandiri Nusantara, mencakup pengeboran sesuai standar teknis, pemasangan pompa dan instalasi listrik, tandon air, serta jaringan distribusi. PLN juga mendorong pembentukan kelompok pengelola air di tingkat dusun untuk memastikan operasional dan pemeliharaan fasilitas berjalan berkelanjutan.

Program ini menjadi bagian dari rangkaian CSR PLN Nusantara Power UP Sebalang tahun 2025, yang berfokus pada empat pilar: pemberdayaan masyarakat, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan.

PLN berharap, kehadiran inisiatif ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan memperkuat sinergi antara perusahaan dan komunitas lokal di wilayah operasionalnya.

PLN UID Lampung Hadirkan Inovasi HSSE Command Center, Langkah Merdeka Menuju Zero Accident

Lampung — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan budaya kerja yang aman dan berkelanjutan melalui peluncuran inovasi HSSE Command Center (HSCC). Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam transformasi sistem pengawasan berbasis teknologi untuk mewujudkan target Zero Accident di lingkungan kerja.

HSCC dirancang sebagai pusat pemantauan terpadu yang mengawasi keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan, serta kepatuhan terhadap prosedur operasional standar (SOP) secara real-time, terutama dalam pelaksanaan tugas oleh tim Pelayanan Teknik di lapangan.

General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, menjelaskan bahwa HSCC bukan hanya sebuah ruang kontrol, tetapi bagian dari perubahan sistem kerja menuju pendekatan yang lebih disiplin dan preventif.

“HSSE Command Center bukan sekadar ruang pemantauan, melainkan sistem kerja baru yang mendorong insan PLN untuk lebih disiplin, waspada, dan bertanggung jawab. Melalui HSCC, kita dapat memastikan pekerjaan teknis di lapangan terlaksana dengan prinsip kerja selamat dan standar tinggi,” tegas Rizky.

Fitur unggulan dari HSCC meliputi pelaporan digital secara real-time, verifikasi penerapan SOP K3 sebelum pekerjaan dimulai, serta notifikasi potensi risiko yang langsung diteruskan ke pengawas terkait. Sistem ini memperkuat pengendalian internal dan memungkinkan pengambilan keputusan cepat jika terjadi kondisi darurat.

Lebih dari sekadar inovasi teknis, kehadiran HSCC mencerminkan pergeseran budaya kerja di tubuh PLN. Aspek HSSE kini diposisikan sebagai nilai dasar perusahaan, bukan hanya kewajiban prosedural.

“Inovasi ini menandai pergeseran dari pola kerja reaktif menjadi preventif. Kami ingin keselamatan menjadi bagian dari kesadaran kolektif, bukan sekadar formalitas,” tambah Rizky.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, PLN UID Lampung juga berencana menyempurnakan HSCC melalui integrasi data yang lebih luas, pelatihan berkelanjutan untuk personel lapangan, serta penguatan kolaborasi antar fungsi guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.

Dengan peluncuran HSSE Command Center, PLN UID Lampung melangkah mantap menuju sistem kelistrikan yang lebih andalan, berkelanjutan, dan berorientasi pada keselamatan, sejalan dengan semangat Merdeka Menuju Zero Accident.

Penjualan Eceran di Bandar Lampung Juni 2025 Diperkirakan Meningkat, Ditopang Libur Sekolah dan Program Diskon

Lampung – Kinerja penjualan eceran di Kota Bandar Lampung diperkirakan mengalami peningkatan pada Juni 2025. Hal ini tercermin dari hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilakukan Bank Indonesia. Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2025 diperkirakan tumbuh sebesar 54,58 persen (year-on-year/yoy) dan mencapai level 224,99.

Peningkatan ini terutama didorong oleh naiknya permintaan pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, yang mencatat pertumbuhan tertinggi dibandingkan kelompok barang lainnya, baik secara tahunan maupun bulanan.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), penjualan eceran pada Juni 2025 juga diperkirakan meningkat sebesar 1,27 persen, ditopang oleh pertumbuhan penjualan di berbagai kelompok barang, terutama pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Barang Lainnya.

