PLN Salurkan Bantuan Sekolah untuk 150 Anak Yatim di Tanggamus Sambut Muharram

Tanggamus, Lampung — Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pringsewu menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah kepada 150 anak yatim dan dhuafa di Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, Minggu (2/7). Bantuan ini disalurkan melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN sebagai bagian dari program sosial bertajuk “Seribu Berkah Muharram.”

Bantuan tersebut berasal dari zakat penghasilan pegawai Muslim PLN dan bertujuan mendorong semangat belajar anak-anak kurang mampu serta memperkuat kepedulian sosial terhadap kelompok rentan.

Manajer PLN UP3 Pringsewu, Eka Nurwati, menyampaikan bahwa peringatan Muharram menjadi momen penting untuk refleksi dan perubahan ke arah yang lebih baik.

“Kami ingin bantuan ini memotivasi anak-anak untuk terus menuntut ilmu. Ilmu adalah cahaya perubahan, dan melalui langkah kecil ini, kami ingin menumbuhkan harapan dan keberkahan,” ujar Eka.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Tanggamus Edy Yalismi, Camat Bulok, Kepala KUA, para kepala pekon, serta tokoh agama dan masyarakat. Kehadiran para tokoh tersebut menunjukkan sinergi dalam mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai BUMN yang hadir untuk rakyat, PLN tak hanya fokus pada layanan kelistrikan, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial. Melalui YBM PLN, perusahaan berupaya mewujudkan keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

“Kami ingin kehadiran PLN dirasakan bukan hanya lewat listrik, tapi juga melalui kepedulian nyata di tengah masyarakat,” tambah Eka.

Dengan semangat hijrah yang dibawa oleh Muharram, PLN berharap kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi, menumbuhkan semangat berbagi, dan memperkuat solidaritas di tengah masyarakat Kecamatan Bulok.

Presiden Resmikan 47 PLTS, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

Jakarta – Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaatan energi terbarukan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) demi mewujudkan pemerataan akses energi. Terbaru, sebanyak 47 unit PLTS resmi dioperasikan di 47 desa yang tersebar di 11 provinsi, memberi manfaat langsung bagi 5.383 rumah tangga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sabtu, 28/6/25.

Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, dalam rangka peluncuran 55 proyek energi baru dan terbarukan (EBT). Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya pengembangan PLTS untuk mewujudkan kemandirian energi hingga ke pelosok.

“Dengan tenaga surya, desa-desa di pegunungan sekalipun bisa mendapatkan akses listrik. Ini adalah langkah nyata menuju swasembada energi dari tingkat desa hingga kabupaten,” ujar Presiden.

Presiden juga menyoroti bahwa langkah ini mendukung target Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2060. “Kita ingin menjadi negara yang berhasil menekan emisi karbon tepat waktu. Tapi yang lebih penting, kita potong biaya logistik energi dan menghadirkan keadilan bagi rakyat,” tambahnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa proyek PLTS akan menjadi tulang punggung pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di desa-desa yang belum terjangkau listrik. Foto: BPMI Setpres
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia. Foto: BPMI Setpres

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menyebutkan bahwa proyek PLTS akan menjadi tulang punggung elektrifikasi desa-desa yang belum teraliri listrik. Ia menargetkan dalam 4–5 tahun ke depan seluruh desa tanpa listrik akan dijangkau melalui kerja sama antara pemerintah, PLN, dan mitra swasta.

“Ini adalah kabar baik bagi masyarakat yang selama ini belum menikmati layanan listrik. Proyek ini akan mewujudkan pemerataan dan keadilan sosial,” ujarnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menegaskan dukungan PLN dalam transisi energi. Menurutnya, 47 PLTS yang diresmikan kali ini memiliki total kapasitas 27,8 megawatt (MW), dan mampu mengubah kehidupan masyarakat di desa-desa 3T.

