Bazar UMKM Karawang Semarak HUT ke-392, Target Pecahkan Rekor MURI

Karawang – Suasana semarak terasa di Lapangan Karangpawitan sejak awal September 2025. Ratusan pedagang dari berbagai kecamatan memadati Bazar UMKM Karawang yang digelar sebagai rangkaian perayaan HUT ke-392 Kabupaten Karawang.

Bazar menghadirkan beragam produk khas Karawang, mulai dari kuliner tradisional, fesyen, kerajinan tangan, hingga produk olahan modern. Total 653 pelaku usaha ambil bagian, memperlihatkan kekayaan ekonomi kreatif daerah.

“Bazar ini bukan sekadar ajang belanja, tapi juga panggung ekonomi masyarakat. UMKM adalah tulang punggung Karawang. Momentum hari jadi ini kita manfaatkan untuk memberi ruang sebesar-besarnya bagi produk lokal,” ujar Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, Rabu (3/9).

Target Rekor MURI

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh saat berkeliling mencicipi aneka produk kuliner di Bazar UMKM Karawang. Foto: Dok. Istimewa
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh saat berkeliling mencicipi aneka produk kuliner di Bazar UMKM Karawang. Foto: Dok. Istimewa

Bazar yang berlangsung 1–14 September 2025 ini menyiapkan 100 tenant, terdiri dari 50 kuliner, 11 fesyen, 9 kerajinan, 5 produk digital, 6 mentorship kecamatan, 3 UMKM naik kelas, 5 koperasi, dan 1 tenant PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga).

Dengan durasi 14 hari, Pemkab Karawang menargetkan rekor MURI sebagai bazar UMKM terlama di Indonesia. “Rekor MURI saat ini 10 hari. Kita gelar 14 hari dengan 600 lebih pelaku UMKM. Semoga ini jadi kebanggaan Karawang,” kata Aep.

Ajang Rekreasi Keluarga

Pantauan di lapangan, bazar dipadati warga yang datang untuk berbelanja maupun sekadar berwisata kuliner. Transaksi dapat dilakukan secara tunai, QRIS, atau menggunakan voucher belanja ASN senilai Rp 2.000 hingga Rp 50.000.

Febrian (42), warga Karawang Barat, sengaja datang bersama teman-temannya untuk mencoba jajanan tradisional. “Asyik sih, seru, banyak jajanan jadul yang jarang ditemui,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Nila (52), pengunjung asal Karawang Timur. “Hitung-hitung rekreasi keluarga. Produk yang ditawarkan beragam, jadi nggak cepat bosan keliling,” tuturnya.

Harapan Pelaku UMKM

Bagi pelaku usaha, bazar ini membawa dampak positif. Reza (26), penjual bontot khas Rengasdengklok, mengaku omzetnya naik sekitar 30 persen.

“Alhamdulillah, bisa kenalin produk sendiri ke banyak orang. Terima kasih difasilitasi pemerintah, semoga sering-sering ada bazar seperti ini,” ucapnya.

Tulis Komentar Anda