Palembang – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan Indonesia tidak melakukan impor beras sepanjang 2025. Hal ini menjadi capaian penting setelah dalam dua tahun terakhir pemerintah mendatangkan sekitar 7 juta ton beras dari luar negeri untuk menjaga cadangan nasional.
“Alhamdulillah, tahun ini kita tidak impor beras, meski dunia tengah menghadapi krisis pangan. Tahun lalu kita impor hampir 4 juta ton, 2023 sekitar 3 juta ton. Tapi tahun ini stok aman lebih dari 4 juta ton,” ujar Amran saat meninjau Pasar Km 5 Palembang, Jumat (5/9).
Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil nyata kebijakan pemerintah dalam memperkuat produksi nasional. Penyederhanaan regulasi, penambahan sarana produksi, hingga kemudahan akses pupuk dinilai berhasil mendongkrak panen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan FAO, produksi padi tahun ini diperkirakan mencapai 34–35 juta ton, naik 4 juta ton dibanding tahun lalu. Kenaikan produksi tersebut tidak hanya menambah cadangan nasional, tetapi juga memberi tambahan pendapatan petani hingga Rp 60 triliun.
Amran menambahkan, kondisi ini berdampak pada peningkatan nilai tukar petani (NTP) yang mencapai 123 persen. “Ini indikator penting bahwa kesejahteraan petani ikut terdongkrak. Pemerintah tetap hadir menjaga stabilitas harga agar tidak memberatkan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Sumsel Babel, Mersi Windrayani, menyampaikan stok beras di wilayahnya mencapai 99 ribu ton dan cukup untuk kebutuhan lima hingga enam bulan ke depan. “Sto