Faktor musiman seperti libur sekolah, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha, dan adanya program diskon tengah tahun (mid-season sale) turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan tersebut.

Kinerja Mei 2025 Masih Solid

Pada Mei 2025, IPR tercatat sebesar 222,17, tumbuh 57,94 persen (yoy)—sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 57,78 persen (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh sektor Peralatan Informasi dan Komunikasi, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Secara bulanan, penjualan eceran pada Mei 2025 juga meningkat sebesar 1,00 persen, meskipun sedikit melambat dibandingkan bulan April yang tumbuh 1,68 persen. Peningkatan ini tetap mencerminkan terjaganya permintaan, terutama selama periode libur cuti bersama HBKN Waisak dan Kenaikan Yesus Kristus.

Proyeksi Harga: Naik-Turun

Dari sisi harga, tekanan inflasi diprakirakan akan menurun pada Agustus 2025, namun kembali meningkat pada November 2025. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk Agustus 2025 tercatat sebesar 166,67, naik dibandingkan periode sebelumnya yang berada di angka 156,86.

Sebaliknya, IEH untuk November 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 152,94, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 141,18. Proyeksi ini mengindikasikan adanya kekhawatiran terhadap kenaikan harga dalam jangka menengah seiring tren konsumsi yang tetap kuat.

Keyakinan Konsumen terhadap Perekonomian Lampung pada Juni 2025 Terjaga di Level Optimis

Lampung – Tingkat keyakinan masyarakat Lampung terhadap kondisi perekonomian Provinsi Lampung tetap terjaga pada Juni 2025. Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 107,83, yang masih berada dalam kategori optimis (di atas angka 100), meskipun mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 111,83.

Meskipun melandai, hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat Lampung masih cukup percaya terhadap kinerja perekonomian secara umum. IKK sendiri merupakan indikator yang menggambarkan persepsi dan ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ke depan.

Optimisme Konsumen terhadap Masa Depan Meningkat

Daya tahan IKK pada bulan Juni turut ditopang oleh menguatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang mencerminkan pandangan masyarakat terhadap kondisi ekonomi dalam enam bulan ke depan (Desember 2025). IEK Provinsi Lampung pada Juni 2025 tercatat sebesar 119,67, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 116,00.

Peningkatan IEK ini menunjukkan bahwa konsumen semakin optimis terhadap prospek ekonomi ke depan, terutama dalam hal kondisi usaha dan lapangan kerja. Harapan masyarakat terhadap membaiknya dua aspek tersebut turut menopang persepsi positif terhadap arah perekonomian daerah hingga akhir tahun.

Bank Indonesia menilai, persepsi dan ekspektasi masyarakat yang tetap positif menjadi modal penting dalam menjaga daya beli dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung di tengah dinamika ekonomi nasional maupun global.

Dengan tetap terjaganya keyakinan konsumen, pemerintah daerah dan pelaku ekonomi diharapkan dapat terus mendorong stabilitas serta meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan.

Bulog Tegaskan Pelaku Judi Online dan Terorisme Tak Berhak Terima Bantuan Pangan

Jakarta — Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa masyarakat yang terlibat dalam…

PLN Salurkan Bantuan Sekolah untuk 150 Anak Yatim di Tanggamus Sambut Muharram

Tanggamus, Lampung — Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pringsewu menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah kepada 150 anak yatim dan dhuafa di Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, Minggu (2/7). Bantuan ini disalurkan melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN sebagai bagian dari program sosial bertajuk “Seribu Berkah Muharram.”

Bantuan tersebut berasal dari zakat penghasilan pegawai Muslim PLN dan bertujuan mendorong semangat belajar anak-anak kurang mampu serta memperkuat kepedulian sosial terhadap kelompok rentan.

Manajer PLN UP3 Pringsewu, Eka Nurwati, menyampaikan bahwa peringatan Muharram menjadi momen penting untuk refleksi dan perubahan ke arah yang lebih baik.

