Bandar Lampung – Akses peliputan media dalam debat publik Pemungutan Suara Ulang (PSU) Bupati dan Wakil…
Kategori: Bandar Lampung
Bandar Lampung Raih Rekor MURI, Gelar Jalan Sehat dan Senam Disabilitas dalam HUT Ke-343
BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota Bandar Lampung sukses menggelar acara Jalan Sehat dan Senam Disabilitas pada Minggu (18/5/2025), dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kota Bandar Lampung yang ke-343. Kegiatan ini berlangsung dengan meriah, dimulai dari depan UPT PLN Tanjung Karang hingga Tugu Adipura, yang menjadi titik kumpul peserta.
Acara dibuka langsung oleh Walikota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, bersama dengan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M., dan diikuti oleh sekitar 5.000 peserta yang berasal dari 20 kecamatan di seluruh Kota Bandar Lampung. Kehadiran peserta yang sangat antusias ini menjadi salah satu momen penting dalam perayaan ulang tahun kota tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya meriah tetapi juga membanggakan, karena Kota Bandar Lampung berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam kategori Pagelaran Gerak dan Lagu Penyandang Disabilitas Terbanyak. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Marketing MURI, Awam Rahargo, kepada Walikota Hj. Eva Dwiana.
Selain itu, pada acara yang sama, MURI juga memberikan penghargaan kepada Prof. Reda Manthovani, tokoh relawan penggerak disabilitas nasional, atas dedikasinya dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Walikota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diraih dan berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah untuk memajukan Kota Bandar Lampung, terutama dalam hal kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
“Alhamdulillah, hari ini kita menerima rekor MURI. Mudah-mudahan ke depan Kota Bandar Lampung akan lebih baik lagi,” ucap Walikota Eva. Ia juga menekankan komitmennya untuk terus memperbaiki fasilitas bagi penyandang disabilitas, termasuk meningkatkan kualitas sekolah disabilitas yang saat ini sudah memiliki lebih dari 300 siswa.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh Kota Bandar Lampung. “Selamat atas penghargaan rekor MURI yang diraih. Semoga ke depannya Kota Bandar Lampung menjadi kota yang lebih ramah, terutama bagi penyandang disabilitas,” ujar Gubernur Djausal.
Dengan suksesnya kegiatan ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadikan kota ini lebih inklusif dan peduli terhadap kebutuhan penyandang disabilitas.
Lapangan Tembak Indoor Pertama Hadir di Bandar Lampung, Eva Dwiana: Jadi Ikon Baru
Bandar Lampung – Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, kembali menunjukkan komitmen Pemerintah Kota dalam mendukung tugas dan fungsi kepolisian dengan melakukan peletakan batu pertama tahap kedua pembangunan Gedung Satlantas dan Satintelkam Polresta Bandar Lampung.
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Eva Dwiana mengungkapkan rasa syukurnya atas dimulainya kembali proses pembangunan yang diharapkan dapat memperkuat pelayanan kepolisian di kota ini. Tak hanya itu, ia juga mengumumkan kabar menggembirakan tentang pembangunan lapangan tembak indoor pertama di Bandar Lampung, yang akan menjadi bagian dari fasilitas Polresta.
“Alhamdulillah, suatu kebanggaan untuk Kota Bandar Lampung. Polresta akan membangun lapangan tembak indoor pertama yang ada di Bandar Lampung. Ini bisa dijadikan ikon, terutama saat ada lomba tembak. Kita tidak perlu jauh-jauh lagi ke Pesawaran karena kita sudah punya fasilitasnya di sini. Harapannya pembangunan ini akan berlangsung selama 6 sampai 8 bulan,” ujar Eva Dwiana.
Wali Kota Eva juga menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan lanjutan dari komitmen Pemkot dalam mendukung Polresta Bandar Lampung. Ia menyebut bahwa hampir seluruh infrastruktur Polresta merupakan hasil sinergi yang erat dengan Pemerintah Kota.
“Ini bukan yang pertama kalinya Pemkot membangun untuk Polresta. Semua gedung yang ada adalah bentuk dukungan dari kami. Saya berharap kedua instansi terus saling support dan menjaga silaturahmi. Dengan menjalankan fungsi masing-masing, kita bisa membawa pembangunan dan ketertiban di Kota Bandar Lampung ke arah yang lebih baik,” jelasnya.
Pembangunan tahap ke-2 ini diharapkan tidak hanya meningkatkan fasilitas kerja anggota kepolisian, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mempererat sinergi antara pemerintah daerah dan kepolisian untuk menciptakan kota yang aman, tertib, dan maju.
Harapan Masih Menyala: Keluarga Sakim Menanti Kepulangan Aulia
BANDAR LAMPUNG — Setelah berbulan-bulan menanti dalam ketidakpastian, keluarga Sakim kini merasakan secercah harapan. Upaya pencarian terhadap Aulia, remaja 18 tahun yang menghilang sejak awal Maret 2025, mulai menunjukkan titik terang. Baru-baru ini, kediaman mereka kedatangan aparat yang menunjukkan langkah serius dalam menindaklanjuti kasus ini.
