“Secara teknis pelaku usaha di Kota Metro sudah terbilang tertib, namun ada beberapa yang masih kurang.Yakni mengenai laporan, yang seharusnya disampaikan ke Kantor Lingkugan Hidup Kota Metro sehingga dapat mempermudah kami dalam pemantauan,” jelas Yerri.

Lebih lanjutdijelaskannya jumlah peserta sosialisasi sebanyak 50 orang, diwakili dari beberapa tempat seperti, Klinik, Puskesmas, Rumah Makan, dan Pasar Swalayan yang wajib memiliki dokumen. Adapun waktu penyelanggaraan Sosialisasi yaitu selama 2 hari dan bertempat di Aula SMK N 1 Metro. Dengan agenda  mengenai, kebijakan umum peraturan-peraturan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup / ijin lingkungan,menyusun dokumen Ukl Upl dan  melakukan laporan pelaksanaan isinya, serta cara bagaimana untuk mengelola sampah/limbah.

Dikatakan Wakil Walikota Metro Djohan dalam arahannya, menyambut baik dan mengapresiasi atas diadakannya sosialisasi tersebut.  Dimana diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pelaku usaha, terutama dalam mengurus perijinan agar tidak menimbulkan dampak negatif, bahkan dapat merugikan masyarakat sekitar.

“Saya berharap kepada pelaku usaha, hendaknya dapat mengurus perizinan dan menerima tenaga kerja yang berasal dari Kota Metro. Hal tersebut bertujuan untuk memberdayakan SDM, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Metro,” ucap Djohan.

Selain itu, Djohan selaku Ketua BNNK Metro juga mengajak seluruh lapisan warga Kota Metro agar bersama-sama  untuk memberantas narkoba, demi menjaga lingkungan masyarakat yang bersih dari tindakan kriminal yang merupakan dampak dari bahaya narkoba tersebut.