Bandar Lampung — Suasana penuh antusiasme memenuhi Gedung Graha Mandala, Jalan Pagar Alam, Kedaton, Sabtu (8/11/2025). Ribuan guru, tenaga kependidikan, dan siswa dari 15 kabupaten/kota se-Lampung hadir dalam Festival Seni dan Kreasi Guru Tenaga Kependidikan (GTK) 2025. Ajang ini menjadi bukti bahwa pendidikan bukan hanya soal capaian akademik, tetapi juga ruang berekspresi, berbudaya, dan berinovasi.
Festival yang digagas Pemerintah Provinsi Lampung dan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung ini juga menjadi momentum peresmian Gedung Balai GTK Provinsi Lampung oleh Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana.
Eva Dwiana: Pendidikan Kuat, Masa Depan Lampung Hebat

Dalam sambutannya, Wali Kota Eva Dwiana menekankan bahwa kemajuan daerah tidak terlepas dari kualitas pendidikan.
“Bandar Lampung adalah ibu kota provinsi. Jika pendidikan kita kuat, Insya Allah masa depan Lampung akan lebih hebat,” ujar Eva, disambut tepuk tangan meriah peserta.
Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan, termasuk penyediaan program beasiswa bagi siswa kurang mampu maupun berprestasi, sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung.
Eva juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa, serta menempatkan kepala sekolah sebagai pemimpin utama dalam meningkatkan kualitas sekolah.
“Kepala sekolah adalah benteng pertama. Tanpa pemimpin yang kuat, sekolah tidak akan maju,” tegasnya.
Kadis Pendidikan Provinsi Lampung: Guru Harus Merasa Aman dan Dihargai
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mewakili Pj. Gubernur Lampung, menegaskan bahwa guru adalah pilar dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Guru bukan hanya mengajar, tapi menjaga masa depan. Mereka harus merasa aman, dihargai, dan terlindungi,” ujar Thomas.
Ia menyampaikan tiga prinsip dasar dalam memperkuat profesi guru:
-
Perlindungan dan rasa aman dalam bertugas
-
Kepastian karier dan pengembangan kompetensi
-
Lingkungan kerja yang mendukung kualitas pembelajaran
“Memuliakan guru berarti menyiapkan generasi emas Lampung,” tambahnya.
Tarian Nemui Nyimah Sambut Peserta
Festival dibuka dengan penampilan Tari Nemui Nyimah, yang menggambarkan filosofi keramahan dan keterbukaan masyarakat Lampung. Penampilan siswa-siswi ini menjadi simbol bahwa budaya dan pendidikan berjalan selaras dalam membentuk karakter generasi masa depan.
Inovasi Guru, Harapan Baru Pendidikan

Festival Kreasi GTK 2025 bukan sekadar panggung seni, melainkan wadah bagi guru untuk berbagi praktik baik, berkolaborasi, dan menghadirkan inovasi pembelajaran. Kegiatan ini menegaskan:
-
Guru Lampung kreatif dan adaptif
-
Budaya menjadi bagian dari pembentukan karakter siswa
-
Pemerintah hadir mendukung kemajuan pendidikan
-
Sinergi lintas daerah semakin kuat
Festival ditutup dengan harapan bahwa ruang berkarya seperti ini terus berlanjut dan menjadi pemantik lahirnya inovasi baru.
Dari ruang kelas dan karya para guru inilah masa depan Lampung — bahkan Indonesia — dibangun.