“Pagi tadi, ada petugas dari kepolisian yang datang ke rumah,” ujar Sakim, ayah Aulia, saat ditemui Rabu (14/5).

Tak hanya dari pihak kepolisian, perhatian juga datang dari unsur pemerintahan setempat. Siang harinya, rumah sederhana di Jalan Banten, Gang Pemuda 2 No 44, RT 02, LK 11, Kelurahan Bakung, Telukbetung Barat, kembali menerima kunjungan. Kali ini dari Camat, Babinsa, Lurah, dan aparat lingkungan lainnya.
“Pak Almasyah dari Babinsa datang, juga Pak Idham, Camat kami. Ada juga Pak Sigit, Lurah kami, dan Kepala Lingkungan Pak Fani beserta jajaran. Semua hadir dan berbincang dengan saya,” kata Sakim, lirih namun penuh syukur.
Di balik tatapan lelahnya, Sakim menyimpan harapan yang tak pernah padam. Ia mengingat jelas hari terakhir Aulia terlihat. Minggu, 2 Maret 2025, sekitar pukul 16.30 WIB, Aulia berpamitan kepada ibunya, Linda, untuk membeli takjil. Hari itu adalah awal Ramadan. Dengan senyum yang kini begitu dirindukan, Aulia melangkah keluar rumah—dan sejak itu tak pernah kembali.
Hari demi hari berlalu, dan rumah yang dulu dipenuhi canda tawa kini sunyi. Namun doa-doa terus terucap. Nama Aulia selalu disebut dalam setiap sujud, dalam tiap malam panjang penuh penantian. Linda, ibunya, setiap malam menatap pintu, berharap mendengar langkah kaki putrinya kembali.
Kasus ini sempat menjadi viral di media sosial, memunculkan simpati dari berbagai pihak. Dari yang semula hanya menjadi duka dalam diam, kini menjadi kisah yang menyentuh hati banyak orang.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang kami terima. Setidaknya kami tahu, kami tidak sendiri dalam pencarian ini,” ujar Linda, dengan suara bergetar.
Keluarga Sakim menyadari bahwa perjalanan ini belum usai. Namun hari-hari yang dulu suram kini sedikit lebih terang. Kehadiran para aparat menjadi bukti bahwa masih ada yang peduli, masih ada yang turut mendoakan.
Hilangnya Aulia bukan sekadar kehilangan seorang anak, melainkan juga kisah tentang cinta yang tak kenal batas, keteguhan hati, dan kepercayaan pada harapan. Dalam luka, mereka tetap memilih percaya bahwa suatu hari Aulia akan kembali.
Dan hingga hari itu tiba, rumah ini akan terus menunggu—dengan cinta yang setia, doa yang tak henti, dan keyakinan yang tak pernah padam. (*)
Genangan Air di Jalan Yos Sudarso, Pemkot Minta BPJN Ambil Peran
Bandar Lampung – Banjir melanda sejumlah titik di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung. Genangan air setinggi 30 cm membuat jalan terhambat dan arus lalu lintas terganggu pada Selasa (13/05/2025).
Tim reaksi cepat Pemerintah Kota Bandar Lampung langsung bergerak ke lokasi dan melakukan penyedotan air dengan alat pompa alkon. Namun, hingga air surut, tidak ada satu pun perwakilan dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Lampung yang datang untuk membantu.
“Jalan ini adalah kewenangan Balai. Pemerintah Kota Bandar Lampung selalu meminta agar saluran air di sepanjang jalan ini dibersihkan,” kata Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, Selasa (13/05/2025).
Eva menyayangkan kurangnya perhatian dari BPJN Lampung dalam mengatasi bencana banjir di kota ini. Ia menambahkan bahwa hujan deras yang terjadi pada sore hari hanya menyebabkan genangan air di Jalan Yos Sudarso.
“Kolaborasi sangat penting dalam mengurangi dampak bencana banjir. Pemerintah Kota sudah menjalankan tugas sesuai dengan kewenangannya, tetapi kami berharap BPJN dapat lebih aktif bekerja sama,” tambah Eva Dwiana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, Dedi Sutioso, juga menegaskan pentingnya kerjasama antara Pemkot dan BPJN Lampung untuk melakukan normalisasi saluran air di wilayah tersebut.
“Saya dan Pak Camat sudah sering meminta bantuan BPJN Lampung, tetapi hingga saat ini belum ada tindakan yang serius,” ujar Dedi Sutioso.
