SPDB Edward Syah Pernong Kunjungi Polrestabes Surabaya, Beri Semangat dan Wawasan Kepolisian

SURABAYA — Suasana hangat dan penuh antusiasme mewarnai kunjungan SPDB Brigjen Pol. (Purn) Drs. Edward Syah Pernong, S.H., M.H. di Mapolrestabes Surabaya. Kedatangan tokoh adat sekaligus mantan perwira tinggi Polri ini disambut langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Dr. Luthfie Sulistiawan, S.I.K., M.H., M.Si., bersama para Pejabat Utama dan Kapolsek jajaran.

Dalam kunjungan tersebut, SPDB Edward Syah Pernong berkesempatan meninjau Museum Hidup Polrestabes Surabaya — sebuah ruang edukasi yang merekam jejak sejarah serta nilai-nilai luhur pengabdian Polri di Kota Pahlawan. Museum ini juga berfungsi sebagai media pembelajaran bagi personel dan masyarakat umum.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengarahan kepada seluruh anggota. Di hadapan jajaran Polrestabes Surabaya, beliau menyampaikan motivasi dan pengalaman panjangnya di dunia kepolisian. Ia menekankan pentingnya menjaga profesionalisme, integritas, serta transparansi dalam menjalankan tugas dan menyelesaikan persoalan hukum.

Berbagai ilmu praktis serta wawasan mendalam turut dibagikan, memperkaya pengetahuan personel dalam menghadapi dinamika tugas di lapangan.

Kunjungan ini bukan hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi suntikan semangat baru bagi seluruh anggota Polrestabes Surabaya dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Danlanud Bun Yamin Disambut Dang Ike di Lamban Gedung Kuning, Kenangan Masa Kecil Mengalir Hangat

BANDAR LAMPUNG — Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Lamban Gedung Kuning (LGK), kediaman milik tokoh adat Lampung, Irjen Pol (Purn) Drs. H. Ike Edwin, S.H., M.H., M.M., atau yang akrab disapa Dang Ike, di Jalan Pangeran Suhaimi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Kamis  malam (10/7/2025).

Kehadiran Danlanud (Komandan Lapangan Udara) Pangeran M. Bun Yamin, Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., beserta istri, Ny. Rissa Oktav, yang baru menjabat dua minggu, menjadi momen istimewa. Kunjungan ini diterima secara adat dan penuh penghormatan oleh keluarga besar Lamban Gedung Kuning dalam tradisi anjausilau, penyambutan kehormatan khas Lampung.

Diawali Pengenalan Benda Sejarah

Dang Ike saat mengenalkan benda-benda sejarah pada masa Kerajaan Lampung. dok. Lampung7.com
Dang Ike saat mengenalkan benda-benda sejarah pada masa Kerajaan Lampung. dok. Lampung7.com

Pada awal kunjungan, Dang Ike bersama istri, dr. Hj. Aida Sofina mengenalkan kepada rombongan Danlanud Pangeran M. Bun Yamin tentang benda-benda sejarah dan kisah-kisah pada masa Kerajaan Lampung.

Nuansa Emosional dan Sejarah yang Dalam

Dalam sambutannya, Dang Ike membagikan kisah personal yang menyentuh. Ia mengenang masa kecilnya bersama adik-adiknya yang tumbuh besar di lingkungan Lanud Bun Yamin, Menggala, Tulang Bawang. Lanud tersebut, menurutnya, bahkan mengambil nama dari ayah kandungnya, H. Bun Yamin, seorang pahlawan Lampung yang telah mengabdikan hidupnya untuk bangsa dan tanah kelahirannya.

“Kunjungan ini bukan hanya menyambut seorang pejabat militer, tapi juga menyambut keluarga. Saya merasa tersentuh karena Lanud Bun Yamin punya nilai historis yang mendalam dalam hidup saya,” ujar Dang Ike, yang juga dikenal sebagai tokoh adat dan mantan Kapolda Lampung fenomenal.