“Kami ingin bantuan ini memotivasi anak-anak untuk terus menuntut ilmu. Ilmu adalah cahaya perubahan, dan melalui langkah kecil ini, kami ingin menumbuhkan harapan dan keberkahan,” ujar Eka.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Tanggamus Edy Yalismi, Camat Bulok, Kepala KUA, para kepala pekon, serta tokoh agama dan masyarakat. Kehadiran para tokoh tersebut menunjukkan sinergi dalam mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai BUMN yang hadir untuk rakyat, PLN tak hanya fokus pada layanan kelistrikan, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial. Melalui YBM PLN, perusahaan berupaya mewujudkan keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

“Kami ingin kehadiran PLN dirasakan bukan hanya lewat listrik, tapi juga melalui kepedulian nyata di tengah masyarakat,” tambah Eka.

Dengan semangat hijrah yang dibawa oleh Muharram, PLN berharap kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi, menumbuhkan semangat berbagi, dan memperkuat solidaritas di tengah masyarakat Kecamatan Bulok.

Lapor Bupati! PDAM Tanggamus Perlu Dievaluasi

TANGGAMUS — Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tanggamus menuai sorotan. Muncul dugaan adanya praktik tidak wajar dalam proses pendaftaran pelanggan baru, yang menyeret nama oknum pegawai PDAM Unit Kota Agung Barat.

Salah satu kasus terjadi di Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, di mana beberapa warga mengaku keberatan dengan biaya pendaftaran pelanggan baru yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan resmi.

Salah seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya mengaku telah membayar Rp5 juta kepada seorang oknum pegawai berinisial P, yang disebut sebagai Kepala Unit PDAM Kota Agung Barat.

“Iya bang, saya daftar sebagai pelanggan rumahan PDAM tahun 2023. Biaya yang diminta Rp5 juta, dan saya serahkan langsung ke Pak Paijul. Setahu saya, bukan cuma saya yang bayar segitu, ada juga warga lain,” ujarnya kepada awak media.

Harga Bervariasi, Warga Pertanyakan Transparansi

Lebih lanjut, warga tersebut mengungkapkan kejanggalan soal variasi harga pendaftaran yang berbeda-beda. Ia menyoroti fakta bahwa rumahnya hanya berjarak 10 meter dari jalur pipa utama, namun dikenai biaya tinggi, sementara pelanggan lain dengan jarak lebih jauh justru membayar lebih murah.

“Saya heran, rumah saya dekat pipa utama tapi dikenai biaya Rp5 juta. Sementara yang lebih jauh bisa lebih murah. Ada apa ini? Saya merasa keberatan dan kecewa,” katanya.

Aturan Resmi Jauh Lebih Rendah

Menanggapi isu ini, Sutikno, Kepala Subbagian Umum PDAM Tanggamus, menjelaskan bahwa berdasarkan ketentuan resmi, biaya pendaftaran pelanggan rumah tangga tidak mencapai angka jutaan seperti yang dikeluhkan warga.

“Dalam peraturan lama, biaya pendaftaran pelanggan rumah tangga sebesar Rp998 ribu. Sementara aturan terbaru tahun 2025 menetapkan tarif sebesar Rp992 ribu,” jelas Sutikno.

Direksi Belum Bisa Dikonfirmasi

Hingga berita ini diterbitkan, Direktur PDAM Tanggamus belum dapat dihubungi. Awak media yang berusaha melakukan konfirmasi langsung di kantor PDAM juga belum berhasil menemui yang bersangkutan karena sedang berada di lapangan.

Kasus ini memunculkan desakan dari masyarakat agar Bupati Tanggamus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PDAM, khususnya dalam proses pendaftaran pelanggan baru.

Masyarakat berharap pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap dugaan adanya praktik tidak transparan, bahkan berpotensi masuk ranah pidana, dalam pelayanan publik yang semestinya adil dan terjangkau.

[Khoiri]

Presiden Resmikan 47 PLTS, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

Jakarta – Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaatan energi terbarukan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) demi mewujudkan pemerataan akses energi. Terbaru, sebanyak 47 unit PLTS resmi dioperasikan di 47 desa yang tersebar di 11 provinsi, memberi manfaat langsung bagi 5.383 rumah tangga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sabtu, 28/6/25.

Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, dalam rangka peluncuran 55 proyek energi baru dan terbarukan (EBT). Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya pengembangan PLTS untuk mewujudkan kemandirian energi hingga ke pelosok.

“Dengan tenaga surya, desa-desa di pegunungan sekalipun bisa mendapatkan akses listrik. Ini adalah langkah nyata menuju swasembada energi dari tingkat desa hingga kabupaten,” ujar Presiden.

Presiden juga menyoroti bahwa langkah ini mendukung target Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2060. “Kita ingin menjadi negara yang berhasil menekan emisi karbon tepat waktu. Tapi yang lebih penting, kita potong biaya logistik energi dan menghadirkan keadilan bagi rakyat,” tambahnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa proyek PLTS akan menjadi tulang punggung pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di desa-desa yang belum terjangkau listrik. Foto: BPMI Setpres
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. Foto: BPMI Setpres

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menyebutkan bahwa proyek PLTS akan menjadi tulang punggung elektrifikasi desa-desa yang belum teraliri listrik. Ia menargetkan dalam 4–5 tahun ke depan seluruh desa tanpa listrik akan dijangkau melalui kerja sama antara pemerintah, PLN, dan mitra swasta.

“Ini adalah kabar baik bagi masyarakat yang selama ini belum menikmati layanan listrik. Proyek ini akan mewujudkan pemerataan dan keadilan sosial,” ujarnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menegaskan dukungan PLN dalam transisi energi. Menurutnya, 47 PLTS yang diresmikan kali ini memiliki total kapasitas 27,8 megawatt (MW), dan mampu mengubah kehidupan masyarakat di desa-desa 3T.

“Anak-anak kini bisa belajar lebih lama, layanan kesehatan bisa beroperasi lebih baik, dan roda ekonomi desa mulai bergerak di malam hari. Ini bukan sekadar listrik, ini adalah keadilan energi,” kata Darmawan.

Ia menambahkan bahwa program ini adalah bentuk gotong royong nasional menuju masa depan yang bersih, hijau, dan inklusif, sejalan dengan visi Presiden untuk kemandirian energi nasional.

Sinergi Bank Indonesia dan Mitra Strategis Dorong Optimalisasi Ekonomi Syariah di Sumatera

Lampung – Bank Indonesia bersama mitra strategis menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Sumatera. Komitmen ini diwujudkan melalui peluncuran empat program unggulan dalam acara penutupan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2025 yang digelar di Lampung City Mall, Rabu (25/6). Acara tersebut mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional.”

Empat program unggulan tersebut antara lain:

  1. Perluasan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) di 15 wilayah di Sumatera.

  2. Gerakan Sadar Wakaf melalui QRIS Wakaf Run dan Pojok Kopi Wakaf.

  3. Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim di Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan.

  4. Pelatihan Ekonomi Syariah (Training of Trainers) bagi influencer, jurnalis, dan dai-daiyah.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ekonomi syariah memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang produktif, inovatif, dan berdaya saing. Ia menuturkan, “Pada 2024, rantai nilai halal (halal value chain) tumbuh 4,0% (yoy) dan menopang sekitar 25% perekonomian nasional. Aset keuangan syariah juga telah mencapai Rp9,9 triliun atau sekitar 45% dari PDB Indonesia.” 

Destry berharap dukungan Bank Indonesia terhadap ekosistem syariah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di kisaran 4,8%–5,6% pada 2025. Rabu, 25/6/25.

Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela, M.M., turut mengapresiasi keberhasilan penyelenggaraan FESyar Sumatera 2025. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memperkenalkan produk unggulan berbasis syariah, meningkatkan literasi masyarakat, serta memperkuat kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan dunia akademik.

