KALIANDA, LAMPUNG SELATAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mengambil langkah strategis dengan menjajaki kerja sama internasional melalui skema hibah dari pemerintah China dan Jepang, guna mempercepat pembangunan di berbagai sektor prioritas.
Langkah ini dipimpin langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, dalam pertemuan daring lintas negara via zoom meeting, Jumat (20/6/2025). Pertemuan tersebut melibatkan Organisasi Rakyat Advokasi Mandiri (RAMA) sebagai mitra penghubung Penanaman Modal Asing (PMA).
Ketua Umum RAMA, Iqnal Salat, menjelaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya memfasilitasi akses terhadap dana hibah dari mitra internasional, khususnya dari China dan Jepang. Dana hibah ini direncanakan untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti pertanian berkelanjutan, pengelolaan lingkungan dan sampah, serta pengembangan energi terbarukan.
“Kami ingin Lampung Selatan menjadi prioritas nasional dalam proyek percontohan ini. Jika berhasil, peluang perluasan hibah untuk sektor lain sangat terbuka,” ujar Iqnal.
Skema G to G dan MoU Internasional Tengah Disusun
Guna memastikan tata kelola kerja sama yang transparan dan akuntabel, skema hibah akan diformalkan melalui nota kesepahaman (MoU) antar pemerintah atau government to government (G to G). Tahapan kerja sama mencakup identifikasi kebutuhan teknis di daerah, penyusunan proposal formal, dan kunjungan lapangan oleh pihak donor.
Bupati Radityo Egi Pratama menyambut positif inisiasi kerja sama tersebut. Ia menyatakan komitmen penuh Pemkab Lampung Selatan dalam menyiapkan seluruh data dan dokumen teknis sebagai bentuk kesiapan daerah untuk menjadi pilot project kerja sama hibah internasional.
“Kami siap menjadi model keberhasilan sinergi pembangunan antara pemerintah daerah dan mitra global. Ini adalah momentum baik untuk membawa Lampung Selatan menuju lompatan pembangunan,” tegas Bupati.