PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro perempuan. Tak hanya…
Kategori: Ekonomi
Pinjol Kian Moncer! OJK Catat Pembiayaan Tembus Rp 87,6 Triliun, Risiko Kredit Masih Terkendali!
Jakarta — Industri pinjaman daring (pinjol) terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah ketatnya pengawasan regulator. Otoritas…
Rekening Dormant, Cermin Perubahan Gaya Hidup Finansial: Tantangan atau Peluang Baru bagi Bank?
Perbankan – Di tengah transformasi digital perbankan, data transaksi nasabah kini menjadi aset berharga. Dari data…
IHSG Dibuka Menguat ke 8.137, Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa (30/9) dengan sentimen positif. IHSG dibuka…
Rupiah Tertekan Usai BI Pangkas Suku Bunga, Pasar Uji Ketahanan Ekonomi RI
JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali melemah di tengah kebijakan moneter terbaru Bank Indonesia (BI). Berdasarkan…
Gubernur Lampung dan Menko Perekonomian Bahas Tata Niaga Singkong, Hasilkan Empat Kesepakatan
JAKARTA – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama sejumlah kepala daerah asal Lampung menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (17/9/2025). Pertemuan ini secara khusus membahas persoalan tata niaga singkong (ubi kayu), salah satu komoditas unggulan sekaligus tulang punggung perekonomian Lampung.
Pertemuan turut dihadiri Sekretaris Menko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, pejabat dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Perindustrian. Hadir pula Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia (PPTTI), Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI), Gabungan Pengusaha Industri Pengolahan Kertas, serta perwakilan industri pengolahan pangan.
Dari Lampung, hadir Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar, Ketua Pansus Tataniaga Ubi Kayu DPRD Lampung Mikdar Ilyas, serta kepala daerah (atau perwakilannya) dari Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Mesuji, dan Lampung Timur.
Empat Kesepakatan Strategis
Hasil diskusi menghasilkan empat kesepakatan strategis untuk memperbaiki tata kelola dan keberlanjutan komoditas ubi kayu di Lampung, yaitu:
-
Pembatasan impor tapioka melalui pengaturan larangan terbatas (lartas). Impor hanya bisa dilakukan oleh produsen yang mendapat rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.
-
Penerapan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) sementara selama 200 hari sebagai safeguard tambahan bagi impor tapioka.
-
Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni HET ubi kayu melalui keputusan Menteri Pertanian dan HET tapioka melalui keputusan Menteri Perdagangan.
-
Standarisasi alat ukur kadar aci, yang akan ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.
Harapan Gubernur Lampung
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Lampung, Mulyadi Irsan, menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut Gubernur Rahmat Mirzani Djausal meminta Pemerintah Pusat segera menetapkan harga acuan singkong oleh Kementerian Pertanian dan harga acuan tapioka oleh Kementerian Perdagangan.
“Harapan kami, kepastian harga ini bisa segera diputuskan agar harga singkong di tingkat petani bisa naik dan stabil,” ujar Mulyadi.
Kesepakatan ini diharapkan tidak hanya memberi perlindungan bagi petani singkong di Lampung, tetapi juga memperkuat daya saing industri tapioka nasional.
Pemerintah Siapkan Tambahan 12 Persen Saham Freeport, Kepemilikan Negara Bisa Tembus 61 Persen
Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa pemerintah berencana menambah porsi kepemilikan…
BNI Siap Optimalkan Dana Pemerintah Rp55 Triliun untuk Sektor Produktif
Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan kesiapan untuk mengoptimalkan penempatan dana…
Empat Tahun Holding Ultra Mikro, PNM Catat Dampak Nyata bagi Perempuan Prasejahtera
Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan perempuan prasejahtera. Selama empat…
Kesenjangan Imbal Hasil Obligasi RI Melebar, Pasar Waspadai Risiko Fiskal
Jakarta — Kesenjangan (spread) imbal hasil antara obligasi jangka pendek dan panjang Indonesia terus melebar di…
Transaksi Keuangan Indonesia–China Capai USD 6,23 Miliar Lewat Skema Mata Uang Lokal
Jakarta — Kerja sama keuangan antara Indonesia dan China melalui skema Local Currency Transaction (LCT) mencatat…
Menekan Inflasi dan Menjaga Ketahanan Pangan, GPM Digelar Serentak Di Lima Kecamatan Kota Metro
Metro | Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di lima kecamatan sebagai bagian dari program nasional untuk menekan inflasi dan menjaga ketahanan pangan. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Samber, Sabtu, (30/08/2025).
Wakil Wali Kota Metro Refieq Adi Pradana mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan akses bahan pokok dengan harga terjangkau kepada masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.
“Komoditas yang tersedia antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan cabai merah, dengan harga yang sangat terjangkau dan stok yang cukup untuk seluruh masyarakat Kota Metro,” ujar Refieq.