FESyar Sumatera 2025 merupakan bagian dari rangkaian menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 yang akan digelar di Jakarta pada 8–12 Oktober 2025. Selama lima hari pelaksanaan, dari 21 hingga 25 Juni, FESyar berhasil mencatat berbagai capaian membanggakan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, dalam laporan penutupan menyampaikan sejumlah capaian ekonomi dari acara ini:

  • Total penjualan di area showcase mencapai Rp1,7 miliar

  • Komitmen business matching penjualan sebesar Rp3,6 miliar

  • Pembiayaan syariah hasil business matching mencapai Rp7,1 miliar

  • Dana wakaf produktif yang terkumpul sebesar Rp38 juta

Meskipun ajang FESyar Sumatera 2025 telah resmi ditutup, Bank Indonesia berharap momentum ini dapat terus mendorong akselerasi pengembangan ekonomi syariah secara berkelanjutan di wilayah Sumatera.

Pengukuhan Kepala BI Lampung, Pemprov Apresiasi Peran BI dalam Jaga Inflasi, Dukung UMKM dan Digitalisasi Ekonomi

LAMPUNG – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengukuhkan Bimo Epyanto sebagai Kepala Perwakilan…

Lampung Jadi Tuan Rumah Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2025

Lampung — Provinsi Lampung dipercaya menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2025, sebuah ajang ekonomi syariah terbesar di wilayah Sumatera. Kegiatan ini berlangsung pada 21–25 Juni 2025 di Lampung City Mall, Bandar Lampung.

FESyar diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). Festival ini merupakan bagian dari rangkaian Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-12 yang akan digelar pada Oktober 2025 di Jakarta.

“Menjadi tuan rumah FESyar merupakan kehormatan dan kesempatan luar biasa bagi Lampung dalam memperkuat posisi sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sumatera,” ujar Kepala BI Lampung, Junanto Herdiawan, dalam pembukaan FESyar, Sabtu (21/6).

Dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional”, FESyar 2025 dirancang untuk mengintegrasikan potensi ekonomi syariah dengan penguatan ketahanan ekonomi daerah serta mempercepat inklusi keuangan syariah.

Kepala OJK Lampung, Otto Fitriandy, menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan. “Sinergi dan kolaborasi adalah kunci membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif KDEKS Lampung, Ardiansyah, menyebut potensi besar Lampung dalam pengembangan ekonomi syariah. “Lampung memiliki lebih dari 25.000 masjid, musala, dan pondok pesantren. Ini merupakan kekuatan besar untuk membangun sistem ekonomi syariah yang berbasis komunitas,” jelasnya.

FESyar Sumatera 2025 menghadirkan beragam kegiatan, antara lain 13 sesi Sharia Forum, 7 area Sharia Fair, Tabligh Akbar, serta berbagai kompetisi bertema ekonomi syariah. Festival ini menjadi momen penting dalam memperluas pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap ekonomi syariah yang inklusif dan modern.

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung, Rinvayanti, menegaskan bahwa ekonomi syariah bukan sekadar alternatif sistem ekonomi. “Ini adalah jalan tengah yang menjunjung keadilan, keberkahan, dan keseimbangan. Nilai-nilai tersebut sangat relevan untuk pembangunan daerah di tengah ketidakpastian global,” ujarnya.

Seluruh rangkaian acara FESyar Sumatera 2025 terbuka untuk umum dan gratis. Masyarakat Lampung dan sekitarnya diajak untuk ikut serta dalam gerakan transformasi ekonomi syariah yang inovatif dan berkelanjutan.

Bank Indonesia Gelar FESyar Sumatera 2025 di Lampung, Perkuat Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah

Lampung – Dalam upaya memperkuat sinergi dan kolaborasi pengembangan ekonomi serta keuangan syariah di wilayah Sumatera, Bank Indonesia menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2025. Kegiatan ini akan berlangsung pada 21–25 Juni 2025 di Lampung City Mall, Kota Bandar Lampung.

Ketua FESyar Sumatera 2025, Hendra, menyampaikan bahwa penyelenggaraan FESyar merupakan bagian dari strategi penguatan sinergi antar pemangku kepentingan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di tingkat regional. Hal itu disampaikannya dalam acara Bincang-Bincang Bersama Media yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Rabu (18/6).

“Penguatan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam pengembangan ekonomi syariah regional perlu dilakukan untuk mendukung pengembangan ekonomi keuangan syariah, khususnya di wilayah Sumatera,” ujar Hendra.

