BOGOTA – Kondisi calon presiden Kolombia Miguel Uribe, yang ditembak dari jarak dekat saat berkampanye pada Juni lalu, dilaporkan memburuk. Tim medis yang menanganinya menyebut Uribe mengalami pendarahan otak baru, sehingga memerlukan tindakan operasi lanjutan.
Dilansir AFP, Minggu (10/8/2025), Uribe saat ini dirawat di unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Santa Fe Foundation, Bogota. Meski sebelumnya sempat menunjukkan perkembangan positif, dalam beberapa minggu terakhir kondisinya kembali kritis.
“Uribe memerlukan prosedur bedah saraf baru setelah mengalami pendarahan di sistem saraf pusatnya. Kondisinya kritis,” demikian pernyataan resmi pihak rumah sakit.
Uribe (39) menjadi korban penembakan saat berpidato di hadapan pendukungnya di Bogota. Ia ditembak dua kali di kepala dan satu kali di lutut. Polisi telah menangkap enam orang terkait serangan ini, termasuk pelaku berusia 15 tahun yang diduga sebagai penembak bayaran. Investigasi mengarah pada keterlibatan anggota pembangkang kelompok gerilya FARC yang telah bubar.
Presiden Kolombia Gustavo Petro diketahui sempat memulai perundingan damai dengan kelompok pembangkang FARC pada pertengahan 2024 di Venezuela. Namun, negosiasi tersebut mengalami kebuntuan dan akhirnya ditangguhkan.
Uribe, kandidat sayap kanan yang dijagokan pada Pilpres 2026, menjadi korban salah satu serangan politik paling mengejutkan di Kolombia dalam beberapa tahun terakhir. Penembakan ini memicu kekhawatiran akan kembalinya era kekerasan politik, kartel narkoba, dan paramiliter yang pernah membayangi negara itu.