Jakarta — Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menegaskan pentingnya menjaga profesionalisme Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan memastikan institusi tersebut fokus pada tugas pokoknya di bidang pertahanan dan keamanan, sesuai amanat konstitusi.
“TNI harus ditempatkan sebagai institusi yang profesional, yaitu menjalankan fungsi dan peran utamanya. Jangan lagi dibebani tugas-tugas di luar tugas pokoknya,” ujar Lukman usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, agar TNI dapat benar-benar kuat, setiap prajurit harus diberi ruang untuk fokus pada peran utamanya. Hal ini dinilai penting dalam menjaga profesionalisme sekaligus memperkuat supremasi sipil, pilar utama demokrasi Indonesia.
“Supremasi sipil adalah manifestasi demokrasi. Dalam masyarakat yang majemuk, demokrasi menjadi satu-satunya alat untuk menyikapi perbedaan secara beradab,” lanjutnya.
Lukman menambahkan, Presiden Prabowo menyambut baik pandangan tersebut dan menunjukkan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya menjaga demokrasi dalam keberagaman bangsa.
Saat ditanya apakah pernyataannya berkaitan dengan kasus yang menimpa Ferry Irwandi, Lukman memilih tidak menjelaskan secara spesifik.
“Kita tidak bicara kasus per kasus. Banyak isu yang dibahas dalam pertemuan hampir tiga jam itu. Tapi yang terpenting adalah menyampaikan poin-poin utama yang menjadi perhatian bersama,” pungkasnya.