TANGGAMUS – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela turun langsung meninjau lokasi terdampak gempa bumi di Pekon Sidodadi, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Senin (29/9/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia juga menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa.
Gempa bermagnitudo 4,5 yang mengguncang wilayah Tanggamus pada Jumat (26/9/2025) malam itu menyebabkan 15 rumah di tiga pekon rusak—satu rusak berat, sembilan rusak sedang, dan lima rusak ringan. Meski begitu, tidak ada korban jiwa, dan warga tidak perlu mengungsi.
“Saya turut prihatin atas musibah ini. Mohon bersabar dan tetap ikhlas, InsyaAllah pemerintah hadir membantu,” ujar Wagub Jihan di hadapan warga.
Bantuan yang disalurkan mencakup beras, air mineral, mie instan, minyak goreng, kasur, selimut, makanan siap saji, family kit, hingga perlengkapan anak dan dewasa. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Salah satu warga, Casmini (53), yang rumahnya mengalami kerusakan berat, berharap dapat memperoleh bantuan rumah layak huni. Ia mengaku kini tinggal bersama anaknya di tanah milik saudaranya.
“Saya mohon agar pemerintah bisa membantu membangun rumah layak huni,” ucapnya dengan haru.
Menanggapi hal itu, Wagub Jihan menegaskan bahwa Pemprov Lampung sedang berupaya menjemput program dana siap pakai dari Pemerintah Pusat, agar penanganan pascabencana bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
“Kita sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar dana tanggap darurat bisa segera digunakan untuk memperbaiki rumah warga yang terdampak,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, mengingat Lampung merupakan wilayah rawan gempa, banjir, dan longsor.
“Kita tidak bisa memprediksi kapan bencana datang, tapi kita bisa menyiapkan diri. Karena itu, Pemprov menyiapkan program Desa Tanggap Bencana agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat,” kata Jihan.
BMKG mencatat pusat gempa berada di 19 kilometer barat laut Tanggamus dengan kedalaman 5 kilometer, dan memastikan tidak berpotensi tsunami.
Melalui penyaluran bantuan serta program mitigasi bencana, Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat—tidak hanya dalam bentuk bantuan materi, tetapi juga dukungan moral dan kesiapsiagaan jangka panjang.