Seorang anggota TNI berinisial DK (32) dikeroyok anggota ormas saat sedang duduk di warung kopi di…
Kategori: Peristiwa
Panas Ekstrem Perparah Karhutla di Sumsel
Manggala Agni kini masih berjibaku melalukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Sumsel karena panas ekstrem…
Mayat Wanita Tanpa Kepala Ditemukan Mengapung dalam Karung
Warga dihebohkan dengan penemuan mayat wanita tanpa kepala dibungkus dalam karung mengapung di Muara Baru, Jakarta…
Hilangnya Es di Arktik, Beruang Kutub Jadi Mudah Sakit
Beruang kutub saat ini lebih rentan terinfeksi virus, bakteri, dan parasit dibandingkan beruang kutub yang hidup…
Siswi SMP di Lembata Jadi Korban Penyiraman Air Keras saat Jalan Kaki ke Sekolah
Siswi SMP Meiya Chatlin Witak (13) asal Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT, diduga menjadi korban penyiraman…
Seorang Pria Tewas usai Loncat dari Lantai 21 Hotel di Surabaya
Surabaya – Seorang pria ditemukan tewas di atap sebuah hotel di Kecamatan Genteng, Surabaya, Minggu (13/10).…
Gadis di Kelab Malam di Jakbar Diberi Miras lalu Tewas
Seorang gadis berinisial IA (18 tahun) tewas usai minum minuman beralkohol (minuman keras—miras) yang diberikan oleh…
4 Siswa SMP di Sukabumi Tarung Pakai Senjata Tajam, Berakhir Salah Satunya Tewas
Kapolres Sukabumi AKBP Samian membenarkan peristiwa duel antarsiswa SMP dengan menggunakan senjata tajam di Kabupaten Sukabumi,…
Tega, Seorang Ayah Jual Bayinya Rp 15 Juta, Uangnya Dipakai Judi Online
Seorang pria berinisial RA (36) ditangkap polisi lantaran menjual bayinya sendiri yang masih berusia 11 bulan.…
Oknum FIF Kotabumi Rampas Motor, Santri Pondok Pesantren Gruduk Lapor Polisi
LAMPUNG UTARA – Berdasarkan pantauan di lapangan puluhan santri yang berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) Riadathul Bathiah Alamin, Desa Madukoro kecamatan setempat mendatangi kantor Kepolisian Sektor untuk mendapatkan keadilan, Sabtu, 28 September 2024.
Pasalnya, salah satu santri diduga dirampas motornya oleh oknum leashing tempat mengkredit motor. Mereka datang bersama dengan pembina, dewan guru dan wali santri atas kejadian menimpa salah satu siswa belajar di pondok tersebut.
Setelah sebelumnya diarahkan oleh Polres Lampura, untuk mengadukan kasus yang menimpa santri disana. Sebagai bentuk solidaritas sesama santri, para santri mendatangi kantor kepolisian setempat.
Mereka masih menunggu, sampai dengan lewat waktu shalat magrib. Hingga laporannya diterima, oleh petugas keamanan disana.
“Kami disini meminta keadilan, kalau untuk masalah leasing itu bisa diselesaikan sendiri. Tetapi ini laporan kami belum juga diterima,” ujar pembina Yayasan Ponpes, Rahmat Solihin.
Dia cukup menyesalkan kejadian tersebut. Sebab, dari kejadian tersebut santri asuhannya cukup mendapat tekanan.
Sehingga berharap tidak ada kejadian serupa, menimpa santri di tempat lain. Akibat adanya perlakuan tak mengenakkan diterima ditengah jalan.
“Itukan anak – anak biasanya keluar cari sayuran disuruh oleh pengasuhnya. Dan motornya dipinjam dari warga pondok sendiri, sehingga menimbulkan trauma mendalam pada anak,” terangnya.
Dia menambahkan bahwasanya sebelumnya juga telah melaporkan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kabupaten Lampung Utara.
“Sudah dikoordinasikan juga, tapi jawabannya hampir sama. Seperti penyidik, agar berkoordinasi dengan pihak pembiayaan (leasing),” tambahnya.
Kapolsek Kotabumi Utara, AKP Farikhin menolak bila dikatakan tidak menerima laporan. Akan tetapi masih dikoordinasikan dengan pimpinan.
“Bukan tidak menolak, tapi sedang kita koordinasi dengan kasat Reskrim. Terkait pasal yang akan digunakan dalam perkara ini,” elaknya. (Rizky)
Murid SMK di Tangsel Demo, Minta Guru Honorer Lakukan Pelecehan Seksual Dipecat
Puluhan murid di SMK Negeri 5 Kota Tangerang Selatan menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi di…
Karna Tarik Paksa Kendaraan Dijalan, Keributan Antara Debt Collektor dan Oknum Anggota Berbaju Loreng Tak Terhindarkan
JAMBI – Eksekusi atau penarikan yang dilakukan secara paksa oleh debt collector adalah tindakan yang melanggar hukum.