Sunyi Menyelimuti, Orang Tua Terus Menanti Kepulangan Aulia
BANDAR LAMPUNG — Rumah di Jalan Banten, Gang Pemuda 2 No 44, RT 02, LK 11, Kelurahan Bakung, Telukbetung Barat, kini terasa begitu hening. Tak terdengar lagi canda riang gadis muda yang biasa menghidupkan suasana. Sejak Minggu sore, 1 April 2025, Aulia (18), anak ketiga dari Sakim (50) dan Linda (45), belum kembali ke rumah.
Pada hari itu, bertepatan dengan awal Ramadhan, Aulia berpamitan untuk membeli takjil sekitar pukul 16.30.
“Dia pergi dengan senyum manisnya seperti biasa,” tutur Linda, matanya terus terpaku ke pintu yang sejak dua bulan lalu tak pernah dibuka oleh Aulia lagi.
Tak ada firasat buruk saat itu. Semuanya terasa seperti hari-hari biasanya. Namun sejak Aulia melangkah pergi sore itu, tak ada kabar yang datang. Tak ada pesan. Tak ada jejak.
Belakangan keluarga mengetahui bahwa Aulia diduga pergi bersama seorang remaja laki-laki bernama Andika bin Andriansyah. Beberapa informasi dari warga menyebutkan bahwa mereka sempat terlihat di sejumlah tempat: rumah tetangga ayah Andika di Serdang (Tanjung Bintang), kediaman pamannya di Way Lunik (Panjang), hingga rumah keluarga Andika di Padang Cermin, Pesawaran. Namun setelah itu, keberadaan mereka menjadi teka-teki.
Upaya pencarian sudah dilakukan ke berbagai arah. Namun hingga kini, hasilnya nihil.
“Semenjak Aulia pergi, hidup saya seperti berhenti. Saya tidak bisa makan, tidak bisa tidur,” ucap Sakim, ayah Aulia, dengan suara parau. Meski mencoba tampak tegar, air matanya tak bisa disembunyikan. Setiap malam hanya diisi doa dan harapan agar anaknya segera kembali.
Linda pun tak lelah berharap. Setiap suara langkah di luar pagar rumah membuatnya berdebar—berharap itu Aulia yang pulang. Tapi harapan itu tak pernah benar-benar terwujud.
“Kami tidak ingin membuat situasi rumit. Kami hanya ingin tahu Aulia di mana, bagaimana keadaannya,” ujar Sakim. Ia menyatakan bahwa keluarga bersedia mencabut laporan polisi jika pihak Andika dan keluarganya menunjukkan itikad baik serta mengantar Aulia pulang.
Laporan kehilangan resmi telah dilayangkan ke Polda Lampung pada 14 Maret 2025 dengan nomor: LP/B/224/III/2025/SPKT/POLDA LAMPUNG.
Tidak ada kebencian dalam suara mereka. Hanya kerinduan mendalam dari orang tua yang kehilangan anaknya. Pesan mereka sederhana, namun penuh makna:
“Aulia, pulanglah, Nak. Kami tidak akan marah. Kami hanya ingin tahu kamu baik-baik saja. Rumah ini sunyi tanpamu. Ibu dan Ayah merindukanmu, setiap waktu.”
Bagi siapa pun yang memiliki informasi mengenai keberadaan Aulia, keluarga memohon dengan sangat agar dapat menghubungi nomor: 089550504857 atau 089648297569.
“Aulia, di mana pun kamu berada, rumah ini selalu menantimu. Ada pelukan yang tak pernah letih menunggu. Pulanglah, Nak”.
Bandar Lampung Siap Jalankan Program Sekolah Rakyat, Fokus Bantu Anak Miskin
BANDAR LAMPUNG – Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, menghadiri kegiatan kunjungan kerja Menteri Sosial RI, Drs. H. Saifullah Yusuf, dalam rangka peninjauan langsung calon siswa program Sekolah Rakyat yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial. Kegiatan ini berlangsung di Gang Turunan, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, pada Senin (12/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Eva Dwiana menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk mendukung penuh pelaksanaan Sekolah Rakyat, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Untuk anak-anak tidak mampu di Bandar Lampung, tentu kita usulkan semuanya ke Kementerian Sosial. Keputusan tetap di tangan pemerintah pusat, namun kami siap mendukung dan menjalin kolaborasi dengan semua pihak,” ujar Eva.
Program Sekolah Rakyat dijadwalkan akan mulai berjalan pada Juli 2025, dengan kapasitas hingga 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Seluruh siswa akan menjalani tahap matrikulasi dan orientasi sebelum memulai pembelajaran formal yang mengacu pada kurikulum dari Kementerian Pendidikan. Program ini juga memberikan perhatian khusus pada penguasaan bahasa Inggris, bahasa Arab, serta pendidikan karakter.
Eva Dwiana menjelaskan bahwa seluruh arahan dari Kementerian Sosial terkait pendataan calon siswa miskin dan miskin ekstrem telah dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah kota.
“Kami ingin sebanyak mungkin anak-anak yang layak mendapatkan kesempatan ini. Insya Allah dengan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota, kita bisa menjangkau lebih luas,” tambahnya.