Silaturahmi Lintas Profesi dan Organisasi

Rombongan Danlanud Bersama Keluarga Besar Lamban Gedung Kuning. Foto: dok Lampung7.com
Rombongan Danlanud Bersama Keluarga Besar Lamban Gedung Kuning. Foto: dok Lampung7.com

Penyambutan ini turut dihadiri sejumlah tokoh dan perwakilan organisasi masyarakat, media, advokad serta profesi lainnya. Dalam kesempatan itu, Dang Ike memperkenalkan organisasi wartawan yang hadir seperti Komite Pewarta Independen (KoPI) dan PWDPI, serta organisasi masyarakat Laskar Lampung Indonesia (LLI), Organisasi Advokad, IPHI dan Gham Baylam.

Dang Ike yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat di berbagai organisasi tersebut, menyebut kehadiran para tokoh ini sebagai bentuk solidaritas dan penghargaan terhadap tamu kehormatan dari militer.

“Ini adalah bentuk sinergi antara adat, masyarakat sipil, dan institusi pertahanan. Sebab dalam membangun daerah, semua unsur harus bergerak bersama,” ujarnya.

Sambutan Danlanud: Terharu dan Terhormat

Danlanud PM. Bun Yamin, Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., saat memberikan sambutan. Foto: dok Lampung7.com
Danlanud PM. Bun Yamin, Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., saat memberikan sambutan. Foto: dok Lampung7.com

Dalam sambutannya, Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas sambutan penuh adat dan kehangatan tersebut. Ia mengaku tidak menyangka akan disambut dengan sedemikian megah dan penuh makna.

“Saya sangat tersentuh. Sambutan ini menunjukkan betapa kuatnya akar budaya dan nilai kekeluargaan di Lampung. Ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam pengabdian saya,” kata Danlanud.

Ia juga menyampaikan komitmennya untuk terus membangun sinergi antara TNI AU dengan masyarakat Lampung, khususnya dalam mendukung ketahanan wilayah udara dan peran sosial kemasyarakatan.

Simbol Persaudaraan: Cinderamata Pesawat Tempur

Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., memberikan cinderamata berupa miniatur pesawat tempur kepada Dang Ike. Foto: dok. Lampung7.com
Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., memberikan cinderamata berupa miniatur pesawat tempur kepada Dang Ike. Foto: dok. Lampung7.com

Sebagai penutup, Letkol Oktavianus memberikan cinderamata berupa miniatur pesawat tempur kepada Dang Ike sebagai bentuk penghormatan dan simbol persaudaraan.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama yang memperlihatkan suasana akrab antara pejabat militer, tokoh adat, organisasi wartawan, dan organisasi  lainnya yang hadir. Momentum ini memperkuat komitmen bersama dalam menjaga persatuan, budaya, dan kehormatan sebagai jati diri bangsa.

Daftar 10 Orang Terkaya di RI 2025, Low Tuck Kwong Posisi Pertama

Low Tuck Kwong Geser Prajogo Pangestu ke Posisi Kedua Jakarta – Forbes kembali merilis daftar real-time…

Kabar Duka, Mantan Bupati Mesuji H. Saply TH Tutup Usia

MESUJI – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Mesuji. Mantan Bupati Mesuji periode 2019–2022, H. Saply TH, meninggal dunia pada Selasa dini hari, 20 Mei 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.

H. Saply TH menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami sesak napas. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tim medis menyatakan beliau telah meninggal dunia saat tiba di fasilitas kesehatan.

Almarhum H. Saply TH dikenal sebagai putra daerah asli Kabupaten Mesuji. Selama menjabat sebagai bupati, ia dikenal memiliki komitmen kuat dalam membangun daerah dan dekat dengan masyarakat.