“Anak-anak kini bisa belajar lebih lama, layanan kesehatan bisa beroperasi lebih baik, dan roda ekonomi desa mulai bergerak di malam hari. Ini bukan sekadar listrik, ini adalah keadilan energi,” kata Darmawan.

Ia menambahkan bahwa program ini adalah bentuk gotong royong nasional menuju masa depan yang bersih, hijau, dan inklusif, sejalan dengan visi Presiden untuk kemandirian energi nasional.

Diterjang Angin Kencang, PLN Tanjung Karang Gerak Cepat Pulihkan Listrik di Bandar Lampung

LAMPUNG – Cuaca ekstrem yang melanda Bandar Lampung pada Sabtu siang menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan merusak jaringan listrik di berbagai titik, mengakibatkan padamnya aliran listrik di beberapa wilayah, termasuk Tanjung Karang Pusat dan Teluk Betung Selatan.

Merespons situasi tersebut, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tanjung Karang bergerak cepat dengan mengerahkan puluhan personel teknik ke lokasi terdampak. Pemulihan dilakukan secara bertahap, dipimpin langsung oleh Asisten Manager Teknik, Ilyas.

Manager PLN UP3 Tanjung Karang, Presly Silaen, mengatakan bahwa timnya menghadapi medan yang cukup berat dalam proses penormalan, namun tetap berkomitmen untuk bekerja maksimal demi kenyamanan masyarakat.

“Setiap tiang yang berhasil ditegakkan kembali adalah bukti komitmen kami dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan warga,” ujarnya.

Hingga sore hari, sebagian besar wilayah telah berhasil dinormalkan, dan pemulihan total selesai dilakukan pada pukul 23.00 WIB.

PLN menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas kesabaran, doa, dan dukungan selama proses pemulihan berlangsung. Sinergi antara pelanggan dan petugas menjadi kunci dalam menjaga keandalan layanan di tengah cuaca ekstrem.

Sebagai langkah antisipatif, PLN mengimbau warga untuk segera melaporkan gangguan atau potensi bahaya kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile, guna mempercepat respon dan penanganan di lapangan.

PLN Targetkan Permintaan Listrik Capai 511 TWh pada 2034

Jakarta – PT PLN (Persero) menargetkan lonjakan permintaan listrik nasional mencapai 511 terawatt hour (TWh) pada tahun…

PLN Siap Terangi 780 Ribu Rumah dalam Program Lisdes 2025–2029 melalui RUPTL Terbaru

Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan komitmennya untuk mendukung Program Listrik Desa (Lisdes) dengan menargetkan elektrifikasi bagi sekitar 780 ribu rumah tangga selama periode 2025–2029. Program ini menjadi bagian dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang telah resmi diluncurkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia.

Melalui program Lisdes, pemerintah menetapkan target penyediaan listrik di 10.068 desa dan dusun yang hingga kini belum teraliri listrik. Program ini mencakup pembangunan pembangkit dengan total kapasitas 394 megawatt (MW) serta perluasan jaringan ke ratusan ribu rumah tangga, demi memastikan masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air mendapatkan layanan listrik selama 24 jam penuh.

“Tugas lima tahun ke depan melalui Program Lisdes adalah menjalankan arahan Presiden Prabowo untuk segera mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlistriki dan merancang program terobosan agar semua desa bisa menikmati listrik,” ujar Menteri Bahlil saat peluncuran RUPTL di Jakarta, Senin (26/5).

Ia menekankan bahwa penyediaan energi bukan sekadar memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga bagian dari misi keadilan sosial yang harus dijalankan dari Aceh hingga Papua. Untuk merealisasikan target tersebut, pemerintah memperkirakan dibutuhkan investasi sekitar Rp50 triliun.

“Program ini juga bisa menjadi peluang investasi strategis, khususnya bagi pihak-pihak yang ingin berkontribusi dalam mewujudkan energi berkeadilan,” tambahnya.

