Kota Metro Gelar Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro

Metro | Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM RI, Riza Darmanik Oh.D., IPU menegaskan tidak boleh ada agunan tambahan untuk pinjaman di bawah 100 juta bagi pelaku usaha mikro.

Hal tersebut disampaikan Riza Darmanik dalam Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro, yang berlangsung di Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai Kota Metro, Senin (08/12/2025).

“Berdasarkan ketentuan, Pinjaman Kredit Usaha Rakyat dari satu hingga seratus juta rupiah tidak boleh diminta agunan tambahan. Agunannya adalah usaha itu sendiri,” ucap Riza Darmanik.

Riza menjelaskan, bahwa bank penyalur harus memastikan aturan tersebut diterapkan. Jika ditemukan masih adanya permintaan agunan tambahan, masyarakat diminta untuk melapor.

“Silakan laporkan kepada kami jika masih ada yang meminta agunan tambahan. Hal itu tidak diperbolehkan, dan sanksinya berupa subsidi nya tidak dibayarkan,” ucap Riza.

Riza menambahkan, selama satu tahun terakhir, pendampingan dan pemberdayaan UMKM di Provinsi Lampung, khususnya Kota Metro, dinilai sangat baik.

“Di Provinsi Lampung, mulai Januari hingga 2 Desember 2025 telah tersalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar 9,5 triliun rupiah kepada 178.454 UMKM. Untuk Kota Metro sendiri, tersalurkan 127 miliar rupiah kepada 1.734 pelaku UMKM,” ungkap Riza.

“Capaian tersebut menunjukkan daya saing UMKM di Kota Metro cukup baik. Dalam kegiatan ini, tidak kurang dari 1.500 pelaku UMKM mendapatkan fasilitas seperti NIB, sertifikasi halal, P-IRT, asuransi mikro, Kredit Usaha Rakyat, layanan BPJS, dan pendampingan usaha,” paparnya.

Di tempat yang sama Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza, mengungkapkan bahwa festival ini memiliki tujuan untuk membantu para pelaku UMKM, mulai dari memberikan legalitas, pendampingan, hingga meningkatkan daya saing, diharapkan UMKM dapat tumbuh sejak awal dengan legalitas yang kuat, lengkap, berdaya saing, berkembang, dan naik kelas.

“Seperti yang kita lihat, UMKM di Kota Metro sangat antusias. Meski Kota Metro relatif kecil di Provinsi Lampung, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Sebagai kota yang memiliki latar belakang pendidikan yang maju, kami berharap festival ini benar-benar memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM dan wilayah sekitar Metro,” ujar Rycko.

Menurut Rycko, UMKM di Kota Metro yang paling menonjol adalah sektor makanan. Salah satunya ialah produk-produk yang mendapat bantuan seperti kopi dan susu kambing etawa.

Sementara itu, Walikota Metro Bambang Iman Santoso menyampaikan, tidak hanya sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat tetapi tidak menjadi penyemangat bagi seluruh pelaku usaha mikro di Kota Metro yang sedang berupaya memperkuat legalitas kualitas produk dan daya saing usaha dapat mendorong percepatan transformasi UMKM di Kota Metro Provinsi lampung.

“Pelaku usaha mikro merupakan momentum ekonomi daerah di Kota Metro kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja sangat signifikan,” ucap Bambang.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah dalam membangun ekosistem usaha mikro melalui fasilitas, legalitas, sertifikasi, perlindungan usaha, akses pembiayaan serta peningkatan kapasitas UMKM. Berbagai layanan seperti pembuatan NIB, sertifikat halal, SNI, pendampingan, perizinan, konsultasi usaha, hingga permasalahan digital tersedia disini untuk mempermudah masyarakat dan memperkembangkan usahanya,”imbuh Bambang.

Bambang berharap, melalui kegiatan ini seluruh peserta yang hadir dapat memberi manfaat konkrit mulai dari pembiayaan yang lebih terbuka hingga peningkatan kualitas produk dan daya saing.| (Rio).

Disporapar Gelar Penyelenggaraan Workshop Wirausaha Muda Pemula 2025

Metro | Puluhan Pelajar dari lima belas sekolah di Kota Metro mengikuti Pelatihan Workshop Wirausaha Muda Pemula yang diselenggarakan Disporapar Kota Metro.

Melalui penyelenggaraan Workshop Wirausaha Muda Pemula 2025, sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk memperkuat fondasi ekonomi kreatif di kalangan generasi muda, di aula kantor Disporapar setempat, Senin. (24/11/2025).

Plt. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga Dan Pariwisata (Disporapar) Kota Metro Redho Akbar menyampaikan, Penyelenggaraan ini untuk memberikan ruang pembelajaran, pendampingan, dan penguatan kapasitas bagi para pemuda yang ingin memulai atau mengembangkan usaha.

“Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya strategis untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dasar kewirausahaan, keterampilan praktis, serta wawasan mengenai peluang bisnis di era digital,” ujar Ridho.

Lebih lanjut, melalui workshop ini, pemerintah atau penyelenggara ingin mendorong munculnya wirausahawan muda yang mandiri, kreatif, dan inovatif sehingga mampu menciptakan usaha produktif yang berkelanjutan serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Redho Akbar menambahkan, pelatihan ini untuk Merubah mindset anak-anak muda bahwa usaha itu tidak harus modal besar, dan biaya yang mahal.

“Solusinya adalah dengan cara memanfaatkan secara optimal potensi teknologi digital dan menanamkan jiwa interpreneur sejak dini,” pungkas Ridho. |(Rio).

Laba Industri Manufaktur China Naik Tertinggi dalam Dua Tahun, Tanda Pemulihan Ekonomi Menguat

Beijing – Sektor industri manufaktur China menunjukkan lonjakan pendapatan terbesar dalam hampir dua tahun terakhir, didorong oleh…

IHSG Berpotensi Lanjut Melemah, Investor Tunggu Keputusan Suku Bunga BI

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan awal pekan ini,…

Harga Minyak Dunia Naik Tipis, Emas Terkoreksi dari Rekor Tertinggi

New York – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (17/10) waktu…

PNM Angkat Karya Nasabah ke Panggung Nasional: Kolaborasi dengan Rinaldy Yunardi Jadi Simbol UMKM Naik Kelas

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro perempuan. Tak hanya…

Pinjol Kian Moncer! OJK Catat Pembiayaan Tembus Rp 87,6 Triliun, Risiko Kredit Masih Terkendali!

Jakarta — Industri pinjaman daring (pinjol) terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah ketatnya pengawasan regulator. Otoritas…

Rekening Dormant, Cermin Perubahan Gaya Hidup Finansial: Tantangan atau Peluang Baru bagi Bank?

Perbankan – Di tengah transformasi digital perbankan, data transaksi nasabah kini menjadi aset berharga. Dari data…

IHSG Dibuka Menguat ke 8.137, Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa (30/9) dengan sentimen positif. IHSG dibuka…

Rupiah Tertekan Usai BI Pangkas Suku Bunga, Pasar Uji Ketahanan Ekonomi RI

JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali melemah di tengah kebijakan moneter terbaru Bank Indonesia (BI). Berdasarkan…

Gubernur Lampung dan Menko Perekonomian Bahas Tata Niaga Singkong, Hasilkan Empat Kesepakatan

JAKARTA – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama sejumlah kepala daerah asal Lampung menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (17/9/2025). Pertemuan ini secara khusus membahas persoalan tata niaga singkong (ubi kayu), salah satu komoditas unggulan sekaligus tulang punggung perekonomian Lampung.

Pertemuan turut dihadiri Sekretaris Menko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, pejabat dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Perindustrian. Hadir pula Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia (PPTTI), Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI), Gabungan Pengusaha Industri Pengolahan Kertas, serta perwakilan industri pengolahan pangan.

Dari Lampung, hadir Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar, Ketua Pansus Tataniaga Ubi Kayu DPRD Lampung Mikdar Ilyas, serta kepala daerah (atau perwakilannya) dari Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Mesuji, dan Lampung Timur.

Empat Kesepakatan Strategis

Hasil diskusi menghasilkan empat kesepakatan strategis untuk memperbaiki tata kelola dan keberlanjutan komoditas ubi kayu di Lampung, yaitu:

  1. Pembatasan impor tapioka melalui pengaturan larangan terbatas (lartas). Impor hanya bisa dilakukan oleh produsen yang mendapat rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.

  2. Penerapan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) sementara selama 200 hari sebagai safeguard tambahan bagi impor tapioka.

  3. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni HET ubi kayu melalui keputusan Menteri Pertanian dan HET tapioka melalui keputusan Menteri Perdagangan.

  4. Standarisasi alat ukur kadar aci, yang akan ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.

Harapan Gubernur Lampung

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Lampung, Mulyadi Irsan, menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut Gubernur Rahmat Mirzani Djausal meminta Pemerintah Pusat segera menetapkan harga acuan singkong oleh Kementerian Pertanian dan harga acuan tapioka oleh Kementerian Perdagangan.

“Harapan kami, kepastian harga ini bisa segera diputuskan agar harga singkong di tingkat petani bisa naik dan stabil,” ujar Mulyadi.

Kesepakatan ini diharapkan tidak hanya memberi perlindungan bagi petani singkong di Lampung, tetapi juga memperkuat daya saing industri tapioka nasional.