Tiga Pilar Utama dan Program Unggulan

FESyar Sumatera 2025 mengangkat tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional”, yang diwujudkan melalui tiga pilar utama:

  1. Pilar Ekosistem Produk Halal

  2. Pilar Keuangan Syariah

  3. Pilar Literasi, Inklusi, dan Halal Lifestyle

Beberapa program unggulan yang akan dihadirkan mencakup:

  • Perluasan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, Sehat)

  • Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim

  • Gerakan Sadar Wakaf

  • Training of Trainer (ToT) Ekonomi Syariah

Diterjang Angin Kencang, PLN Tanjung Karang Gerak Cepat Pulihkan Listrik di Bandar Lampung

LAMPUNG – Cuaca ekstrem yang melanda Bandar Lampung pada Sabtu siang menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan merusak jaringan listrik di berbagai titik, mengakibatkan padamnya aliran listrik di beberapa wilayah, termasuk Tanjung Karang Pusat dan Teluk Betung Selatan.

Merespons situasi tersebut, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tanjung Karang bergerak cepat dengan mengerahkan puluhan personel teknik ke lokasi terdampak. Pemulihan dilakukan secara bertahap, dipimpin langsung oleh Asisten Manager Teknik, Ilyas.

Manager PLN UP3 Tanjung Karang, Presly Silaen, mengatakan bahwa timnya menghadapi medan yang cukup berat dalam proses penormalan, namun tetap berkomitmen untuk bekerja maksimal demi kenyamanan masyarakat.

“Setiap tiang yang berhasil ditegakkan kembali adalah bukti komitmen kami dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan warga,” ujarnya.

Hingga sore hari, sebagian besar wilayah telah berhasil dinormalkan, dan pemulihan total selesai dilakukan pada pukul 23.00 WIB.

PLN menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas kesabaran, doa, dan dukungan selama proses pemulihan berlangsung. Sinergi antara pelanggan dan petugas menjadi kunci dalam menjaga keandalan layanan di tengah cuaca ekstrem.

Sebagai langkah antisipatif, PLN mengimbau warga untuk segera melaporkan gangguan atau potensi bahaya kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile, guna mempercepat respon dan penanganan di lapangan.

Inflasi Lampung Mei 2025 Terjaga di Kisaran Sasaran, Catat Deflasi 0,58%

Lampung – Tingkat inflasi Provinsi Lampung pada Mei 2025 tercatat tetap terjaga dalam sasaran 2,5±1% (yoy),…

PLN Targetkan Permintaan Listrik Capai 511 TWh pada 2034

Jakarta – PT PLN (Persero) menargetkan lonjakan permintaan listrik nasional mencapai 511 terawatt hour (TWh) pada tahun…

PLN Siap Terangi 780 Ribu Rumah dalam Program Lisdes 2025–2029 melalui RUPTL Terbaru

Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan komitmennya untuk mendukung Program Listrik Desa (Lisdes) dengan menargetkan elektrifikasi bagi sekitar 780 ribu rumah tangga selama periode 2025–2029. Program ini menjadi bagian dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang telah resmi diluncurkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia.

Melalui program Lisdes, pemerintah menetapkan target penyediaan listrik di 10.068 desa dan dusun yang hingga kini belum teraliri listrik. Program ini mencakup pembangunan pembangkit dengan total kapasitas 394 megawatt (MW) serta perluasan jaringan ke ratusan ribu rumah tangga, demi memastikan masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air mendapatkan layanan listrik selama 24 jam penuh.

“Tugas lima tahun ke depan melalui Program Lisdes adalah menjalankan arahan Presiden Prabowo untuk segera mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlistriki dan merancang program terobosan agar semua desa bisa menikmati listrik,” ujar Menteri Bahlil saat peluncuran RUPTL di Jakarta, Senin (26/5).

Ia menekankan bahwa penyediaan energi bukan sekadar memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga bagian dari misi keadilan sosial yang harus dijalankan dari Aceh hingga Papua. Untuk merealisasikan target tersebut, pemerintah memperkirakan dibutuhkan investasi sekitar Rp50 triliun.

