[highlight style=”red”]LAMPUNG7NEWS[/highlight]
GEDONG TATAAN | Bupati Pesawaran, H. Dendi Ramadhona K, ST Irup pada apel gelar pasukan mengahadapi Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah di lapangan Pemkab setempat. Kamis (30/06).
Hadir saat apel pasukan ini, Palaksa TNI-AL Letkol Laut Gurtom mewakili Danlanal Lampung, Pasintel Brigif-3 Marinir Letkol (Mar) Ilhan mewakili Danbrigif-3 Marinir Piabung, Ketua DPRD Pesawaran, M Nasir, S.I.Kom, Kompol Sastra Budi mewakili Kapolres Lampung Selatan, Sekda Drs. Hendarma dan Danramil 421-02/Gedong Tataan Kapten (Inf) Rofi’i.
Saat membacakan amanat Kapolri, bupati berharap melalui kegiatan apel gelar pasukan ini semua petugas harus sudah mempersiapkan dengan diri dengan matang. Agar semua dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergis bersama seluruh stakeholders terkait, agar situasi kamtibmas dapat terwujud, sehingga masyarakat diseluruh wilayah tanah air dapat merayakan hari raya idul fitri dengan aman, nyaman, tertib dan penuh hikmat.
“Sandi operasi dalam rangka pengamanan hari raya idul fitri yang selama ini kita kenal, yakni “KETUPAT”, pada tahun 2016 berubah menjadi “RAMADANIYA” yang merupakan singkatan ramadhan dan hari raya, yang mengandung arti harafiah suci, adil dan sempurna. Operasi ini dilaksanakan selama 16 hari, mulai tanggal 30 juni s.d 15 juli 2016,” ujar Dendi saat menyampaikan amanat Kapolri dalam kegiatan apel pasukan di lapangan pemda.
Dikatakan, apel gelar pasukan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh polda dan polres ini bertujuan untuk mengecek kesiapan akhir personel beserta kelengkapannya, baik dari polri maupun unsur terkait serta segenap potensi massyarakat yang terlibat dalam pengamanan hari raya idul fitri 1437.
“Peningkatan aktivitas masyarakat harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi permasalahan permasalahan kamtibmas dan kamtibselcar lantas, baik waktu menjelang, pada saat maupun setelah lebaran,” tuturnya.
Potensi kerawanan lanjutnya maupun gangguan kamtibmas yang perlu diantisipasi pada perayaan lebaran tahun 2016 ini, antara lain curat, curas dan curanmor, sweeping ormas, tawuran antar kelompok, balap liar, penyalahgunaan narkoba, miras, petasan, aksi inttoleransi beragama, terorisme, sabotase, serta bencana alam dan kebakaran.
“Menyikapi kondisi tersebut, dalam rangka menjamin keamanan dan kenyamaan masyarakat, polri beserta seluruh jajaran kewilayahannya didukung instansi terkait dengan mitra kamtibmas telah berupaya mempersiapkan operasi kepolisian “ramadniya-2016” secara optimal,” tambahnya.
Dendi juga menambahkan, pada pelaksanaan “Operasi Ramadaniya 2016” telah ditetapkan beberapa target yang harus dicapai, diantaranya terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, terwujudnya keamanan, keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas; terjaminnya keamanan dan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok dan BBM, terwujudnya keamanan dalam aktivitas embarkasi dan debarkasi di pelabuhan / terminal darat, laut, maupun udara untuk menjamin keselamatan penupang dan barang selama perjalanan.
“Oleh karena itu, mari tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri maupun satuan dalam melaksanakan tugas, siapkan serta pelihara kondisi fisik dan mental saudara untuk dapat senantiasa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat kapanpun dan dimanapun. Lakukan tindakan proaktif dan antisipatif dengan melibatkan semua fungsi kepolisian serta stakeholders serta kedepankan kerjasama yang sinergis dan harmonis dengan seluruh instansi terkait dan segenap elemen masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.