Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus memperkuat diplomasi investasi di kancah internasional. Salah satunya dengan aktif berpartisipasi dalam forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Second Investment Experts’ Group (IEG2) 2025 yang digelar di Incheon, Korea Selatan.
“Hal ini akan membantu Indonesia menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan guna mendukung tujuan pembangunan ekonomi kita,” kata Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Tirta Nugraha Mursitama, Sabtu (6/9), dikutip dari Antara.

Dalam forum tersebut, Indonesia berkontribusi pada dua agenda utama. Pertama, bersama Australia, Indonesia memaparkan perkembangan penyusunan Phase IV of the APEC Investment Commitment Handbook Project. Dokumen ini bertujuan memperkuat pemahaman pejabat pemerintah mengenai kewajiban dalam perjanjian investasi internasional, sekaligus memberikan panduan mitigasi risiko ketidakpatuhan yang berpotensi memengaruhi iklim investasi nasional.
Kedua, delegasi Indonesia turut aktif dalam pembahasan agenda World Trade Organization (WTO) Investment Facilitation for Development Agreement (IFDA). Pada kesempatan yang sama, Indonesia juga mempromosikan penyelenggaraan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 sebagai bentuk komitmen dalam mendukung investasi berkelanjutan.
Menurut Tirta, partisipasi Indonesia di APEC IEG2 tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam agenda investasi global, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas negara. “Yang tidak hanya meningkatkan posisi dalam agenda investasi global, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui langkah ini, pemerintah berharap Indonesia semakin diakui sebagai mitra strategis dalam mendorong investasi yang inklusif, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan di kawasan Asia Pasifik maupun dunia.