Program Lisdes merupakan bentuk penugasan resmi dari pemerintah kepada PLN untuk menghadirkan listrik hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hingga akhir 2024, sebanyak 83.693 desa dan kelurahan di Indonesia telah terjangkau jaringan listrik.

Kehadiran listrik di wilayah terpencil telah membawa perubahan besar bagi masyarakat. Kepala Desa Sukabangun, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kasius, mengungkapkan rasa syukurnya atas hadirnya listrik yang kini menyala sepanjang hari.

“Kami sangat bahagia. Listrik yang masuk ke desa ini bukan hanya menerangi rumah, tetapi juga membawa harapan. Semoga ini menjadi awal dari kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Apresiasi serupa juga datang dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, yang menilai Lisdes sebagai program penting untuk pemerataan pembangunan di wilayahnya yang terdiri dari banyak pulau.

“Akses listrik sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat kami, terutama dalam sektor pendidikan dan ekonomi. Terima kasih atas komitmen PLN,” ungkap Sherly.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa listrik adalah kebutuhan dasar dan hak setiap warga negara. Sebagai BUMN yang mendapat mandat strategis dari negara, PLN akan menjalankan program ini dengan penuh tanggung jawab.

“Program Lisdes dalam RUPTL 2025–2034 merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam mewujudkan sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami akan pastikan akses energi merata hingga ke pelosok Nusantara,” tutup Darmawan.

PLN Siap Jalankan RUPTL 2025–2034: Dorong Energi Terbarukan hingga 76%

Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan penuh untuk menjalankan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang baru saja diluncurkan pemerintah sebagai panduan strategis pembangunan kelistrikan nasional selama 10 tahun ke depan. Dalam dokumen ini, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan porsi energi baru terbarukan (EBT) mencapai 76%—menjadikannya RUPTL paling ramah lingkungan dalam sejarah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa RUPTL ini akan menjadi pondasi penting dalam perjalanan Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. “Kalau kita konsisten, pada 2034 kita akan melampaui target bauran energi terbarukan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN),” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5).

EBT Dominasi Penambahan Kapasitas

Dalam RUPTL terbaru, total 52,9 GW dari 69,5 GW kapasitas baru akan berasal dari EBT, termasuk:

  • Pembangkit Tenaga Surya: 17,1 GW

  • Tenaga Air: 11,7 GW

  • Panas Bumi: 5,2 GW

  • Bioenergi: 0,9 GW

  • Nuklir: 0,5 GW

Sistem penyimpanan energi juga diperkuat dengan 10,3 GW, terdiri dari pumped storage PLTA (6 GW) dan battery energy storage system (BESS) sebesar 4,3 GW. Sementara itu, pembangkit berbasis fosil hanya menyumbang 24% atau sekitar 16,6 GW (gas 10,3 GW dan batu bara 6,3 GW).

Menurut Bahlil, pengembangan pembangkit akan dilakukan dalam dua tahap:

  • 2025–2029: Penambahan 27,9 GW, termasuk 12,2 GW EBT dan 3 GW sistem penyimpanan energi.

  • 2030–2034: Tambahan 41,6 GW, dengan dominasi EBT sebesar 37,7 GW (90%) dan sisanya 3,9 GW dari pembangkit fosil.

“Kami merancang ini dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik nasional yang terus meningkat,” jelasnya.

PLN Komitmen Wujudkan Transisi Energi

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyambut baik arahan pemerintah dan menyatakan bahwa PLN siap mengimplementasikan RUPTL paling hijau ini. PLN, kata dia, akan memperkuat sistem kelistrikan berbasis EBT dengan memanfaatkan potensi sumber daya dalam negeri secara optimal.

“PLN berkomitmen untuk membangun sistem kelistrikan yang andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Darmawan.

Dengan RUPTL 2025–2034, Indonesia menegaskan komitmennya dalam transisi energi dan penguatan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih.