Kepergian H. Saply TH yang mendadak ini mengejutkan banyak pihak dan meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan. Ia meninggalkan seorang istri, Neli Saply, empat orang anak, serta sejumlah cucu.

Saat ini, jenazah almarhum telah disemayamkan di kediamannya di Desa Simpang Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji. Rencananya, almarhum akan dimakamkan hari ini juga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Simpang Pematang.

Ucapan belasungkawa dan doa dari berbagai kalangan mulai mengalir melalui media sosial maupun secara langsung ke rumah duka. Banyak tokoh masyarakat, pejabat, dan warga mengungkapkan kehilangan atas wafatnya sosok yang dianggap berjasa bagi kemajuan Mesuji.

Selamat jalan, Bapak H. Saply TH. Terima kasih atas pengabdianmu bagi Kabupaten Mesuji.

Herman Batin Mangku di Mata DPP-KoPI: Figur Kritis, Berwibawa, dan Penuh Karisma

Dalam tubuh Dewan Pengurus Pusat Komite Pewarta Independen (DPP-KoPI), nama Herman Batin Mangku tak pernah lepas…

Ike Edwin Gelar Halalbihalal Bersama APCI di Lamban Gedung Kuning: Pererat Silaturahmi dan Profesionalisme

Bandar Lampung — Dalam rangka memperkuat kebersamaan pasca perayaan Idulfitri 1446 H, Asosiasi Profesional Kolektor Indonesia (APCI) menggelar acara Halalbihalal bersama Ketua Pembina APCI, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., di Lamban Gedung Kuning, Bandar Lampung, Minggu (20/4/2025).

Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban ini dihadiri oleh Ketua Umum APCI, Firdaus, jajaran pengurus, serta anggota dari berbagai wilayah. Selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas internal organisasi serta meneguhkan kembali komitmen profesionalisme di antara para kolektor.

Dalam sambutannya, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin yang biasa disapa Dang Ike Edwin tokoh adat Lampung sekaligus mantan Kapolda Lampung, menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan integritas dalam profesi kolektor. Ia mengapresiasi dedikasi APCI dalam menjaga etika profesi serta membangun sinergi positif antara anggota.

“APCI bukan hanya sekadar organisasi profesi, melainkan keluarga besar yang harus terus memelihara nilai-nilai kekeluargaan, integritas, serta budaya lokal,” ujar Dang Ike dalam pesannya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Lampung, Donal, yang memberikan apresiasi atas kontribusi para kolektor dalam mendukung keberlangsungan industri pembiayaan di Lampung. Ia menyebutkan bahwa saat ini terdapat sekitar 37 perusahaan pembiayaan yang aktif beroperasi di provinsi ini.

“Peran kolektor sangat vital dalam menjaga kelancaran ekosistem pembiayaan, mulai dari barang konsumsi hingga alat berat. Setiap hari, kolektor berkontribusi langsung terhadap perputaran roda ekonomi di Lampung,” jelas Donal.

Acara Halalbihalal ini tak hanya mempererat hubungan emosional antarpengurus dan anggota, tetapi juga menjadi simbol nyata sinergi antarsektor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Bandar Lampung dan sekitarnya. [Je]

Dang Ike dan Pangeran M. Yanuar Firmansyah Hadiri Peringatan 500 Tahun Kesultanan Banten

Serang – Dalam rangka memperingati lima abad berdirinya Kesultanan Banten, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar seminar nasional dengan tema “Kesultanan Banten: Masa Lalu, Kini, dan yang Akan Datang” pada Rabu, 16 April 2025, di Auditorium Gedung Rektorat Lantai 3 kampus. Acara ini menjadi salah satu bentuk penghormatan atas warisan sejarah dan budaya Kesultanan Banten yang memiliki peran penting dalam perjalanan Indonesia dan peradaban dunia.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, sejarawan, budayawan, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Para peserta seminar diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi ilmiah dan budaya mengenai kontribusi Kesultanan Banten dalam sejarah. Salah satu yang menarik perhatian dalam acara ini adalah kehadiran sejumlah tokoh, termasuk Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin yang biasa disapa Dang Ike dan Pangeran M. Yanuar Firmansyah, yang turut memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian sejarah Banten.