Melalui dukungan lintas sektor dan keterlibatan aktif pemerintah daerah, diharapkan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi konkret dalam menghadirkan akses pendidikan yang layak bagi seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali latar belakang ekonomi mereka.
Delegasi Bandar Lampung Tampilkan Budaya Sang Bumi Khua Jurai di Karnaval Budaya Nusantara
Surabaya – Delegasi Kota Bandar Lampung turut ambil bagian dalam Karnaval Budaya Nusantara yang digelar pada…
Wali Kota Eva Dwiana Hadiri Munas VII Apeksi 2025 di Surabaya
Surabaya – Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah…
KPK Ajak Masyarakat Dan Pelajar Lampung Jadi Agen Perubahan Anti Korupsi
Bandar Lampung | Ketua Satgas Pendidikan Tinggi pada Direktorat Jejaring Pendidikan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Masagung Dewanto, mengajak para pelajar terutama kalanga generasi muda di Wilayah Lampung untuk menjadi agen perubahan anti korupsi melalui media sosial ( Medsos ).
Dikatakan Masagung bahwasanya Media sosial bukan sekadar ruang hiburan, dimana bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), platform digital juga merupakan panggung strategis untuk menyebarkan nilai-nilai integritas terutama di kalangan generasi muda.
Hal ini Dia sampaikan dalam acara Legacy Camp 2025 bertajuk ‘True Leader, True Integrity ‘. Kegiatan ini digagas oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Integritas Universitas Lampung (Koin Unila) yang berlangsung pada 3–5 Mei 2025 di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Lampung, pada Minggu (4/5/2025).
“Menurut data analisis yang dilakukan tim Kepios tahun 2021, setidaknya 8 jam rata-rata penggunaan harian internet memiliki range usia 16 sampai 64 tahun. Artinya, ada peluang di sana untuk kita secara aktif membuat konten antikorupsi. Sehingga media bisa menjadi bagian edukasi antikorupsi,” kata Masagung.
Mengutip data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada 2024 jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 221,56 juta orang atau 79,5% dari populasi. Mayoritasnya berasal dari kalangan gen Z (34,4%) dan milenial (30,6%) ,kelompok usia yang dinilai paling aktif dan berpengaruh di media sosial.
“Bayangkan jika sebagian kecil dari angka itu aktif menyuarakan kejujuran, keberanian, dan tanggung jawab. Efeknya bisa sangat besar,” jelas Masagung.
KPK mendorong 110 pelajar, yang terdiri ketua dan pengurus OSIS tingkat SMA/SMK/MA dari 40 sekolah se-Provinsi Lampung yang hadir dalam kegiatan ini, untuk memanfaatkan media sosial secara positif. Bukan hanya untuk berselancar, tetapi juga untuk menyebarkan pendidikan karakter dan nilai-nilai antikorupsi.
Masagung menambahkan, KPK melihat media sosial sebagai peluang emas untuk membekali generasi muda dengan kesadaran akan bahaya korupsi sekaligus keterampilan menyuarakan nilai-nilai integritas di ruang digital.
KPK sendiri merumuskan nilai-nilai tersebut dalam akronim JUMAT BERSEPEDA KK: jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.
Berintegritas Butuh Pembiasaan
Masagung juga mengingatkan pentingnya menjauhi praktik koruptif yang sering ditemukan di lingkungan sekolah, seperti mencontek, titip absen, atau rekayasa proposal kegiatan. Menurutnya, hal-hal kecil seperti itu adalah cikal-bakal perilaku tidak berintegritas yang harus dicegah sejak dini.
“Tak ada orang yang tiba-tiba menjadi berintegritas. Ini butuh latihan, pembiasaan, dan dukungan dari rumah, sekolah, dan lingkungan. Bagi KPK, pendidikan antikorupsi tidak bisa dijalankan sendirian. Dibutuhkan peran aktif komunitas, guru, orang tua, dan tentu saja pelajar itu sendiri untuk menjadi bagian dari perubahan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Masagung ,mengajak pelajar dan masyarakat luas untuk turut berperan dalam pemberantasan korupsi. Mulai dari memanfaatkan whistleblowing system untuk melaporkan dugaan korupsi, memantau kebijakan publik, hingga ikut mengampanyekan kesadaran antikorupsi.
Sementara, Ketua Umum Koin Unila, Muhammad Hafiz, menyampaikan apresiasinya atas dukungan KPK dan pihak kampus dalam kegiatan ini.
“Kami ingin membentuk calon-calon pemimpin OSIS yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas. Rektorat juga mendukung penuh program ini sebagai bagian dari pembangunan karakter,” kata Hafiz.
Selain pembekalan antikorupsi, peserta juga mendapat materi pengembangan diri seperti teknik kepemimpinan, penguatan kolaborasi antarsekolah, pengenalan isu-isu akademik terkini seperti UNBK, hingga pelatihan komunikasi digital dan media sosial.
KPK sendiri sangat mengapresiasi Koin Unila dan Universitas Lampung atas terselenggaranya Legacy Camp 2025 ini. Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata kontribusi komunitas kampus dalam mendukung implementasi pendidikan antikorupsi, yang hingga kini masih tergolong langka. | (Gun / Rls ).
Direktur PDAM Way Rilau: Pelayanan Meningkat, Gaji Pegawai Aman
Bandar Lampung – PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kinerja operasional, mulai dari produksi, distribusi air, pelayanan pelanggan, hingga penagihan. Direktur PDAM Way Rilau, Maidasari, menyatakan bahwa peningkatan ini memerlukan dukungan dana memadai dan langkah efisiensi.
“Kami berupaya meningkatkan kinerja dari sisi produksi, tentunya dengan efisiensi pengeluaran seperti listrik dan tunjangan pegawai. Tapi ini bersifat sementara,” ujar Maidasari saat dikonfirmasi, Senin, 5 Mei 2025.
Ia menegaskan, efisiensi tidak akan mengganggu pelayanan kepada pelanggan. “Jika ada kebocoran pipa, harap segera lapor ke PDAM. Tim kami siap 24 jam,” tambahnya.
Terkait isu yang beredar mengenai tunggakan gaji, Maidasari membantahnya. Ia menegaskan seluruh pegawai telah menerima gaji secara rutin.
“Tidak ada tunggakan. Gaji selalu dibayarkan setiap akhir bulan. Dari Januari hingga April 2025, pegawai menerima haknya sesuai jadwal,” tegasnya.
Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan Siti, salah satu pegawai PDAM. “Dua bulan terakhir saya selalu terima gaji. Isu yang beredar itu tidak benar. Saya bingung informasi dari mana,” ujar Siti.
Saluran Air Baru Digarap Pemkot Bandar Lampung di Jalan Bahari Panjang Utara
Bandar Lampung – Pemerintah Kota Bandar Lampung mulai mengerjakan proyek pembangunan saluran air baru di kawasan Panjang Utara, Kecamatan Panjang. Pemasangan Box Culvert ini dilakukan di sepanjang Jalan Bahari yang baru-baru ini terkena dampak banjir. Proyek ini direncanakan sepanjang 300 meter.
“Proses pemasangan sudah dimulai. Kami akan membangun saluran air baru dengan menggunakan Box Culvert dan juga membersihkan saluran air yang lama,” ujar Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, pada Sabtu (3/5/2025).
Walikota Eva Dwiana berharap, pihak PT. Pelindo dapat bekerja sama dengan Pemerintah Kota untuk mengurangi risiko banjir di Kelurahan Panjang Utara. “Sebelum air mengalir ke laut, salurannya melewati area Pelindo. Saya berharap mereka dapat memperlebar saluran air di area tersebut, minimal dua meter,” tambahnya.
Saat melakukan pemantauan pada Sabtu sore, Walikota Eva sempat merasa kesal karena akses jalan yang biasa digunakan oleh timnya untuk memeriksa saluran air yang sedang dilebarkan oleh Pelindo tertutup.
“Bagaimana kami bisa memeriksa kondisi saluran air kalau akses untuk memantau ditutup? Saya minta kerjasama lebih baik dalam penanganan bencana banjir di sini,” tegas Eva Dwiana.
Walikota Eva Dwiana Kunjungi Bayi Terlantar dan Doakan Tumbuh Menjadi Anak Kuat
Bandar Lampung – Warga Kelurahan Bumi Kedamaian dikejutkan dengan penemuan seorang bayi laki-laki yang tergeletak lemah dan kedinginan pada Rabu, 30 April 2025, sekitar pukul 16.00. Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang anak dan langsung dilaporkan kepada warga setempat.
Bayi yang diperkirakan memiliki berat 2,6 kg dan panjang 46 cm ini ditemukan dalam kondisi tali pusar telah terpotong.
“Sore tadi, saya menerima laporan dari camat Kedamaian. Langsung saya minta agar bayi ini segera dibawa ke Rumah Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo untuk diperiksa,” ungkap Walikota Eva Dwiana saat menjenguk bayi tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaan, diketahui bahwa kondisi bayi dalam keadaan sehat. Namun, bayi yang diberi nama Apriansyah ini tetap akan dirawat di rumah sakit.
“Alhamdulillah, kondisi bayi ini sehat. Saat ini, bayi tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bandar Lampung,” tambah Eva Dwiana.
Dengan perasaan sedih, Walikota Eva Dwiana berharap bayi ini bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan penuh harapan meski tidak diketahui siapa orang tua atau keluarga bayi tersebut.
“Saya tidak bisa berkata-kata, melihatnya seperti ini. Sampai saat ini, kami belum dapat melacak siapa keluarga bayi ini. Saya hanya bisa berdoa agar ia tumbuh kuat,” ujar Eva Dwiana dengan nada terharu.
