JAKARTA – Bakti BCA resmi meluncurkan video berjudul “Gen Z Bergerak: Bakti untuk Indonesia” yang menyoroti perjalanan empat tim mahasiswa pemenang program Genera-Z Berbakti di empat desa wisata binaan Bakti BCA.
Video berdurasi sekitar delapan menit ini menampilkan pengabdian mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Lampung (UNILA), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka menjalankan program sesuai proposal terpilih dan memperoleh pendanaan penuh dari Bakti BCA.
Tak hanya menyoroti semangat generasi muda, video ini juga menghadirkan keindahan potensi wisata di lokasi pengabdian. Di antaranya pesona laut jernih dan penyu di Pulau Derawan, Kalimantan Timur; lumba-lumba dan ombak di Teluk Kiluan, Lampung; keindahan bunga edelweiss di Wonokitri, Jawa Timur; hingga eksotisme Danau Zamrud di Dayun, Riau, danau gambut kedua terbesar di dunia.
Menariknya, aktor Nicholas Saputra dan aktris Happy Salma ikut terlibat bukan hanya sebagai narator, tetapi juga sebagai panelis penjurian. Mereka turun langsung ke lapangan, berdialog dengan mahasiswa serta masyarakat, hingga ikut mendorong kolaborasi dalam pelaksanaan program.
“Melihat langsung semangat dan inovasi dari adik-adik Genera-Z Berbakti ini memberikan harapan besar. Mereka tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga hati untuk berkolaborasi dengan masyarakat. Inilah esensi dari pengabdian yang tulus dan berdampak,” ujar Nicholas Saputra.
Peluncuran video ini sekaligus menutup rangkaian program Genera-Z Berbakti yang telah berlangsung sejak Maret 2025. Program ini merupakan kompetisi call for proposal bagi mahasiswa di seluruh Indonesia, di mana Bakti BCA menyediakan pendanaan dan membuka akses bagi implementasi ide-ide mereka di desa binaan.
Program Empat Tim Pemenang Genera-Z Berbakti
Universitas Indonesia (UI) – Desa Wisata Edelweiss, Wonokitri, Jawa Timur
Melalui program SAVANA (Sustainable Action for Village, Agriculture, Nature, and Health), tim UI melakukan konservasi edelweiss lewat “Jurnal Edelweis”, memasang dua alat pemantau curah hujan dan mitigasi longsor (SiCuhal), mengadakan lokakarya pestisida organik untuk 90 peserta, serta pemeriksaan kesehatan bagi 90 warga.Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) – Pulau Derawan, Kalimantan Timur
Mengusung program “Derawan Sehat, Derawan Hebat”, UNSRAT fokus pada kesehatan dan sanitasi. Mereka memasang filter air dengan sistem UV sterilizer, membangun bioseptic di penginapan terapung, instalasi biogas dari limbah organik, serta mengadakan edukasi stunting dan kebersihan lingkungan.Universitas Lampung (UNILA) – Teluk Kiluan, Lampung
Tim UNILA mengembangkan sistem Smart Detector Tsunami berbasis Internet of Things (IoT) dengan lima unit alat yang dipasang di perairan Teluk Kiluan. Mereka juga menanam 1.000 mangrove, mentransplantasi 150 bibit terumbu karang, serta mengadakan program Eco Education bagi 80 warga.Universitas Gadjah Mada (UGM) – Desa Dayun, Riau
Melalui program “Optimalisasi Pengembangan Wisata Berbasis Digital dan Pusat Budaya Melayu”, tim UGM menggelar pameran kuliner dan Festival Budaya Melayu Siak yang menarik lebih dari 6.000 pengunjung. Mereka juga menjalankan program Trash to Cash dan pelatihan digital marketing serta storytelling budaya untuk pengembangan wisata.