Diskon 50 Persen dan 6 Insentif Ekonomi dari Pemerintah

Jakarta – Kebijakan pemerintah terkait diskon tarif listrik yang akan kembali diberlakukan pada periode Juni–Juli 2025…

PLN UID Lampung Jalin Sinergi Strategis dengan Kejaksaan Tinggi Lampung

Lampung – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung memperkuat kolaborasi strategis dengan Kejaksaan Tinggi Lampung melalui kegiatan audiensi yang berlangsung pada Kamis (22/5). Pertemuan ini dipimpin oleh General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, dan diterima langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung, Danang Suryo Wibowo, S.H., LL.M, beserta jajaran.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejati Lampung, Nurmajayani, serta Kasi Pertimbangan Hukum, Dwi Apriani Setyaksari, S.H., M.H.

Audiensi membahas sejumlah isu strategis, antara lain pendampingan hukum dalam proses pengadaan barang dan jasa, pengamanan aset ketenagalistrikan, serta penguatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

“Kami mengapresiasi dukungan Kejaksaan Tinggi Lampung, khususnya dalam pendampingan hukum pada proses pengadaan Kontrak Harga Satuan (KHS) untuk penyambungan Sambungan Rumah (SR) dan pengadaan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) tahun 2025. Sinergi ini mencerminkan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas,” ujar Rizky.

Sementara itu, Kajati Lampung Danang Suryo Wibowo menyambut positif kerja sama yang terjalin dan menegaskan dukungan pihaknya terhadap pengembangan infrastruktur kelistrikan yang taat hukum.

“Sinergi Kejaksaan dengan PLN sangat penting dalam menjaga integritas pembangunan infrastruktur strategis. Kami siap memberikan pendampingan hukum maupun pertimbangan yuridis untuk memastikan setiap langkah yang diambil PLN berjalan sesuai regulasi dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegas Danang.

PLN UID Lampung menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan kelistrikan yang andal, aman, dan berkualitas, serta menjunjung tinggi prinsip tata kelola yang baik di setiap lini operasional.

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi dan semangat bersama dalam menjaga amanah pembangunan demi kemajuan Provinsi Lampung dan Indonesia.

PLN Lakukan Pemeriksaan Rutin di Titik Keramaian Lampung Utara untuk Jamin Keamanan Listrik

Lampung Utara – Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan menjamin keamanan penggunaan listrik di area publik, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kotabumi melaksanakan pemeriksaan instalasi kelistrikan secara berkala di sejumlah titik keramaian di wilayah Unit Layanan Pelanggan (ULP) Bumi Abung.

Pemeriksaan ini difokuskan pada lokasi-lokasi yang mengalami peningkatan aktivitas perdagangan malam hari, terutama di pusat kota Kotabumi, Lampung Utara.

Manager PLN UP3 Kotabumi, Abrar, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan penggunaan listrik oleh masyarakat telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Pemeriksaan ini penting, khususnya di malam hari saat konsumsi listrik meningkat karena aktivitas perdagangan. PLN ingin memastikan listrik yang digunakan aman, dan pedagang bisa berjualan dengan nyaman tanpa khawatir,” ujar Abrar. Rabu (21/5/25)

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen PLN dalam memberikan pelayanan terbaik dan menjamin keamanan ketenagalistrikan di wilayah kerja. Tak hanya itu, tim PLN juga melakukan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya menggunakan instalasi listrik yang legal dan aman.

“Kami mengimbau seluruh pelanggan, terutama pelaku usaha seperti pedagang kaki lima, untuk menggunakan sambungan listrik resmi. PLN juga menyediakan layanan seperti Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang dapat digunakan secara bersama-sama di pusat-pusat aktivitas,” lanjut Abrar.