Acara dibuka secara resmi oleh Sultan Banten ke-XVIII, RTB. Hendra Bambang Wisanggeni Suryatmaja, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur Kesultanan Banten sebagai bagian dari warisan budaya yang dapat membangun fondasi spiritual dan moral bangsa. Sultan Bambang Wisanggeni juga menegaskan bahwa Kesultanan Banten adalah simbol kebesaran masa lalu yang tetap relevan bagi kemajuan masa depan.

KH TB Fathul Adzim Cothib, dalam kesempatan ini, menjelaskan bahwa Sultan Hendra Bambang Wisanggeni merupakan keturunan langsung dari Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten. Beliau juga mengungkapkan sistem pewarisan Kesultanan Banten yang mirip dengan sistem monarki Inggris, di mana takhta diwariskan kepada anak laki-laki dari istri permaisuri.

Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, M.Pd., menambahkan bahwa kampus memiliki peran strategis sebagai penjaga sejarah dan penggerak budaya lokal. “Kita belajar dari sejarah bukan untuk bernostalgia, tetapi untuk membangun masa depan yang lebih baik,” katanya.

Ketua panitia seminar, Drs. H. Makmun Muzakki, juga menegaskan bahwa acara ini bersifat murni akademik dan tidak bermuatan politik. “Peringatan lima abad ini harus menjadi titik tolak bagi Banten masa depan. Semoga acara ini dapat menjadi tradisi tahunan yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat,” ujar Makmun Muzakki.

Seminar ini juga turut menghadirkan Sultan Lampung dan sejumlah aktivis, akademisi, serta pemerhati budaya dari berbagai daerah. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah berlangsung selama 15 hari penuh.

Sebagai narasumber utama, Mustaqim Asteja, sejarawan dari Kesultanan Cirebon, memaparkan materi berjudul “Pararaton Kesultanan Banten: Refleksi Sejarah 5 Abad”. Dalam paparan tersebut, ia menyoroti peran Banten sebagai pusat perdagangan global sejak abad ke-16. “Banten pernah menjadi kerajaan Islam yang sangat penting di Indonesia, bahkan menjadi pusat ekonomi di Hindia Belanda, dengan pedagang dari Tionghoa, Arab, dan bangsa lainnya yang datang berdagang di sini,” jelasnya.

Selain itu, Prof. Dr. HMA. Tihami, MA menyoroti ketimpangan antara kejayaan Kesultanan Banten di masa lalu dengan kondisi sosial saat ini. Ia mengungkapkan bahwa hilangnya pemangku budaya telah menyebabkan arah masyarakat Banten terombang-ambing. “Banten perlu mengembalikan kedaulatan budaya kepada Kesultanan. Itu adalah identitas aslinya,” tegasnya.

Pembicara lainnya, Prof. Mufti Ali, MA, Ph.D., membahas rekonstruksi sejarah Maulana Hasanuddin berdasarkan empat sumber lokal yang dapat menjadi dasar pelurusan sejarah Kesultanan Banten. Ia menekankan pentingnya merujuk pada dokumen otentik untuk menjaga kebenaran sejarah.

Acara seminar ini dipandu oleh moderator Ahmad Yani, S.Sos., M.Si., dan berjalan dengan sangat aktif. Hasil diskusi ini menghasilkan dua rekomendasi penting yang akan diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Pertama, pembentukan tim kecil untuk menindaklanjuti rekonstruksi Kesultanan Banten, dan kedua, pelaksanaan lokakarya untuk menggodok hasil kajian tersebut.