Dukung Pemkot, Massa Aliansi Serukan Kritik Bijak dan Konstruktif
Bandar Lampung – Ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Bandar Lampung (AMBL) menggelar aksi damai yang dilanjutkan dengan audiensi bersama Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sukarma Wijaya, pada Rabu (30/4/2025). Aksi dimulai dari Kantor Kelurahan Pesawahan, Teluk Betung, dan berlanjut ke Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan massa menyampaikan apresiasi atas kinerja Pemerintah Kota Bandar Lampung, khususnya dalam penanganan banjir. Mereka juga meluruskan isu bahwa aksi unjuk rasa sebelumnya yang mengatasnamakan masyarakat bukanlah representasi dari keseluruhan warga.
Koordinator aksi, Yudi Yudhistira, menegaskan bahwa berbagai langkah konkret telah dilakukan Pemkot dalam merespons bencana banjir, seperti evakuasi warga, distribusi bantuan logistik, layanan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur penunjang seperti tanggul dan sistem drainase.
“Pemkot Bandar Lampung telah menunjukkan komitmen melalui kebijakan yang nyata dan langsung dirasakan masyarakat. Ini mencerminkan kepemimpinan yang proaktif dan responsif,” ujar Yudi.
Yudi juga menyayangkan beredarnya informasi negatif di media sosial yang dinilai tidak berdasar dan berpotensi merusak citra pemerintah. Ia mengajak masyarakat untuk menyampaikan kritik secara konstruktif dan berlandaskan fakta.
“Kritik itu penting, tapi harus disampaikan secara objektif dan tidak provokatif. Mari kita jaga ruang publik agar tetap sehat dan beretika,” tambahnya.
AMBL juga memberikan penghargaan atas kepemimpinan Wali Kota Bandar Lampung yang dinilai turun langsung ke lapangan dan menunjukkan kepedulian tinggi terhadap kondisi masyarakat. Menurut mereka, hal tersebut mencerminkan keteladanan dan tanggung jawab seorang pemimpin daerah.
Aksi damai tersebut berlangsung tertib dengan pengawalan dari aparat kepolisian dan Satpol PP, serta ditutup dengan harapan agar kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat terus terjalin demi kemajuan kota.
Warga Panjang Tolak Aksi Provokatif yang Mengatasnamakan Korban Banjir
Bandar Lampung – Aliansi Masyarakat Panjang Bersatu menyatakan penolakan terhadap aksi provokatif yang dilakukan oleh segelintir oknum yang mengaku mewakili warga Panjang terkait penanganan banjir di wilayah Kampung Bahari, Kampung Baru Panjang Utara, dan Panjang Selatan pada Senin (28/04/2025).
Tokoh masyarakat H. Musabaqoh dan tokoh pemuda yang juga praktisi hukum, Ryan, mengecam aksi tersebut. Mereka menyebut tindakan itu tidak etis, arogan, dan menyesatkan.
“Oknum itu mengaku mahasiswa, tapi sikap dan bahasanya jauh dari etika. Seharusnya bisa menjadi contoh, bukan malah memprovokasi,” ujar Ryan.
Menurutnya, masyarakat Panjang justru menolak keterlibatan pihak luar yang membawa-bawa nama warga untuk menyerang pemerintah. Aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemkot Bandar Lampung yang menuding pemerintah lamban dinilai tidak berdasar.
“Kami justru berterima kasih atas respon cepat Pemkot. Dalam waktu singkat setelah banjir, bantuan langsung datang dan penanganan berjalan cepat,” tambah H. Musabaqoh.
Warga Panjang menyatakan dukungan terhadap langkah konkret Pemkot dalam mitigasi bencana banjir ke depan. Mereka juga membantah tuduhan bahwa Walikota tidak hadir saat bencana.
“Bu Eva turun langsung malam itu, dalam hujan, bersama camat, BPBD, TNI-Polri, bahkan petugas damkar. Kami lihat dengan mata kepala sendiri,” kata Anwar, warga Panjang Utara.
Anwar mengaku kecewa dengan aksi provokatif yang menyebut penanganan banjir buruk. Menurutnya, aksi itu justru mencoreng nama baik warga Panjang.
“Orang yang bicara seenaknya itu bukan perwakilan kami. Kalau kejadian serupa terulang lagi, kami warga Panjang tidak akan tinggal diam,” tegasnya.
Warga juga menegaskan bahwa mereka tidak pernah ikut dalam aksi tersebut dan mengecam keras penggunaan nama warga Panjang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Soal Banjir, Eva Dwiana Siapkan Solusi dan Paparan untuk Massa Aksi
Bandar Lampung – Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyatakan kesiapan untuk berdialog secara langsung dengan sekelompok warga yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, Jumat (25/4/2025).
