Tim Gabungan Pantau Pergerakan Gajah Liar di Sebrang Sungai Semaka, Tanggamus

Tanggamus – Tim gabungan yang terdiri dari Polsek Semaka, Polsek Wonosobo, anggota TNI Koramil Wonosobo, KPH, BKSDA, Polhut TNBBS, dan tokoh masyarakat setempat intensif memantau pergerakan kelompok gajah liar yang dikenal dengan nama “Bunga” di wilayah Sebrang Sungai Semaka, Pekon Tulung Asahan, pada Senin, 6 Januari 2025.

Kapolsek Semaka, AKP Sutarto, S.H., menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan melalui sistem GPS pada pukul 15.00 WIB. Berdasarkan koordinat yang terpantau (-5.417617, 104.411978), kelompok gajah tersebut diketahui masih berada sekitar 400 meter dari Way Semaka dan berada di luar area permukiman warga.

“Tim telah siap siaga untuk menghalau kelompok gajah ini agar tidak memasuki pemukiman,” ungkap AKP Sutarto, yang bertindak mewakili Kapolres Tanggamus, AKBP Rivanda, S.I.K.

Untuk mencegah potensi konflik antara manusia dan satwa liar, Kapolsek menambahkan, tim gabungan tidak hanya melakukan pemblokadean di sekitar area, tetapi juga menggiring kelompok gajah tersebut ke dalam kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Beberapa alat seperti petasan, suara, dan api digunakan untuk mengarahkan gajah kembali ke habitatnya.

Kapolsek juga menyebutkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Pekon Tulung Asahan untuk memberikan edukasi dan imbauan kepada warga agar tetap tenang dan tidak panik.

“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan sepenuhnya kepada tim satgas,” tambahnya.

Kelompok gajah “Bunga,” yang berjumlah 18 ekor, masih berada di lokasi tersebut dengan jarak sekitar 10 meter dari mahout (pawang gajah). Tiga mahout yang bertugas—Miskun, Gianto, dan Supri—terus berupaya menggiring gajah menuju arah yang lebih aman.

Langkah koordinasi ini menunjukkan solidaritas yang kuat antara TNI, Polri, BKSDA, dan masyarakat dalam mengatasi potensi konflik satwa liar di Kabupaten Tanggamus. Diharapkan, usaha ini dapat mengurangi potensi kerugian material serta menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan tersebut.

[Khoiri]

Viral Kurir Ekspedisi di Lampung Diserang Usai Antar Paket COD yang Ditolak

Bandar Lampung – Sebuah insiden penyerangan terhadap seorang kurir ekspedisi atau jasa pengiriman paket terjadi di…

Gunung Semeru Alami Beberapa Erupsi, Kolom Letusan Mencapai 700 Meter

Peristiwa – Pada Sabtu (4/1) malam, Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi dengan kolom letusan setinggi…

Niat Bisa Dapat Kerja, 7 Perempuan di Palembang Justru Tertipu Rp 25 Juta

Sumsel – Tujuh perempuan muda asal Palembang menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan lowongan pekerjaan dengan janji-janji…

Kawanan Gajah Rusak 7 Rumah Warga di Kabupaten Tanggamus

Tanggamus, Lampung – Kawanan gajah liar kembali menyebabkan kerusakan di pemukiman warga di Blok 4 Reg 39, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Kamis (2/1/2025) dini hari. Dalam kejadian tersebut, tujuh rumah semi permanen milik warga rusak, dengan satu rumah milik Parman mengalami kerusakan berat. Meskipun kerusakan cukup parah, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, menjelaskan bahwa kawanan gajah tersebut memasuki kawasan pemukiman sekitar pukul 00.15 WIB. Beruntung, warga yang mendengar tanda-tanda kedatangan kawanan gajah segera menyelamatkan diri dan tidak menjadi korban.

“Tadi malam, kawanan gajah liar kembali memasuki permukiman warga. Tujuh rumah semi permanen mengalami kerusakan berat,” ungkap Umi.

Kawanan Gajah Rusak 7 Rumah Warga di Kabupaten Tanggamus
Foto: Khoiri/Lampung7

Dalam video yang beredar, terlihat rumah-rumah berbahan kayu milik warga porak-poranda akibat amukan kawanan gajah tersebut. Kejadian ini mengingatkan kembali akan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh konflik antara manusia dan satwa liar.

Pihak kepolisian bersama berbagai pihak terkait kini tengah melakukan pendataan kerusakan dan merumuskan solusi untuk menangani konflik ini. Umi juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat darurat dengan TNI, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan pemerintah daerah.

“Rapat ini bertujuan mencari solusi jangka pendek dan panjang agar kejadian serupa tidak terulang. Kami sudah melakukan koordinasi dengan TNI, TNBBS, BKSDA, dan pemerintah daerah. Langkah mitigasi sedang kami rumuskan,” jelasnya.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, pihak terkait berencana untuk mendorong kawanan gajah agar kembali ke habitat alaminya di kawasan hutan lindung. Pemerintah daerah juga sedang menyiapkan bantuan untuk warga yang terdampak akibat kejadian ini.

Kejadian ini kembali menegaskan pentingnya keseimbangan antara pelestarian habitat satwa liar dan perlindungan terhadap permukiman manusia. Untuk itu, langkah-langkah mitigasi yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar konflik ini tidak terus berulang di masa depan.

[Khoiri]

Polisi Buru 4 Pelaku Soal Penembakan di Tol Rest Area Tangerang-Merak

Tangerang – Sebuah peristiwa penembakan terjadi di Rest Area Tol Tangerang-Merak B, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti,…

Polisi Periksa 5 Saksi Kasus Penembakan di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak

Tangerang – Polisi telah memeriksa lima orang saksi terkait kasus penembakan yang terjadi di Rest Area…

ARMI Korda Sulsel Kecam Pelaku Penembakan Anggota ARMI Korda Tangerang Meminta Polres Metro Tangerang Serius Tangani Kasus Ini

Tangerang – Dalam keterangannya Firdaus Amrullah S.Pd., selaku anggota Armi Korda Sulsel mengecam atas tindakan penembakan yang menimpa anggota armi korda tangerang oleh mafia rental mobil yang melakukan penembakan untuk diselidiki

Dalam kronologisnya, pelaku awalnya hanya merental mobil, kemudian setelah berhari-hari merental, pelaku malah membuka GPS yang ada dalam kendaraan tersebut, pasca menyadari GPS telah dibuka oleh pelaku, korban meminta pendampingan eksekusi mobil oleh polsek cinangka akibat dari penodongan pistol yang dilakukan oleh pelaku, akan tetapi pihak polsek cinangka tidak ingin melakukan pendampingan dikarenakan meminta surat penarikan dari pengadilan.

Maka dari itu korban bersama rekan armi korda tangerang melanjutkan perjalanan untuk mengeksekusi mobil agar kendaraan korban dapat diambil.

Selanjutnya, mobil di temukan berhenti di rest area C indomaret pertamina balaraja tangerang. Maka dari itu korban bersama rekan rekan memberhentikan dan menemukan pelaku untuk dimintai keterangan karena sudah membawa lari 1 unit honda brio, akan tetapi setelah dimintai keterangan pelaku berteriak bahwa dia adalah anggota AL akan tetapi tidak memberitahukan secara jelas dimana tempat penugasannya .

Singkat cerita ternyata pelaku bersama rekannya yang memakai mobil daihatsu sigra yang berada di samping mobil honda brio tersebut langsung melakukan penembakan 4x, dan rekan armi korda tangerang terkapar 2 orang akibat dari penembakan tersebut.

Setelah penembakan pelaku langsung melarikan diri lalu rekan rekan armi korda tangerang langsung membawa rekan yang terkapar ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan penindakan .

Akan tetapi setibanya di rumah sakit, 1 korban meninggal dunia akibat tembakan tersebut dan 1 nya lagi masih mengalami cedera serius yang masih dalam penanganan rumah sakit.

