Bisnis – Pergerakan harga komoditas global pada penutupan perdagangan Jumat (3/10) menunjukkan tren yang bervariasi. Sejumlah komoditas energi dan logam mengalami penguatan, sementara sebagian lain justru melemah. Kenaikan paling menonjol terjadi pada nikel dan timah, sedangkan minyak kelapa sawit mentah (CPO) terpantau turun tipis.
Minyak Mentah Rebound, Meski Masih Merugi Mingguan
Harga minyak mentah dunia sempat bangkit di akhir pekan. Mengutip Reuters, minyak mentah Brent naik 42 sen atau 0,7% menjadi USD 64,53 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,7% ke USD 60,88 per barel.
Namun secara mingguan, harga minyak masih mencatatkan penurunan 8,1%, dipicu kekhawatiran pasar terhadap potensi peningkatan pasokan dari OPEC+ yang dapat menekan harga di masa mendatang.
Batu Bara Stabil di Atas USD 100
Komoditas energi lain, batu bara, juga mencatatkan penguatan ringan. Berdasarkan data Trading Economics, harga batu bara naik 0,14% menjadi USD 105 per ton, mempertahankan level psikologis penting di atas USD 100.
CPO Tergelincir Tipis
Berbeda arah, harga CPO (crude palm oil) justru mengalami pelemahan tipis. Mengacu pada data Trading Economics, harga CPO turun 0,18% ke level MYR 4.442 per ton. Penurunan ini dipengaruhi oleh ekspektasi peningkatan pasokan di tengah permintaan global yang masih melambat.
Nikel dan Timah Bersinar

Sementara dari sektor logam dasar, nikel dan timah menjadi bintang utama. Harga nikel naik 1,05% ke USD 15.420 per ton, didorong oleh prospek permintaan kuat dari industri kendaraan listrik (EV).
Kenaikan lebih tajam terjadi pada timah, yang melesat 1,53% ke USD 37.455 per ton di London Metal Exchange (LME). Penguatan ini ditopang sentimen pasokan terbatas dari Asia Tenggara serta peningkatan kebutuhan industri solder dan elektronik global.
Dengan dinamika tersebut, pasar komoditas global menunjukkan tren yang beragam dan penuh volatilitas, seiring pengaruh geopolitik, kebijakan produksi OPEC+, serta prospek ekonomi global yang masih berfluktuasi.