Sementara itu, Kepala Bulog Kota Metro, Erman, menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut disiapkan beras merek SPHP dengan kualitas medium yang dijual seharga Rp11.400 per kilogram.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk semakin memaksifkan penjualan beras dalam rangka mengendalikan kenaikan harga, menjaga ketersediaan beras, serta menghindari kelangkaan pangan, khususnya beras dan mendukung program Asta Cita dari Pak Prabowo terkait ketahanan pangan.
Berikut rincian harga pokok dalam GPM:
Beras: Rp11.400/kg
Minyak goreng: Rp15.500/kg
Gula pasir: Rp13.000/kg
Telur ayam: Rp26.000/kg
Bawang merah: Rp30.000/kg
Bawang putih: Rp34.000/kg
Cabai rawit dan cabai merah: Rp34.000/kg
“Untuk harganya beras ada di Rp11.400, minyak makan Rp15.500, gula pasir Rp13.000 per kilo, telur ayam Rp26.000 per kilo, bawang merah 30 ribu per kilo, bawang putih 34.000 per kilo, cabe rawit 34.000 per kilo dan cabe merah 34.000 per kilo,” ucap Erman.
Erman juga menegaskan, bahwa kegiatan SPHP akan terus berlangsung hingga akhir tahun, dengan stok beras yang cukup bahkan sangat mencukupi.
Erman menghimbau, kepada masyarakat Kota Metro agar tidak perlu khawatir saat berbelanja, karena ketersediaan beras, khususnya beras medium di Bulog, dipastikan aman.
Kepala bidang ketahanan pangan Vivi Puspitasari mengungkapkan, hari ini ada GPM serentak di 5 Kecamatan se-Kota Metro dan Tonase beras SPHP yang dikeluarkan sekitar 10 ton.
“Seperti yang disampaikan di dalam zoom bahwa gerakan pangan murah ini akan terus dilakukan dalam rangka untuk menjaga kestabilan harga sampai bulan Desember. Dalam waktu dekat, akan diadakan penyaluran beras di Lapangan Banjarsari, tepatnya pada hari Senin, tanggal 1. Akan disalurkan beras TTI (Toko Tani Indonesia), yaitu beras subsidi dari pemerintah dengan harga Rp11.500 per kilogram,” ungkap Vivi.
Lebih lanjut Vivi menjelaskani, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) juga akan menggelar kembali Gerakan Pangan Murah pada hari Jumat, tanggal 12 September, yang juga akan berlangsung di Lapangan Banjarsari.| (Rio).
Sri Mulyani Bocorkan Fokus RAPBN 2026: Perlinsos dan Makan Bergizi Gratis Jadi Prioritas
JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sejumlah poin utama dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan…
Sri Mulyani Terbitkan Aturan Baru Buyback SBSN, Cabut PMK 2013
JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 59 Tahun…
Tarif Trump Ancam Ekspor CPO, Emiten Sawit Tertekan
JAKARTA — Rencana pengenaan tarif impor sebesar 32 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump…
Festival Insan Cita: Ruang Ekspresi Pemuda Lampung Menuju Generasi Kreatif dan Peduli Lingkungan
BANDAR LAMPUNG – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung melalui Bidang Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Lingkungan Hidup akan menggelar Festival Insan Cita pada 11 hingga 16 Agustus 2025. Kegiatan ini mengusung tema “HMI untuk Lampung Maju: Kreatif, Berkarya, Hijaunkan Negeri, Majukan Generasi”, sebagai bentuk peran aktif pemuda dalam membangun daerah lewat kreativitas, kewirausahaan, dan aksi peduli lingkungan.
Festival ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang dikemas secara inspiratif:
1. Seminar Nasional Ekonomi Kreatif (11 Agustus 2025)
Berlangsung di Gedung Museum Lampung, seminar ini menghadirkan pembicara dari tingkat nasional dan lokal untuk membahas penguatan sektor ekonomi kreatif di Lampung. Pemilihan museum sebagai lokasi bukan sekadar simbol, tetapi juga strategi untuk menumbuhkan apresiasi terhadap kekayaan budaya dan sejarah lokal sebagai basis pembangunan ekonomi kreatif dan pariwisata.
2. Bazar UMKM (12–15 Agustus 2025)
Digelar di pelataran Museum Lampung, bazar ini menampilkan produk-produk unggulan dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Lampung. Tujuannya memperkuat ekosistem wirausaha lokal berbasis potensi daerah, serta memberi ruang promosi dan interaksi antar pelaku usaha dan masyarakat.
3. Reboisasi Lingkungan (16 Agustus 2025)
Sebagai penutup festival, kegiatan penanaman pohon akan dilaksanakan di kawasan Sumur Putri, salah satu ruang terbuka hijau penting di Bandar Lampung. Aksi ini menjadi bentuk nyata keterlibatan pemuda dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus respon atas tekanan urbanisasi terhadap ruang hijau kota.
