Kegiatan yang diikuti 12 universitas dari berbagai daerah di Indonesia ini mengangkat isu perdagangan manusia sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang melanggar martabat serta hak asasi manusia paling fundamental.

Kompetisi ini memperebutkan Piala Prof. Hilman Hadikusuma sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh hukum adat Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu hukum di tanah air.
Raja Adat Lampung sekaligus mantan Kapolda Lampung, Irjen Pol (Purn) Dr. Ike Edwin, S.I.K., S.H., M.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya supremasi hukum sebagai dasar kesejahteraan bangsa.
“Tidak ada kesejahteraan tanpa hukum. Indonesia tidak akan sejahtera tanpa hukum, dan keadilan tidak mungkin tercapai tanpa hukum,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unila Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., menyampaikan, Unila memiliki tanggung jawab moral dan akademis untuk mencetak generasi hukum yang berintegritas dan humanis.
“Fakultas Hukum harus melahirkan praktisi hukum yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu-isu kemanusiaan yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela, M.M., mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan yang merupakan program organik dari FH Unila. Menurutnya, kolaborasi dan inisiatif seperti ini menunjukkan kreativitas serta kemandirian akademik yang patut dicontoh.
“Kami mengapresiasi Universitas Lampung, terutama Fakultas Hukum, yang mampu menghadirkan kegiatan murni inisiatif kampus seperti ini. Semoga ke depan FH Unila bisa memberikan akses lebih luas bagi universitas lain di Lampung untuk ikut serta,” ujarnya.
Melalui kompetisi ini, diharapkan muncul calon-calon penegak hukum muda yang tidak hanya piawai dalam argumentasi hukum, tetapi juga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Di tengah tantangan hukum modern, semangat anti human trafficking yang diusung UKMF PSBH Unila menjadi pengingat penegak hukum selalu berakar pada kemanusiaan.