Maka dari itu DPD Armi korda sulsel mengecam tindakan tersebut dan meminta polres metro tangerang untuk melacak pelaku yang membawa senjata api dan meminta pihak indomaret rest area C balaraja tangerang untuk memberikan rekaman CCTV agar pelaku dapat diamankan secepatnya. [rilis]

Cafe di Bandar Lampung ‘Ambruk’ karena Over Kapasitas pada Malam Tahun Baru 2025

Bandar Lampung – Sebuah peristiwa tragis terjadi pada malam pergantian tahun baru, di mana Kafe dan Resto Kedai Boim Boen yang terletak di Jalan Pemancar Telkom, Kelurahan Way Gubak, Sukabumi, Kota Bandar Lampung, ambruk pada Selasa (31/12/24) sekitar pukul 23.43 WIB.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa ambruknya kafe dan resto tersebut diduga disebabkan oleh over kapasitas, di mana bangunan tidak mampu menahan jumlah pengunjung yang datang untuk merayakan malam tahun baru.

Akibat kejadian tersebut, lima orang mengalami luka lecet dan langsung mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. Para korban sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan pengobatan.

Kapolsek Sukarame, Kompol Rohmawan, membenarkan kejadian ambruknya bangunan kedai kopi milik Bapak Bohroni.

“Benar, peristiwa ambruknya Kedai Boim Boen terjadi karena bangunannya tidak kuat menampung pengunjung yang datang pada malam tersebut,” ujar Rohmawan saat dikonfirmasi pada Rabu (1/1/25).

Rohmawan juga mengonfirmasi bahwa meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, lima orang korban mengalami luka lecet dan sudah mendapat perawatan medis.

“Para korban sudah diizinkan pulang setelah perawatan. Pihak pengelola kafe bertanggung jawab atas biaya pengobatan dan kerugian barang milik korban,” tambahnya.

Kafe tersebut juga menyatakan kesediaannya untuk menanggung seluruh biaya yang timbul akibat kejadian tersebut. [*]

Ketua DPD GML Lampung Utara Minta Keadilan Pada Penegak Hukum Terkait Penganiayaan dan Pengeroyokan Putri Kandungnya

Lampung Utara – Ketua DPD Gerakan Masyarakat Lokal (GML) Kabupaten Lampung Utara, Alkori Syafe’i, meminta keadilan atas kasus penganiayaan dan pengeroyokan yang menimpa putri kandungnya, Wulandari (23). Kejadian tersebut terjadi di Desa Ciamis, Kecamatan Sungkai Utara, Kabupaten Lampung Utara, beberapa waktu lalu. Hingga kini, pelaku utama belum semuanya ditangkap oleh pihak berwenang.

Alkori mengungkapkan kepada awak media pada Senin (30/12/2024) di Sekretariat DPD GML Lampung Utara, Jalan Lintas Sumatera, Desa Bumi Raya, Kecamatan Abung Selatan, bahwa dirinya telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lampung Utara pada 2 Desember 2024. Namun, hingga kini hanya satu pelaku, berinisial Ds (33), yang menyerahkan diri pada 14 Desember 2024.

“Saya meminta kepada Kapolda Lampung dan Polres Lampung Utara agar segera menangkap semua pelaku lain yang terlibat dalam kasus penganiayaan dan pengeroyokan terhadap anak saya. Hingga kini, pelaku lain belum juga ditangkap,” ujar Alkori.

Ia menambahkan bahwa sebagai ayah, dirinya berharap pihak penegak hukum dapat menuntaskan kasus ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku. “Saya meminta keadilan. Tolong tangkap semua pelaku yang terlibat agar hukum dapat ditegakkan di negara ini,” tegasnya.

Kasus ini menarik perhatian masyarakat karena melibatkan pengeroyokan oleh sejumlah pelaku, termasuk seorang warga Desa Batu Raja. Alkori berharap aparat penegak hukum segera bertindak tegas demi memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.

(Rizky)