Langkah ini disebut sebagai bagian dari komitmennya untuk menyerap aspirasi masyarakat secara terbuka dan transparan.
“Setelah acara, Bunda memang berencana menemui masyarakat yang sedang aksi. Awalnya mereka ingin berdialog, tapi setelah mereka berdiskusi internal, rencana pertemuan dibatalkan,” ujar Eva Dwiana saat dikonfirmasi.
Bunda Eva menambahkan bahwa Pemkot Bandar Lampung telah menyiapkan sejumlah langkah konkret terkait penanganan bencana banjir—yang menjadi salah satu isu yang disuarakan dalam aksi tersebut.
“Solusi penanganan banjir sudah Bunda siapkan. Mulai dari normalisasi saluran air, pembangunan embung, penertiban bangunan liar di atas aliran sungai, hingga penghijauan sebagai bentuk upaya jangka panjang,” jelasnya.
Sementara itu, Kasat Pol PP Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki Erwandi, S.STP, menjelaskan bahwa Wali Kota sempat datang ke kantor untuk menemui massa aksi setelah menyapa warga di Kecamatan Enggal.
“Namun ternyata, massa yang melakukan aksi sebagian besar berasal dari luar Kota Bandar Lampung. Saat Bunda sudah siap menemui, mereka justru membatalkan pertemuan dan membubarkan diri,” terang Rizki.
Pemkot Bandar Lampung Siapkan Box Culvert 300 Meter untuk Atasi Banjir di Panjang Utara
Bandar Lampung – Pemerintah Kota Bandar Lampung bergerak cepat menangani dampak banjir yang melanda Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah pemasangan Box Culvert sepanjang hampir 300 meter hingga ke tembok pembatas wilayah Pelindo.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyampaikan bahwa proses pembersihan sampah dan lumpur pasca banjir hampir rampung. “Setelah pembersihan, Pemkot akan melanjutkan dengan pemasangan Box Culvert,” ujar Eva Dwiana pada Kamis, 24 April 2025.
Sejak banjir terjadi pada Senin lalu, Pemkot telah menyalurkan bantuan berupa uang tunai, makanan selama dua hari, serta beras kepada warga terdampak.
“Penanganan bencana ini menjadi fokus utama kami. Kami juga mengajak PT Pelindo untuk berkolaborasi agar masalah banjir bisa ditangani bersama,” tambahnya.
Tak hanya itu, Eva Dwiana juga mengungkapkan rencana pembangunan embung yang akan melibatkan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran. “Embung ini akan membantu menampung air dan mengurangi risiko banjir ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, Salam Nawawi, warga RT 07 Kelurahan Panjang Utara, berharap PT Pelindo bisa membuka kembali dan memperbesar saluran air yang ada di wilayah perusahaannya.
“Dulu saluran air di area Pelindo lebarnya 4 meter, sekarang tak sampai setengah meter,” keluh Nawawi sambil menunjukkan dokumentasi lama.
Ia juga mengaku warga telah meminta bantuan pamong untuk mengadvokasi pelebaran saluran air. “Air dari kampung kami semua mengalir ke arah Pelindo. Kalau saluran di sana sempit dan ditutup, ya pasti banjir,” tegasnya.
Dokumentasi kegiatan dan penanganan banjir ini dapat dilihat di akun Instagram resmi Kominfo Bandar Lampung. (*)
Walikota Eva Dwiana Instruksikan Tim Tanggap Bencana Bersihkan Sampah dan Lumpur di Panjang Utara
Bandar Lampung – Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Dinas Kesehatan untuk turun tangan membantu masyarakat di Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung. Aksi ini dilakukan pasca-banjir yang melanda daerah tersebut pada Selasa, 22 April 2025.
“Tim masih berada di lokasi. Beberapa tim bertugas membersihkan sisa lumpur dan sampah, sementara yang lainnya melakukan pengecekan kesehatan masyarakat,” ungkap Walikota Eva Dwiana.
Dalam bencana ini, Pemkot Bandar Lampung juga memberikan bantuan berupa uang tunai kepada warga yang terdampak. Eva Dwiana berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang sedang berjuang untuk pulih pasca-banjir.
“Masing-masing rumah mendapatkan bantuan. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga yang terkena dampak bencana ini,” tambah Eva Dwiana.
Lebih lanjut, Walikota Eva menjelaskan bahwa Pemkot Bandar Lampung juga telah berkoordinasi dengan PT Pelindo untuk mencari solusi jangka panjang agar banjir di Kelurahan Panjang Utara tidak terulang. Salah satu langkah yang telah disarankan adalah penambahan minimal dua saluran air guna menampung debit air saat hujan.
“Pelindo sudah diminta untuk menambah minimal dua saluran air di daerah ini. Dengan harapan, saluran tambahan tersebut bisa mengurangi potensi banjir di masa depan,” ujar Eva.
Dokumentasi kegiatan dan perkembangan lebih lanjut bisa dilihat melalui akun Instagram Kominfo Bandar Lampung.
