Mesuji | Ternyata massa simpatisan pendukung calon Bupati Mesuji periode 2017-2002 mendatang semakin bermunculan, baik pemuda sampai lapisan elemen masyarakat dari berbagai golongan.
Menurut hasil data yang dihimpun rekan media, terbentuknya Tim simpatisan tersebut sebagai bentuk solidaritas dan dukungan penuh kepada Khamami SH., yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Mesuji, untuk mencalonkan diri kembali menjadi Bupati Mesuji dan terus melanjutkan semua program pembangunan yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Bermula dari terbentuknya Komunitas Sohib Mamik pada 26 April 16 lalu, yang bermarkas di Kecamatan Simpang Pematang, Jl. Jenderal Sudirman No. 26, Kabupaten Mesuji.
Kini muncul lagi tunas-tunas pendukung Bupati petahana yang mengatasnamakan Posko Dulor, bertempat di Kecamatan Rawa Jitu Utara (RJU).
Sebelumnya, Sintong Soalagogo Situmeang, warga Desa Simpang Mesuji, salah satu pencetus Sohib Mamik membeberkan, bahwa terbentuknya Komunitas Pemuda Sohib Mamik di Kabupaten Mesuji sebagai bentuk dukungan secara langsung agar Khamami kembali menjadi Bupati Mesuji.
“Ya, keberadaan Sohib Mamik adalah support kepada Khamami untuk terus melanjutkan perjuangan yang sudah terbukti, bukan baru janji. Kami disini untuk mendukung Khamami bahwa beliau tidak sendirian,” tegasnya.
Sejauh ini ditambahkannya, untuk para pengurus Sohib Mamik dari 7 Kecamatan di Mesuji sudah terbentuk.
“Kedepan Posko Sohib akan ditebar di 105 desa se-Kabupaten Mesuji, dengan persyaratan mutlak tiap desa dapat menunjukan bukti dukungan kepada Khamami minimal 200 orang,” ketus Sintong.
Di lain pihak, Lukman Jeni warga Desa Gedung Ram juga berharap, kedepan muncul lagi Posko pendukung yang lainnya.
“Kita tinggal di Mesuji, tentu saja sangat menginginkan sosok pemimpin yang benar-benar bisa memberikan perubahan yang lebih baik. Saya tunggu kehadiran tunas massa pendukung Khamami yang lain, muncul dengan nama saudara, rekan, atau CLBK, yang jelas mari kita dukung yang sudah terbukti, bukan cuma baru janji, demi Kabupaten Mesuji yang mampu berdaya saing dimasa mendatang,” himbau Lukman.
| Ed. Je | Ekli L7
| Baca Juga
Artikel | Kisah | Kesehatan | Pertambangan & Energi | Pertanian & Perikanan | Organisasi | Sosial | Handphone | Komputer | Mesin | Unik Langka | Lalu Lintas | Bola | Sport
| Berita Pilihan

Guru Besar Unila Dilantik: Prof. Rudy Refleksikan Perkembangan Hukum Indonesia
(Unila): Wakil Rekor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Lampung (Unila) Prof. Rudy, S.H., LL.M., LL.D., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Unila. Upacara pengukuhan berlangsung di Gedung Serbaguna kampus Unila, Rabu, 25 Oktober 2023.
Dalam momen bersejarah ini, Prof. Rudy menjadi guru besar ke-111 di Unila dan guru besar kedelapan di Fakultas Hukum (FH) Unila. Ia juga mencatatkan diri sebagai guru besar termuda Unila dengan usia 42 tahun.
Pada acara pengukuhan, Prof. Rudy menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul “Pembangunan Hukum Indonesia di Persimpangan Jalan: Refleksi 4 Abad Pembangunan Hukum Nusantara”. Dalam orasinya, ia menyoroti sejarah hukum Indonesia yang banyak dipengaruhi warisan hukum kolonialisme.
Prof. Rudy menjelaskan, tatanan hukum saat ini di Indonesia masih memiliki akar dari sistem hukum Germania Kuno. Di dunia, hukum pada dasarnya berasal dari Jerman Kuno, dan Indonesia mengikuti jejak ini. Ia juga membahas perkembangan hukum di nusantara, termasuk masa VOC, yang telah memiliki hukum aslinya, kini dikenal sebagai hukum adat.
Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi transplantasi hukum di nusantara saat pemerintahan Hindia Belanda. Ini mengakibatkan penggunaan produk hukum Belanda di Indonesia hingga tahun lalu. Prof. Rudy mengkritik bahwa Indonesia telah kehilangan momentum dalam membangun hukum asli Indonesia.
Prof. Rudy juga memaparkan usaha-usaha Indonesia dalam memperjuangkan hukum asli Indonesia, termasuk hukum adat dan Ketentuan Pokok Agraria atau Basic Agrarian Law. Namun, pada tahun 1970-an, ketentuan hukum adat dihilangkan, menyebabkan unifikasi hukum di Indonesia.
“Melalui orasi ilmiah hari ini, kita akan refleksikan bagaimana pembangunan hukum di nusantara terjadi dan bagaimana sebetulnya saat ini konvergensi sistem hukum yang ada di dunia terjadi di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mencermati konstitusionalisme di Indonesia baru menguat setelah reformasi hukum dan amandemen konstitusi tahun 1945. Prof. Rudy menyimpulkan, konvergensi sistem hukum akan terus terjadi di Indonesia.
Pada persimpangan jalan ini konvergensi sistem hukum terjadi akibat pembangunan hukum yang memakai model bricolage, yaitu mengambil apa saja yang tersedia dalam suatu dunia kemudian menjadikan metode problem solving bagi suatu permasalahan, inilah kemudian yang terjadi di Indonesia.
“Saya tidak tahu dan juga kadang ragu bagaimana nasib hukum selanjutnya. Ini merupakan suatu kenyataan yang harus kita terima bahwa konvergensi sistem hukum menurut pengamatannya mau tidak mau akan terjadi di Indonesia,” ujarnya.
Sampai saat ini pembangunan hukum di nusantara dipengaruhi tiga hal, pertama, pembangunan hukum sampai akhir milenium konsisten pada tradisi hukumnya. Kedua, transplantasi hukum secara terus menerus berlangsung sejak awal bangsa barat menginjakkan kakinya di nusantara pelan-pelan menggerus hukum asli Indonesia.
Ketiga, globalisasi dan borderless nation mengakibatkan proses konvergensi sistem hukum terjadi, tentunya melalui transplantasi hukum yang lebih masif dan cepat.
“Idealnya kita mempunyai hukum asli dari Indonesia, dan ketika ditransplantasikan harus disesuaikan lebih dulu dengan budaya hukum kita, sehingga tidak hanya mengambil norma-norma asing,” pungkasnya.
Prof. Rudy berharap, Indonesia dapat mempertahankan hukum asli yang sesuai dengan budaya hukumnya. Setelah dikukuhkan sebagai guru besar, ia berkomitmen untuk terus meneruskan kajian keilmuan hukum di Indonesia.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Rudy juga berharap agar refleksi ini dapat menjadi landasan strategis untuk pembangunan hukum di masa depan Indonesia. [Daffa Alsa Pradika/Angelino Vinanti Sonjaya]
The post Guru Besar Unila Dilantik: Prof. Rudy Refleksikan Perkembangan Hukum Indonesia appeared first on Universitas Lampung.
Tinjau Pasar Soreang, Kapolri Pastikan Ketersediaan Minyak Curah dan Sembako Jelang Ramadhan Tercukupi
LAMPUNG7COM | Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau Pasar Sehat Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022). Dalam kunjungannya tersebut, Sigit ingin memastikan proses distribusi berjalan lancar, ketersediaan…
POLRES KOTA METRO MUSNAHKAN BARANG BUKTI MIRAS
LAMPUNG7COM, Metro – Polres Kota Metro lakukan pemusnahan Barang Bukti hasil razia minuman keras (miras) jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2016, serta berhasil mengamankan 4 tersangka dalam razia miras…
BEM-FH UBL Gelar Seminar Virtual Covid-19 Bersama dr. Zam Zanariah
Bandar Lampung | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung (UBL) sukses menggelar seminar virtual dengan tema “Pandemi Covid 19, Bumi Ruwa Jurai Dibawa Kemana” menggunakan aplikasi Zoom,…
Kapolres Lampung Timur Hadiri Festival Seni Budaya Silat Kesti TTKKDH
LAMPUNG7COM | Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution hadiri festival seni budaya Silat Kesti TTKKDH Lampung Timur, di Dusun V, Desa Muara Jaya, Kecamatan Sukadana, Sabtu (30/7) pagi. Turut…
UPACARA PENCANANGAN LAMPUNG BEBAS NARKOBA
LAMPUNG7NEWS, Bandar Lampung – Provinsi Lampung hari ini mengadakan upacara pencanangan bebas narkoba, yang diadakan di Lapangan Korpri Kantor Gubernur Lampung yang bertujuan agar masyarakat Lampung mengerti bahaya narkoba, karena…