LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menegaskan komitmen untuk menjadikan data sebagai “kompas pembangunan” — arah utama dalam setiap kebijakan publik dan perencanaan daerah.
Komitmen ini disampaikan dalam Peluncuran Buku dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026, yang digelar BPS Provinsi Lampung di Ballroom Swiss-Belhotel, Bandarlampung, Senin (29/9/2025). Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan Diskusi Publik memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) 2025.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mewakili Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, menyampaikan apresiasi atas inisiatif BPS yang menghadirkan data tidak hanya dalam bentuk angka, tetapi juga narasi yang mudah dipahami masyarakat.
“Dengan data kita melangkah, wujudkan Lampung yang sejahtera dan maju. Data bukan hanya milik para ahli, tetapi milik semua orang,” ujar Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dalam sambutan tertulisnya.
Pada kesempatan itu, BPS meluncurkan tiga buku penting:
-
Cerita di Balik 12 Indikator Statistik
-
Statistik Terpisah: Tren dan Insight Data BPS
-
Potret Kemiskinan di Provinsi Lampung
Ketiga buku ini diharapkan menjadi referensi utama dalam menyusun program pengentasan kemiskinan dan kebijakan pembangunan berbasis bukti nyata.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menghadirkan data yang akurat, mudah dipahami, dan berdampak langsung bagi pembangunan.
“Kami tidak hanya menyajikan angka, tapi juga cerita agar data bisa dimaknai dan dijadikan dasar kebijakan,” tegas Ahmadriswan.
Ia juga mengingatkan, pembangunan tidak cukup diukur dari banyaknya infrastruktur, tetapi juga dari indikator kesejahteraan masyarakat seperti konsumsi dan kualitas hidup.
“Pemerintah daerah jangan hanya membangun yang terlihat, tapi juga yang diukur oleh BPS,” ujarnya menegaskan.
BPS juga memastikan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) pada April–Juni 2026 akan menjadi momentum penting dalam memotret pelaku usaha non-pertanian di Lampung. Data tersebut akan menjadi pondasi perencanaan ekonomi nasional dan daerah.
Acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekdaprov Lampung bersama Kepala BPS, sekaligus penyerahan simbolis tiga buku statistik sebagai tanda komitmen bersama memperkuat literasi data di daerah.
Pemprov Lampung berharap, dengan meningkatnya literasi statistik, seluruh pemangku kepentingan — pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat — dapat bersinergi menjadikan data sebagai dasar pengambilan keputusan yang efektif dan berkelanjutan.