Di Pasar Hanura, Harga Sembako Stabil Menghadapi Bulan Suci Ramadhan 1437 H

Ilustrasi pasar.
Ilustrasi pasar.

[highlight style=”red”]LAMPUNG7NEWS[/highlight]

Teluk Pandan | Mengahadapi bulan suci ramadhan 1437 H harga kebutuhan sehari-hari masyarakat cenderung stabil di Pasar Hanura, Teluk Pandan. Minggu (05/06). Kenaikan hanya di ayam potong yang semula Rp. 35 ribu per ekor atau dengan berat 1,8 kilogram (Kg). Namun, sekitar 40 persen banyaknya masyarakat yang belanja di bandingkan hari biasa.

Agus Sambito (50), salah seorang pemilik toko di pasar ini mengatakan, di tokonya semua bahan pokok cenderung stabil. Seperti, telur ayam ras Rp. 22 ribu/Kg, bawang merah dan putih mengalami penurunan yang semula harganya Rp. 38 ribu dan Rp. 35 ribu untuk bawang putih. Menghadapi bulan puasa ini sekitar Rp. 32 ribu untuk bawang merah dan bawang putih Rp. 32 ribu.

Ia juga menjelaskan, untuk beras harganya bervariasi, mulai dari Rp. 8.000, Rp. 8.500 hingga Rp. 9.000. Hal ini di sebabkan, tergantung pada merk dan jenis berasnya.

“Sampai saat ini harga bahan pokok menghadapi puasa stabil. Justru harga bawang yang biasanya naik, sekarang ini justru turun,” ujar sambil melayani pembeli ini.

Hal serupa juga di ungkapkan, Ita (36) seorang penjual ayam potong di pasar Desa Hanura, untuk ayam potong mengalami kenaikan Rp. 5 ibu hingga Rp. 10 ribu. Saat ini naik menjadi Rp. 40 ribu hingga Rp. 45 ribu, yang beratnya sekitar 1,8 kilogram.

“Sudah seminggu ini harga ayam naik lima hingga sepuluh ribu. Yang semula harganya tiga puluh lima ribu, sekarang naik tiga puluh lima ribu sampai empat puluh lima ribu dan beratnya sekitar satu kilo delapan ons,” ungkapnya.

Sama halnya dengan harga cabai besar, kecil dan minyak goreng cenderung stabil. Hal ini di sampaikan Asih (44) yang juga pemilik warung di pasar ini. Menurutnya, harga cabai besar Rp. 24 ribu/Kg dan cabai kecil Rp. 16 ribu/Kg, serta harga minyak goreng Rp. 12 ribu/Kg.

Dari pantauan di lapangan, banyaknya masyarakat yang berbelanja di Pasar Desa Hanura ini mengalami kenaikan sekitar 40 persen di bandingkan hari biasa. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah sepeda motor yang terparkir di tempat yang sudah di sediakan oleh pihak pengelola pasar yang padat. Yang mengakibatkan banyak juga sepeda motor yang parkir di tepi jalan protokol ini. Sehingga mengakibatkan macetnya arus lalu lintas baik dari arah Teluk Betung atau sebaliknya.

| Ed. Je | Hendri L7news

| Baca Juga

Artikel | Kisah | Kesehatan | Pertambangan & Energi | Pertanian & Perikanan | Organisasi | Sosial | Handphone | Komputer | Mesin | Unik Langka | Lalu Lintas | Bola | Sport

| Berita Pilihan

Tulis Komentar Anda