Abrar turut menginformasikan bahwa saat ini pelanggan dapat mengakses berbagai layanan PLN melalui aplikasi PLN Mobile, termasuk pengajuan penyambungan baru, perubahan daya, pelaporan gangguan, serta pencarian lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi PLN Mobile untuk semua kebutuhan kelistrikan mereka. Bahkan permintaan pemeriksaan instalasi pun bisa diajukan lewat aplikasi agar pelanggan merasa lebih aman dan nyaman,” tutup Abrar.

Salah satu pedagang di pusat kuliner malam GOR Sukung Kotabumi, Ita Suriyana, mengapresiasi langkah PLN tersebut. Ia mengaku layanan listrik resmi yang tersedia sangat membantu aktivitas berdagangnya yang telah berjalan selama dua tahun terakhir.

“Listrik yang tersedia membuat lapak kami tetap terang dan nyaman di malam hari. Kami merasa aman karena menggunakan sambungan resmi dari PLN,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, PLN UP3 Kotabumi berharap dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemakaian listrik yang aman, sekaligus menjaga keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat Lampung Utara.

Rayakan Waisak 2025, PLN UID Lampung Pastikan Pasokan Listrik Aman di Vihara-Vihara Utama

Bandar Lampung — Dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak 2569 BE yang jatuh pada 12–13 Mei 2025, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung menetapkan masa Siaga Kelistrikan untuk memastikan keandalan pasokan listrik di seluruh lokasi ibadah umat Buddha. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah kunjungan langsung General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, ke Vihara Amurwa Bhumi Graha — salah satu vihara terbesar di Kota Bandar Lampung — pada Senin (12/5).

Vihara tersebut menjadi salah satu dari 19 vihara yang masuk dalam daftar prioritas pengamanan kelistrikan PLN UID Lampung. Total ada 21 titik siaga kelistrikan yang tersebar di empat wilayah kerja, yakni PLN UP3 Tanjungkarang, Metro, Kotabumi, dan Pringsewu.

Untuk mendukung kelancaran ibadah Waisak, PLN menyiagakan sebanyak 904 personel, terdiri dari pegawai serta petugas teknik, termasuk 21 personel PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan). Selain itu, PLN juga mendirikan 79 posko siaga, lengkap dengan berbagai perlengkapan penunjang seperti 5 unit UPS, 17 genset, 33 Unit Gardu Bergerak (UGB), dan 2 Unit Kabel Bergerak (UKB). Mobilitas tim lapangan juga didukung oleh 42 mobil operasional dan 27 motor layanan cepat.

General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, menyampaikan bahwa kehadiran PLN tidak hanya sebatas penyedia layanan kelistrikan, tetapi juga sebagai bagian dari dukungan terhadap kehidupan beragama yang harmonis.

“PLN ingin memastikan umat Buddha di Lampung dapat merayakan Waisak dengan penuh kenyamanan, tanpa gangguan listrik. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga toleransi dan keharmonisan antarumat beragama,” ujar Rizky.

Bertepatan dengan libur panjang Waisak, PLN UID Lampung juga menyiapkan infrastruktur kendaraan listrik dengan mengoperasikan 57 unit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di 35 titik strategis di seluruh Provinsi Lampung, mencakup area tol dan non-tol.

Sementara itu, Pemimpin Vihara Amurwa Bhumi Graha, Suhu Riki, menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan dukungan PLN. Menurutnya, kehadiran PLN di momen penting ini menunjukkan kepedulian yang lebih dari sekadar urusan teknis.

“Kami merasa sangat dihargai. Kehadiran PLN bukan hanya menjaga kelistrikan, tetapi juga menjadi wujud kepedulian terhadap keberagaman dan rasa saling menghormati. Ini membuat perayaan Waisak kami semakin bermakna,” tutur Suhu Riki.

PLN juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika terjadi potensi gangguan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. Dengan persiapan teknis dan personel yang matang, PLN optimistis perayaan Waisak 2025 akan berlangsung aman, lancar, dan penuh ketenangan bagi seluruh umat Buddha di Lampung.