Peringatan 500 tahun Kesultanan Banten ini diharapkan tidak hanya menjadi momen perenungan atas kejayaan masa lalu, tetapi juga menjadi momentum untuk kebangkitan dan pembangunan budaya yang lebih baik bagi Banten di masa depan.

Pimpinan Umum IPASI Berikan Apresiasi kepada Polri Terkait Arus Mudik Lebaran 2025

Pandeglang – Pimpinan Umum Ikatan Persaudaraan Alumni Santri Indonesia (IPASI), sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Cisantri, Abuya KH. Asep Nafis Imron Bustomi, memberikan apresiasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) atas keberhasilan dalam mengelola arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Menurutnya, pelaksanaan mudik tahun ini berjalan dengan lebih aman, nyaman, dan lancar, Kamis (10/4/2025).

Abuya Asep juga menyampaikan bahwa masyarakat merasa lebih aman dan nyaman selama mudik tahun ini, karena tidak ada kemacetan yang signifikan. Ketika terjadi kemacetan, pihak Polri dan Dinas Perhubungan dengan cepat dapat mengatasinya, sehingga situasi dapat terurai dan lalu lintas berjalan lancar.

“Keberhasilan Polri dalam menangani volume kepadatan di berbagai jalur mudik patut diapresiasi. Semua pihak yang terlibat bekerja dengan baik, sehingga arus kendaraan dapat terurai dengan cepat tanpa ada penumpukan yang berlebihan,” ujar Abuya Asep.

Lebih lanjut, ia menyatakan, “Kami sebagai masyarakat dapat melihat dan menilai bahwa sikap personel Polri dalam penanganan mudik sangat humanis, simpatik, dan penuh pelayanan kepada para pemudik yang menghadapi kesulitan atau insiden di perjalanan, bahkan mengantarkan pemudik yang tertinggal atau terlantar.”

Abuya Asep menambahkan, “Semoga keberhasilan Polri dalam penanganan mudik ini menjadi ladang amal ibadah, dan bakti mereka dikenang serta diapresiasi oleh masyarakat Indonesia. Kami berharap Allah SWT membalas segala kerja keras Polri dengan pahala yang berlimpah,” tutup Pimpinan Umum IPASI tersebut.

Silaturahmi dan Halal Bihalal di Lamban Gedung Kuning, Ike Edwin Ajak Komite Pewarta Independen (KoPI) Diskusi Budaya dan Sejarah Lampung

LAMPUNG – Mantan Kapolda Lampung, Irjen Pol (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., yang akrab disapa Dang Ike, mengundang beberapa perwakilan dari Dewan Pengurus Pusat Komite Pewarta Independen (DPP KoPI) untuk berdiskusi sekaligus melakukan silahturahmi dalam acara halal bihalal dan makan malam bersama di kediamannya yang bernuansa budaya, Lamban Gedung Kuning (LGK), yang terletak di Jalan Pangeran Suhaimi, Sukarame, Kota Bandar Lampung, pada Senin, 7 April 2025.

Acara yang berlangsung dengan penuh kehangatan ini dihadiri oleh sejumlah pengurus DPP KoPI, di antaranya Ketua Jeffry Noviansyah, Sekretaris Bambang SP, Bendahara Ida Rahayuningsih, Humas Sugiarto, serta Iffah Yulianti Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Kehadiran DPP KoPI di kediaman Dang Ike tidak hanya melakukan silaturahmi, tetapi juga membahas sejumlah topik penting yang menyangkut perkembangan sosial, budaya, dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di Provinsi Lampung.

Diskusi yang digelar dalam suasana santai namun penuh makna ini menyentuh berbagai topik hangat yang menjadi perhatian publik, termasuk peran media dalam memperkenalkan budaya lokal, pengembangan sumber daya manusia, serta isu-isu terkini yang dihadapi oleh masyarakat Lampung. Salah satu poin penting dalam pertemuan tersebut adalah pengangkatan Irjen Pol (Purn) Ike Edwin sebagai Dewan Pembina Komite Pewarta Independen, mengingat peran pentingnya dalam masyarakat, baik sebagai tokoh adat Lampung maupun sebagai mantan pemimpin yang memiliki segudang pengalaman di bidang kepolisian.