Walikota Eva Dwiana Tinjau Lokasi Banjir di Panjang Utara, Minta Pelindo Buka Drainase yang Ditutup
Bandar Lampung — Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana turun langsung meninjau lokasi banjir yang melanda wilayah Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang. Dalam kunjungan lapangan tersebut, Walikota menyoroti salah satu penyebab utama banjir yakni tertutupnya sejumlah drainase yang berada di wilayah kerja PT Pelindo II Regional Panjang. (21/4/25)
Menurut Eva Dwiana, banyak saluran air yang seharusnya mengalirkan air dari perkampungan ke laut justru tertutup akibat sedimentasi dan bangunan. Hal ini mengakibatkan air hujan meluap dan membanjiri pemukiman warga.
“Tadi kita lihat langsung di lapangan, banyak drainase yang ditutup. Kalau dua pintu saluran ini dibuka saja, insya Allah wilayah Panjang tidak akan banjir lagi,” tegas Walikota yang akrab disapa Bunda Eva.
Ia meminta pihak Pelindo untuk segera membantu dalam menyelesaikan persoalan ini, khususnya dengan memperbaiki dan membuka kembali saluran-saluran yang tersumbat atau tertutup. Pemerintah Kota Bandar Lampung bahkan telah mengusulkan agar dua pintu drainase dibuka demi mencegah banjir susulan.
“Terserah Pelindo bagaimana cara kerjanya, yang penting air hujan jangan sampai masuk lagi ke rumah warga. Kita harus segera bertindak,” ujarnya.
Walikota juga memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak, berupa nasi bungkus, air mineral, serta logistik lainnya.
Sementara itu, seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diterjunkan ke lokasi untuk membantu proses penanganan pasca banjir. Tim dari BPBD melakukan penyedotan air, Dinas PU menangani perbaikan teknis, sementara Damkar, Satpol PP, dan DLH fokus pada pembersihan lingkungan pascabanjir.
Untuk diketahui, hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung pada Senin dini hari (21/4/2025) mengakibatkan banjir di Kelurahan Panjang Utara. Sedikitnya 8 Rukun Tetangga (RT) terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi.
Dokumentasi kegiatan dan peninjauan Walikota dapat dilihat melalui akun resmi Instagram Dinas Kominfo Kota Bandar Lampung.
Ini Jadwal Pemprov Lampung Pemutihan Pajak Kendaraan, Mulai 1 Mei Hanya Bayar 1 Tahun Berjalan
Bandar Lampung | Pemerintah provinsi Lampung mulai 1 Mei 2025 mendatang menggelar pemutihan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Hal tersebut disampaikan langsung Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal pada tinjauannya ke Samsat Driver Thru.
“Pemerintahan Provinsi Lampung akan menggelar pemutihan pajak secara serentak di Provinsi, ini salah satu persiapan kami dalam pemutihan pajak,” ucap Rahmat Mirzani, Kamis (17/4/2025).
Program ini juga dapat dimanfaatkan masyarakat karena pembayaran pajak yang dikenakan hanya 1 tahun berjalan.
“Pemutihan ini full seluruhnya roda dua, roda empat semuanya hanya bayar 1 tahun berjalan. Berapa tahunpun menunggak,” ujar Mirza.
Mirza mengatakan masyarakat Lampung dapat memanfaatkan program ini sebaik-baiknya mengingat tahun 2026 kepolisian akan menerapkan aturan penghapusan kendaraan yang mati pajak.
Berikut informasi lengkap pelaksanaan pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Lampung
Waktu Pelaksanaan Pemutihan:
1 Mei 2025 sd 31 Juli 2025
Ruang Lingkup Pemutihan:
Penghapusan seluruh Pokok Tunggakan dan Denda PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) / Bayar 1 (satu) Tahun Berjalan
Penghapusan Denda SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) Tahun lalu dan tahun-tahun lalu
– Tempat Layanan Pemutihan:
Seluruh Samsat Induk dan Samsat Unggulan (Samling, Samsat Mall, Drive Thru, Kontainer, Samsat Desa)
277 BUMDES melalui aplikasi e-Samdes
Samsat Elektronik (SIGNAL, E-SAMDES, E-SALAM)
– Persyaratan Pemutihan:
PENGESAHAN TAHUNAN
Identitas diri (e-KTP) atau pengantar instansi/perusahaan;
STNK asli; dan
TBPKP asli
Surat Kuasa bermaterai cukup bagi yang diwakilkan
– PERPANJANG STNK
Identitas diri (e-KTP) atau pengantar instansi/perusahaan;
STNK asli,
TBPKP asli;
Bukti cek fisik (kendaraan wajib hadir)
BPKB asli; dan
Risalah lelang (khusus untuk kendaraan hasil lelang)
Surat Kuasa bermaterai cukup bagi yang diwakilkan.| (Red).