Hal tersebut sudah dengan jelas diatur baik di UU No. 42 th 1999 tentang fidusia maupun putusan mahkamah konstitusi No 18/PUU-XVIII/2019 bahwa eksekusi jaminan fidusia harus ada penetapan dari Pengadilan dan dilaksanakan oleh juru sita pengadilan.
Namun nampaknya undang-undang tersebut tidak berlaku untuk debt collector di kota jambi.
Dalam 6 bulan terakhir peristiwa penarikan oleh debt collector sangat meresahkan masyarakat jambi.
Pada bulan Agustus lalu debt collector menarik paksa kendaraan seorang wartawan diwilayah talang bakung kemudian dalam beberapa minggu yang lalu di komplek WTC juga terjadi penarikan paksa oleh debt collector.
Kali ini debt collector yang berjumlah kurang lebih 15 orang diduga dengan berani ingin merampas kendaraan oknum anggota TNI di kawasan Nusa indah pada selasa (24/9/2024) Lalu.
Peristiwa tersebut Sempat terjadi cekcok mulut antara oknum anggota TNI dan debt Collector hingga terjadi insiden yang tidak diinginkan.
Saat dikonfirmasi Oknum anggota TNI menyampaikan dirinya tak terima kendaraan nya mau diambil paksa oleh debt collector langsung beradu argumen.
“Saya sedang pergi ke bengkel pelek untuk memperbaiki Pelek Mobil saya di Jl. Kapten Pattimura Simpang IV Sipin Kec. Telanaipura Kota Jambi, namun saya tiba-tiba dihadang 4 mobil yang di dalamnya terdapat sekelompok orang (dept collector) yang berjumlah kurang lebih 15 orang hendak mengecek mobil secara paksa, “Jelasnya.
Lanjutnya, saya menolak mobil saya di periksa paksa, namun sekelompok orang yang diduga DC tersebut melakukan pemerasan terhadap saya dengan meminta sejumlah uang sebesar Rp. 25.000.000,- dengan dalih agar mobil yang digunakan tersebut tidak di tarik olehnya.
Tak sampai disitu Oknum anggota yang merasa sudah diintimidasi oleh sekelompok DC tersebut langsung meminta pertolongan rekannya.
Setelah tiba di lokasi rekan dari oknum Anggota tersebut menyakan terkait permasalahan tersebut, namun sekelompok DC tetap ingin menarik paksa mobil tersebut atau meminta uang 86 sebesar Rp. 25.000.000.
Karena tak terima dimintai uang tersebut lalu terjadilah cekcok antara sekelompok DC dan rekan dari oknum Anggota tersebut hingga mengakibatkan perkelahian terangnya.
Diperkirakan Sekelompok DC tersebut sudah sering melakukan perampasan mobil menggunakan kekerasan dan memeras korban.
“Seperti nya Sudah banyak yang menjadi korban oknum DC tersebut, baik masyarakat sipil, ASN dan TNI/POLRI di Kota Jambi, ”
Dugaan sementara DC tersebut berinisial SS dan WP yang juga Merupakan salah satu oknum Ormas di Jambi.
Ahmad Sahroni soal 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi: SOP Patroli Polisi Sudah Sesuai
BEKASI – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menanggapi insiden 7 remaja yang ditemukan…
Polisi Sebut Motif Pelaku Aniaya Korban hingga Tewas di Lampung Karena Cemburu
Bandar Lampung – Polisi sebut motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tewas karena pelaku cemburu.…
Misteri Pecahan Logam Diduga Bagian UFO Roswell Akhirnya Terungkap
Peneliti berhasil memecahkan fakta di balik misteri pecahan logam misterius yang diduga merupakan bagian dari UFO.…
Korban Tewas Walki-talki Meledak di Seantero Lebanon Bertambah Jadi 14 Orang
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan korban tewas dalam ledakan serentak walki-talki di seluruh Lebanon bertambah jadi 14…
Rumah Warga di Bandar Lampung Diduga Dilempar Bom Molotov oleh OTK, Mengenai Pintu Depan
Bandar Lampung – Rumah warga di Gang Swadiya 3, Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung,…
Diduga Disusupi, Pager Meledak Serentak serta Lukai 2 Ribu & 9 Warga Lebanon Tewas
Korban tewas dalam ledakan serentak, alat komunikasi Pager, bertambah jadi 9 orang dan 2.800 yang tersebar…
Lukai 2 Ribu Lebih & 8 Tewas, Warga Lebanon Panik saat Pager Meledak Serentak
Sebanyak 8 orang tewas dan 2.750 orang terluka dalam ledakan yang berasal dari perangkat komunikasi, Pager,…
Aneh! Perangkat Komunikasi Pager Meledak Serentak di Lebanon: 8 Tewas & 2 Ribu Terluka
Perangkat komunikasi, Pager, secara aneh meledak serentak di seluruh kawasan Lebanon pada Selasa (17/9). Akibatnya, sebanyak…