“Program ini juga bisa menjadi peluang investasi strategis, khususnya bagi pihak-pihak yang ingin berkontribusi dalam mewujudkan energi berkeadilan,” tambahnya.

Program Lisdes merupakan bentuk penugasan resmi dari pemerintah kepada PLN untuk menghadirkan listrik hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hingga akhir 2024, sebanyak 83.693 desa dan kelurahan di Indonesia telah terjangkau jaringan listrik.

Kehadiran listrik di wilayah terpencil telah membawa perubahan besar bagi masyarakat. Kepala Desa Sukabangun, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kasius, mengungkapkan rasa syukurnya atas hadirnya listrik yang kini menyala sepanjang hari.

“Kami sangat bahagia. Listrik yang masuk ke desa ini bukan hanya menerangi rumah, tetapi juga membawa harapan. Semoga ini menjadi awal dari kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Apresiasi serupa juga datang dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, yang menilai Lisdes sebagai program penting untuk pemerataan pembangunan di wilayahnya yang terdiri dari banyak pulau.

“Akses listrik sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat kami, terutama dalam sektor pendidikan dan ekonomi. Terima kasih atas komitmen PLN,” ungkap Sherly.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa listrik adalah kebutuhan dasar dan hak setiap warga negara. Sebagai BUMN yang mendapat mandat strategis dari negara, PLN akan menjalankan program ini dengan penuh tanggung jawab.

“Program Lisdes dalam RUPTL 2025–2034 merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam mewujudkan sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami akan pastikan akses energi merata hingga ke pelosok Nusantara,” tutup Darmawan.

PLN Siap Jalankan RUPTL 2025–2034: Dorong Energi Terbarukan hingga 76%

Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan penuh untuk menjalankan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang baru saja diluncurkan pemerintah sebagai panduan strategis pembangunan kelistrikan nasional selama 10 tahun ke depan. Dalam dokumen ini, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan porsi energi baru terbarukan (EBT) mencapai 76%—menjadikannya RUPTL paling ramah lingkungan dalam sejarah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa RUPTL ini akan menjadi pondasi penting dalam perjalanan Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. “Kalau kita konsisten, pada 2034 kita akan melampaui target bauran energi terbarukan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN),” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5).

EBT Dominasi Penambahan Kapasitas

Dalam RUPTL terbaru, total 52,9 GW dari 69,5 GW kapasitas baru akan berasal dari EBT, termasuk:

  • Pembangkit Tenaga Surya: 17,1 GW

  • Tenaga Air: 11,7 GW

  • Panas Bumi: 5,2 GW

  • Bioenergi: 0,9 GW

  • Nuklir: 0,5 GW

Sistem penyimpanan energi juga diperkuat dengan 10,3 GW, terdiri dari pumped storage PLTA (6 GW) dan battery energy storage system (BESS) sebesar 4,3 GW. Sementara itu, pembangkit berbasis fosil hanya menyumbang 24% atau sekitar 16,6 GW (gas 10,3 GW dan batu bara 6,3 GW).

Menurut Bahlil, pengembangan pembangkit akan dilakukan dalam dua tahap:

  • 2025–2029: Penambahan 27,9 GW, termasuk 12,2 GW EBT dan 3 GW sistem penyimpanan energi.

  • 2030–2034: Tambahan 41,6 GW, dengan dominasi EBT sebesar 37,7 GW (90%) dan sisanya 3,9 GW dari pembangkit fosil.

“Kami merancang ini dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik nasional yang terus meningkat,” jelasnya.

PLN Komitmen Wujudkan Transisi Energi

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyambut baik arahan pemerintah dan menyatakan bahwa PLN siap mengimplementasikan RUPTL paling hijau ini. PLN, kata dia, akan memperkuat sistem kelistrikan berbasis EBT dengan memanfaatkan potensi sumber daya dalam negeri secara optimal.

“PLN berkomitmen untuk membangun sistem kelistrikan yang andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Darmawan.

Dengan RUPTL 2025–2034, Indonesia menegaskan komitmennya dalam transisi energi dan penguatan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih.