Teluk Pandan | Wakil Bupati Pesawaran, Eriawan SH., saat di konfirmasi adanya korban tenggelam dan meninggal dunia sabtu lalu (14/05) di Pulau Maitem Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan menjelaskan, dalam waktu dekat ia akan memanggil semua pengelola wisata pantai yang berada di kawasan pesisir pantai Kabupaten Pesawaran.
“Saya akan panggil semua pengelola wisata yang ada di Kabupaten Pesawaran dalam waktu dekat. Jangan hanya kalo ada masalah kami di buat sibuk, sebab selama ini pengelola wisata tidak pernah mau koordinasi dengan Pemda, ” ujarnya.
Ia juga menambahkan, dari pengakuan pengelola Pantai Sari Ringgung kepada Kadis Parekraf, bahwa Pulau Maitem di luar tanggung jawab pengelola. Karena, yang masuk dalam pengelolaan dan pengawasannya hanya Pasir Timbul saja.
“Saat kejadian kebetulan saya sedang bersama keluarga merayakan ulang tahun anak saya. Tiba-tiba saya dengar ada kejadian pengunjung yang berangkat menggunakan perahu dari Pantai Sari Ringgung tenggelam dan meninggal di Pulau Maitem,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, saat itu menurut Kadis Parekraf Jaka Sungkawa telah menegur dan mengingatkan kepada pengelola agar menyelesaikan permasalah ini.
“Kebetulan saat saya berada di Pantai Sari Ringgung dan jenazah korban katanya sudah di berangkatkan ke Tulang Bawang dan Kadis Parekraf pun ada,” kata Wakil Bupati di ruang kerjanya.
Kadis Parekraf, Jaka Sungkawa ketika di hubungi melalui ponsel mengatakan, bahwa pengelola Pantai Sari Ringgung bertanggung jawab dalam permasalahan korban meninggal akibat tenggelam di Pulau Maitem.
“Saya sudah ingatkan pengelola, agar bertanggungjawab dalam musibah ini. Dan pihak pengelola telah mengantarkan korban ke korban tenggelam ke Tulang Bawang menggunakan ambulance dan di kawal Airud,” ujar Jaka.
Kepala UPT Puskesmas Hanura, Margono S.Kom., ketika di konfirmasi mengenai korban meninggal di Pulau Maitem menjelaskan, pada hari sabtu naas bagi siswa kelas 3 SMP Unit 2, Tulang Bawang ini mengatakan, bahwa mereka menerima rujukkan korban tenggelam Pulau Maitem yang di bawa dari Pantai Sari Ringgung. Saat di periksa oleh Dr. Tuti, korban tenggelam tersebut sudah meninggal.
“Mereka mampir sebentar, untuk memeriksa apakah korban masih bisa di selamatkan ataukah sudah meninggal. Saat itu di periksa oleh dokter Tuti kondisinya sudah meninggal,” ujar Margono.
Kanitreskrim, Bripka Pol. Sanri Silalahi saat mendampingi Kapolsek Padang Cermin AKP Erson Sinaga saat di konfirmasi mengatakan, pihaknya tidak mendapat laporan dari pengelola Pantai Sari Ringgung tentang adanya korban meninggal meninggal akibat tenggelam di Pulau Maitem.
“Sampai saat ini tidak ada laporan ke Polsek tentang adanya korban meninggal di Pulau Maitem,” kata Sanri.
Imron alias Black (34), warga Dusun Suka Agung, Desa Gebang yang menemukan Jasad Edi Refianto (16) siswa kelas 3 SMP yang berada di Unit 2, Tulang Bawang mengatakan, saat itu ia sedang berada di keramba tempat ia tinggal. Tak lama setelah kejadian, ia di hubungi melalui seluler agar membantu untuk pencarian korban tenggelam di Pulau Maitem yang kedalamannya sekitar 5 meter, Minggu (15/05). Saat di ditemukan, korban dalam posisi terlentang dan memakai kaca mata selam.
“Begitu saya di hubungi langsung berangkat ke pulau Maitem dan sesampainya di pulau saya langsung menyelam. Gak sampai lima menit sudah ketemu, dan saya angkat ke kepermukaan. Saat itu korban sudah meninggal,” ujarnya.
Dan ia meyakinkan, jika semua penumpang perahu itu tidak menggunakan pelampung.
“Waktu itu sudah di selam sama pemilik perahu, tapi korban tidak ditemukan. Dan saya lihat semua penumpang tidak pakai pelampung,” pungkasnya.
Dari data yang di himpun di lapangan, beberapa perahu yang mangkal di Pantai Sari Ringgung dapat melayani kebeberapa jurusan pulau atau lokasi wisata lain selain Pasir Timbul. Namun, yang hanya menggunakan asuransi hanyalah tujuan Pasir Timbul. Sebab, beberapa bulan yang lalu, pernah melakukan wawancara secara langsung dengan pemilik perahu.
Saat itu secara jelas dan nyata dari pengakuan salah seorang pemilik perahu, bahwa Pengelola Pantai Sari Ringgung mengetahui semua jurusan perahu dan berapa sewanya secara jelas. Jadi tidak benar jika pengelola seolah-olah mengelak dari musibah ini dan memojokkan pemilik perahu. Pada sabtu naas itu, sekitar 20 siswa dan siswi dan didampingi 4 dewan guru berlibur selepas Ujian Nasional dari Unit 2, Tulang Bawang tujuan Pantai Sari Ringgung, Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan. Tak berapa lama mereka menyewa 2 perahu yang berada di pantai itu.
“Dari 24 orang di bagi dua perahu, jadi satu perahu membawa 12 orang. Yang rinciannya setiap perahu bermuatan sepuluh murid dan dua orang dewan guru,” ujar salah seorang anggota Pokdarwis ini.
| Ed. Je | Hendri L7news.

Satukan Visi dan Misi, KAWAT Lakukan Pertemuan Perdana di Sekretariat Bandar Lampung
Lampung7.com – Bandar Lampung | Dalam dunia jurnalis sering dihadapkan dengan tugas yang tidaklah mudah, terkadang mengalami suka dan duka dalam menjalankan profesinya. Saat ini sudah banyak asosiasi wartawan yang…
Pj. Bupati Tubaba Hadiri Rapat Paripurna Penyampaian Usulan Raperda
LAMPUNG7COM – Tulang Bawang Barat | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Gelar Rapat Paripurna dalam rangka Agenda Pembicaraan Penyampaian Usulan Reperda Yang berlangsung di Ruang…
PPKM Darurat Resmi Diperpanjang Hingga 25 Juli 2021, Ini Sebabnya…
LAMPUNG7 | Pemerintah resmi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat. “Saat ini, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pelaksanaan PPKM sampai tanggal 25 Juli 2021,” ujar Presiden Joko Widodo atau…
Polisi Minta Walikota Bandar Lampung Tutup Tokyo Space
LAMPUNG7COM | Polisi Resort Kota (Polresta) Bandar Lampung akhirnya ajukan surat agar cafe Tokyo Space ditutup dan dicabut izin usahanya, Senin (16/5/2022.). Surat tersebut diajukan kepada Walikota Bandar Lampung dalam…