Dalam kesempatan yang penuh makna tersebut, Dang Ike juga berbagi pengetahuan tentang benda-benda sejarah yang ada di Lamban Gedung Kuning, yang merupakan rumah budaya dengan koleksi warisan sejarah Lampung. Ia dengan antusias mengajak perwakilan DPP KoPI dan Ormas Gerakan Rakyat (GR) yang juga turut hadir untuk mengenal lebih dekat berbagai artefak yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, yang mencerminkan perjalanan panjang masyarakat Lampung. Benda-benda tersebut tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga sebagai warisan yang harus dijaga dan dilestarikan agar generasi mendatang dapat memahaminya.

Acara ini berlangsung dengan suasana akrab, penuh kehangatan, dan membangun komunikasi yang baik antara anggota DPP KoPI dan tokoh-tokoh Lampung, termasuk Dang Ike yang juga dikenal sebagai seorang tokoh adat yang aktif dalam pelestarian budaya Lampung. Diskusi yang dibangun dalam suasana kekeluargaan ini juga menjadi wadah bagi pertukaran ide serta harapan terhadap kemajuan Lampung di masa depan.

Tidak hanya berfokus pada masalah sosial dan budaya, pertemuan tersebut juga menjadi momentum untuk meningkatkan kerja sama antara media dan masyarakat dalam menciptakan pemberdayaan yang lebih luas.

Pertemuan ini juga menunjukkan pentingnya dialog antara berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, media, dan pengurus organisasi seperti DPP KoPI, untuk bersama-sama membangun dan memajukan Lampung melalui pendekatan budaya, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, semangat kebersamaan dan gotong royong yang tercipta dalam diskusi ini akan mempererat hubungan antar masyarakat dan turut berkontribusi dalam menciptakan Lampung yang lebih baik. (Jef)

Drs. H. Ike Edwin Gelar Bukber dan Peringatan Nuzulul Quran di Lamban Gedung Kuning

Bandar Lampung – Mantan Kapolda Lampung sekaligus tokoh adat Lampung, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., atau yang akrab disapa Dang Ike, mengadakan Buka Puasa Bersama (Bukber) di Lamban Gedung Kuning (LGK). Acara ini juga dirangkaikan dengan peringatan Malam Nuzulul Quran, yang dihadiri oleh Ormas Laskar Lampung dan Ormas Gham Bailam, serta tokoh masyarakat dan agama. Kamis, 20 Maret 2025

Suasana kebersamaan terasa hangat saat para tamu berkumpul untuk berbuka puasa. Setelah berbuka, acara dilanjutkan dengan Sholat Tarawih berjamaah, yang menambah kekhusyukan ibadah di bulan suci Ramadhan ini.

Drs. H. Ike Edwin Gelar Bukber dan Peringatan Nuzulul Quran di Lamban Gedung Kuning

Dalam sambutannya, Dang Ike menyampaikan harapannya agar bulan Ramadhan menjadi bulan penuh berkah dan rahmat bagi seluruh umat Muslim.

“Semoga bulan puasa Ramadhan ini selalu membawa berkah dan rahmat kepada kita semua dari Allah SWT,” ujar Dang Ike.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan di bulan yang penuh ampunan ini.

Drs. H. Ike Edwin Gelar Bukber dan Peringatan Nuzulul Quran di Lamban Gedung Kuning

Acara berlangsung dengan penuh kekhidmatan dan diakhiri dengan doa bersama, sebagai bentuk refleksi spiritual dalam memperingati turunnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi umat Islam.

Melalui kegiatan ini, Dang Ike berharap semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkokoh solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. (Je)