Ketua Bidang Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Lingkungan Hidup HMI Cabang Bandar Lampung, M. Reza Pratama, menyampaikan bahwa festival ini dirancang sebagai ruang kolaboratif bagi generasi muda.
“Kami ingin mendorong pemuda untuk berkarya, membangun jaringan usaha, serta menjadi agen perubahan yang peduli lingkungan,” ungkap Reza.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen HMI dalam menghadirkan program yang relevan dengan tantangan zaman dan kebutuhan daerah.
“Festival Insan Cita merupakan langkah konkret untuk membentuk generasi yang kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap masa depan Lampung,” tambahnya.
Reza juga berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergi lintas sektor, mulai dari mahasiswa, pemerintah daerah, pelaku UMKM, komunitas lingkungan, hingga masyarakat luas.
“Melalui kolaborasi yang kuat, kita wujudkan Lampung yang maju dan berdaya saing menuju Indonesia Emas,” pungkasnya.
Wall Street Menguat, S&P 500 dan Nasdaq Dekati Rekor Tertinggi, Trump Pertimbangkan Ganti Ketua The Fed
NEW YORK – Bursa saham Wall Street ditutup menguat pada Kamis (27/6/2025), dengan indeks S&P 500…
Tahun 2025 Tidak Ada Bantuan Hibah Bagi Para Pelaku UMKM Metro
Metro | Bantuan hibah bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di kota yang berjuluk Bumi Sai Wawai pada tahun 2025 tidak ada.
Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (Diskoperin) Kota Metro, Budiyono diwakili Kepala Bidang (Kabid) UMKM, Asmariyana saat di temui awak media di ruang kerjanya, Selasa (24/6/2025).
“Engga ada. Memang engga ada anggarannya,” kata Asmariyana.
Dia menyebut, tidak adanya bantuan hibah bagi para pelaku UMKM tersebut, bukan karena dampak dari badai efisiensi.
“Engga ada. Karena, memang anggaran untuk dana hibah itu, memang bukan karena efisiensi. Justru efisiensi itu, kegiatan kami tahun ini ada beberapa yang terpangkas karena efisiensi. Tapi kalau untuk dana hibah, memang engga ada,” ucap Asmariyana.
Selain itu, dia menyampaikan bahwa bantuan hibah bagi para pelaku UMKM tersebut pada tahun 2024 juga tidak ada.
“2024 engga ada,” ujar Asmariyana.
“Kalau di bidang kami ini promosi sama update data, istilahnya bantu promosi, seperti pameran,” imbuh Asmariyana. | (Rio).
22 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Kota Metro, Setiap Kelurahan 1 Koperasi
Metro | Sebanyak 22 koperasi Merah Putih di Kota Metro telah terbentuk dan memiliki Badan Hukum Akta Notaris yang akan di launching pada hari koperasi tanggal 12 Juli mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Fungsional pengawas Koperasi, Lina Marlina mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (Diskoperin) Kota Metro, Budiyono saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya, Kamis (19/6/2025).
“Koperasi Merah putih sudah terbentuk di 22 kelurahan se-Kota Metro. Alhamdulillah pada 11 Juni 2025, untuk badan hukum akte notarisnya sudah selesai semua. Tujuan utama dalam pembentukan Koperasi Merah Putih tersebut untuk meningkatkan taraf hidup bagi warga sekitar kelurahan. Bapak Presiden Prabowo ingin mengembangkan potensi-potensi yang ada di kelurahan,” ucap Lina.
Dia menyampaikan, nantinya Koperasi tersebut difokuskan untuk membangun perkembangan ekonomi di kelurahan.
“Untuk Koperasi Merah Putih ini sendiri, nantinya usaha yang diutamakan seperti Gerai Sembako, penjualan pupuk, beras, LPG, BRI Link, dan lain sebagainya,” ujar Lina.
Dia menjelaskan, agar proses pengelolaan koperasi tersebut dapat berjalan. Modal awal akan dilakukan oleh para anggota koperasi tersebut.
“Jadi, anggota sebagai modal pertamanya, yaitu diawali dengan simpanan pokok, dan simpanan wajib,” jelasnya.
Dia menyebut, dalam satu (1) kelompok Koperasi Merah Putih, akan dikelola oleh 8 anggota.
“Dalam 1 kelompok koperasi terdiri dari 8 anggota. 1 Pengawas, yaitu lurah setempat, dan 7 anggota. Anggota koperasi harus warga kelurahan setempat, dan yang memilih anggotanya juga hasil dari musyawarah warga setempat,” pungkas Lina. |(Rio).
BRI Salurkan Rp 69,8 Triliun KUR hingga Mei 2025, Dorong Pertumbuhan UMKM Nasional
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro,…