Pemerintah Siapkan Tambahan 12 Persen Saham Freeport, Kepemilikan Negara Bisa Tembus 61 Persen

Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa pemerintah berencana menambah porsi kepemilikan…

BNI Siap Optimalkan Dana Pemerintah Rp55 Triliun untuk Sektor Produktif

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan kesiapan untuk mengoptimalkan penempatan dana…

Empat Tahun Holding Ultra Mikro, PNM Catat Dampak Nyata bagi Perempuan Prasejahtera

Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan perempuan prasejahtera. Selama empat…

Kesenjangan Imbal Hasil Obligasi RI Melebar, Pasar Waspadai Risiko Fiskal

Jakarta — Kesenjangan (spread) imbal hasil antara obligasi jangka pendek dan panjang Indonesia terus melebar di…

Transaksi Keuangan Indonesia–China Capai USD 6,23 Miliar Lewat Skema Mata Uang Lokal

Jakarta — Kerja sama keuangan antara Indonesia dan China melalui skema Local Currency Transaction (LCT) mencatat…

Menekan Inflasi dan Menjaga Ketahanan Pangan, GPM Digelar Serentak Di Lima Kecamatan Kota Metro

Metro | Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di lima kecamatan sebagai bagian dari program nasional untuk menekan inflasi dan menjaga ketahanan pangan. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Samber, Sabtu, (30/08/2025).

Wakil Wali Kota Metro Refieq Adi Pradana mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan akses bahan pokok dengan harga terjangkau kepada masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.

“Komoditas yang tersedia antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan cabai merah, dengan harga yang sangat terjangkau dan stok yang cukup untuk seluruh masyarakat Kota Metro,” ujar Refieq.

Sementara itu, Kepala Bulog Kota Metro, Erman, menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut disiapkan beras merek SPHP dengan kualitas medium yang dijual seharga Rp11.400 per kilogram.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk semakin memaksifkan penjualan beras dalam rangka mengendalikan kenaikan harga, menjaga ketersediaan beras, serta menghindari kelangkaan pangan, khususnya beras dan mendukung program Asta Cita dari Pak Prabowo terkait ketahanan pangan.

Berikut rincian harga pokok dalam GPM:
Beras: Rp11.400/kg
Minyak goreng: Rp15.500/kg
Gula pasir: Rp13.000/kg
Telur ayam: Rp26.000/kg
Bawang merah: Rp30.000/kg
Bawang putih: Rp34.000/kg
Cabai rawit dan cabai merah: Rp34.000/kg

“Untuk harganya beras ada di Rp11.400, minyak makan Rp15.500, gula pasir Rp13.000 per kilo, telur ayam Rp26.000 per kilo, bawang merah 30 ribu per kilo, bawang putih 34.000 per kilo, cabe rawit 34.000 per kilo dan cabe merah 34.000 per kilo,” ucap Erman.

Erman juga menegaskan, bahwa kegiatan SPHP akan terus berlangsung hingga akhir tahun, dengan stok beras yang cukup bahkan sangat mencukupi.

Erman menghimbau, kepada masyarakat Kota Metro agar tidak perlu khawatir saat berbelanja, karena ketersediaan beras, khususnya beras medium di Bulog, dipastikan aman.

Kepala bidang ketahanan pangan Vivi Puspitasari mengungkapkan, hari ini ada GPM serentak di 5 Kecamatan se-Kota Metro dan Tonase beras SPHP yang dikeluarkan sekitar 10 ton.

“Seperti yang disampaikan di dalam zoom bahwa gerakan pangan murah ini akan terus dilakukan dalam rangka untuk menjaga kestabilan harga sampai bulan Desember. Dalam waktu dekat, akan diadakan penyaluran beras di Lapangan Banjarsari, tepatnya pada hari Senin, tanggal 1. Akan disalurkan beras TTI (Toko Tani Indonesia), yaitu beras subsidi dari pemerintah dengan harga Rp11.500 per kilogram,” ungkap Vivi.

Lebih lanjut Vivi menjelaskani, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) juga akan menggelar kembali Gerakan Pangan Murah pada hari Jumat, tanggal 12 September, yang juga akan berlangsung di Lapangan Banjarsari.| (Rio).

Sri Mulyani Bocorkan Fokus RAPBN 2026: Perlinsos dan Makan Bergizi Gratis Jadi Prioritas

JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sejumlah poin utama dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan…

Sri Mulyani Terbitkan Aturan Baru Buyback SBSN, Cabut PMK 2013

JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 59 Tahun…

Tarif Trump Ancam Ekspor CPO, Emiten Sawit Tertekan

JAKARTA — Rencana pengenaan tarif impor sebesar 32 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump…