BANDUNG BARAT – Ratusan siswa dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami keracunan massal setelah menyantap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (22/9/2025).
Para siswa mengeluhkan mual, muntah, hingga sesak napas tak lama setelah menyantap hidangan makan siang yang terdiri dari ayam kecap, tahu goreng, sayur, dan buah melon. Beberapa siswa juga menuturkan adanya bau tak sedap dari makanan tersebut.
Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N. Sukandar, membenarkan keluhan tersebut. “Iya, katanya ada bau tidak sedap dari makanannya. Rata-rata pengakuan siswa seperti itu. Gejala yang muncul berupa muntah, mual, dan sesak napas,” jelas Lia, Selasa (23/9/2025).
Dinas Kesehatan Bandung Barat telah mengambil sampel muntahan siswa serta menu makanan untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.
Sementara itu, Koordinator Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Bandung Barat, Gani Djundjunan, menduga penyebab keracunan berasal dari proses pengolahan makanan yang dilakukan terlalu dini. “Menurut info terakhir, karena menunya dimasak terlalu dini, jadi ketika didistribusikan ke siswa kondisinya sudah tidak bagus,” ujarnya.
Dapur penyedia makanan MBG di Cipongkor biasanya menyiapkan sekitar 3.467 porsi per hari untuk sejumlah sekolah dasar. Namun buntut kejadian ini, dapur tersebut ditutup sementara atas arahan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk dilakukan evaluasi dan investigasi.
“Dapurnya ditutup sementara sambil menunggu evaluasi dan investigasi. Nanti akan dilihat letak kesalahannya atau ada kelalaian di mana,” tambah Gani.
Hingga kini tercatat 364 siswa menjadi korban keracunan. Mereka mendapatkan penanganan medis di GOR Kecamatan Cipongkor, Puskesmas Cipongkor, RSUD Cililin, hingga RSIA Anugrah. Sejumlah siswa bahkan harus dirujuk ke rumah sakit karena mengalami sesak napas parah.