LAMDIK Asesmen Lapangan Prodi Pendidikan Sejarah

LAMPUNG – Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Lampung (Unila) menerima asesmen lapangan akreditasi dari Lembaga Akreditasi…

Habiburokhman Singgung Kandidat Rektor Unila Usai Hadiri Seminar Nasional: Budiono Jadi Tanda Tanya Besar

LAMPUNG – Kedatangan Ketua Komisi III DPR RI, Dr. Habiburokhman, S.H., M.H., ke Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila), Sabtu (26/7/2025), menyisakan tanda tanya besar di kalangan civitas akademika Unila. Usai menghadiri Seminar Nasional di kampus almamaternya, Habiburokhman melempar pernyataan mengejutkan terkait Pemilihan Rektor Unila yang akan digelar awal tahun depan.

Tokoh partai besar yang tengah berkuasa itu secara terbuka menyebut nama Dr. Budiono, S.H., M.H., sebagai sosok yang disiapkan untuk maju dalam kontestasi Rektor Unila periode 2027–2031. Budiono diketahui merupakan Wakil Dekan II FH Unila dan kawan seangkatan Habiburokhman semasa kuliah.

“Kedatangan saya kemari, selain menghadiri acara seminar nasional, juga untuk meminta konfirmasi Pak Budiono untuk kesediaannya maju sebagai rektor Unila untuk periode mendatang. Kita doakan,” ujar Habiburokhman kepada wartawan be1lampung.com, Bukhori alias Oi, sesaat setelah keluar dari Ruang Auditorium Prof. Abdulkadir Muhammad FH Unila.

Pernyataan tersebut sontak mengejutkan sejumlah pihak yang berada di lokasi, termasuk Budiono sendiri yang terlihat tertawa lebar namun tidak memberikan komentar lanjutan. Bahkan Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helmy Santika, S.H., S.I.K., M.Si., yang juga hadir di acara tersebut, spontan menjauh sambil berkelakar, “Gak ikutan saya.”

Sementara itu, Rektor Unila saat ini, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., tampak tengah berbincang dengan seseorang ketika celetukan itu dilontarkan.

Meski hanya dalam bentuk gurauan, pernyataan Habiburokhman seolah membuka tabir dinamika yang mulai menggeliat jelang Pemilihan Rektor Unila. Kehadiran figur Budiono ke permukaan menandai mulai munculnya riak-riak bakal calon yang akan meramaikan Pilrek mendatang.

Untuk diketahui, Habiburokhman datang ke Unila dalam rangka menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk “Menegakkan Keadilan dalam Tata Niaga Singkong: Aspek Penegakan Hukum Terhadap Praktik Pelanggaran Tata Niaga Harga Singkong di Lampung.” Acara tersebut diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi hukum, hingga penegak hukum.

Apakah celetukan Habiburokhman sekadar spontanitas atau sinyal awal pencalonan serius, waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, atmosfer menjelang Pilrek Unila kini mulai menghangat.

Unila Gelar Wisuda Periode VII 2024/2025 dengan 1.089 Lulusan

LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menggelar wisuda program doktor, magister, profesi, sarjana, dan diploma, periode Vll…

Syaiful Bahri Raih Gelar Doktor ke-26 FMIPA Lewat Riset Senyawa Bioaktif Mangrove

LAMPUNG – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) kembali melahirkan doktor baru…

Pemprov Lampung Gandeng UIN Raden Intan dalam Mencetak SDM Unggul, Menuju Indonesia Emas 2045

LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung  menggandeng Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dalam mencetak…

Puluhan Emak-Emak Gelar Aksi Damai di Kantor Dinas Pendidikan Pesawaran, Desak Perlindungan untuk Korban Perundungan

Pesawaran — Puluhan emak-emak yang menamakan diri sebagai Emak-Emak Peduli Pendidikan Pesawaran menggelar aksi damai di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Selasa (22/7). Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan dan protes terhadap dugaan perundungan yang dialami Gibran, siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Pesawaran.

Massa aksi membawa spanduk dan poster berisi tuntutan agar pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan, segera mengambil langkah nyata dalam menangani kasus perundungan tersebut dan memastikan perlindungan terhadap siswa.

Koordinator aksi, Weni Oktasari, menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk dukungan moral bagi korban serta desakan agar negara hadir melindungi anak-anak di lingkungan sekolah.

“Kami sudah dua kali menyampaikan persoalan ini kepada pihak Dinas Pendidikan. Kami ingin Gibran didampingi secara psikologis dan difasilitasi agar bisa kembali ke sekolah. Tapi hingga hari ini belum ada solusi yang konkret,” ujar Weni.

Ia menegaskan bahwa aksi ini juga menjadi representasi dari suara para ibu di Pesawaran yang menginginkan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan.

“Kami semua tentu masih teringat kasus tragis siswa SMA di Garut yang meninggal dunia karena tak kuat menanggung bullying. Jangan sampai kejadian serupa terjadi di Pesawaran. Gibran hingga kini masih trauma dan belum kembali ke sekolah,” tambahnya.

Momentum aksi ini bertepatan dengan peringatan menjelang Hari Anak Nasional. Para ibu mendesak agar pemerintah serius dalam menjalankan tanggung jawab perlindungan terhadap anak-anak.

“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Mereka berhak tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan penuh kasih sayang. Kami minta pemerintah jangan tutup mata,” pungkas Weni.

Usai menyampaikan orasi, perwakilan peserta aksi diterima untuk berdialog langsung dengan pejabat Dinas Pendidikan. Aksi kemudian ditutup dengan tertib dan damai.

Tim PKM-RE Kembangkan Teknologi Pemisahan Limbah Pewarna Ramah Lingkungan Berbasis Polymer Inclusion Membrane

LAMPUNG – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Lampung (Unila) kembali mencetak prestasi membanggakan,…

Tim PKM-RE Unila Kembangkan Teknologi Pemisahan Limbah Pewarna Tekstil Ramah Lingkungan

Lampung — Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Lampung (Unila) kembali menorehkan prestasi dengan…

Rektor Hadiri Malam Penutupan Bandar Lampung Expo 2025

LAMPUNG – Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., menghadiri…

Rektor Kunjungi Siswa Berprestasi Jabung yang Lolos Seleksi Masuk Unila

LAMPUNG – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., melakukan…

1.112 Wisudawan Ikuti Prosesi Wisuda Periode Enam 2024/2025

LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan wisuda periode enam tahun akademik 2024/2025, pada Sabtu, 19 Juli…

Inspektorat Tanggamus Pastikan Audit Realisasi Dana BOS SMPN 1 Wonosobo

Tanggamus — Menanggapi polemik yang mencuat di sejumlah media daring mengenai dugaan mark up dalam realisasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMPN 1 Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Inspektorat setempat memastikan akan segera melakukan audit investigatif di sekolah tersebut.

Kepastian itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Inspektorat Kabupaten Tanggamus, Gustam Apriansyah, saat dikonfirmasi oleh awak media. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan turun langsung untuk mengaudit pelaksanaan anggaran BOS tahun 2023 dan 2024 di SMPN 1 Wonosobo.

“Terima kasih atas informasi yang disampaikan oleh rekan-rekan jurnalis. Kami akan segera turun melakukan audit investigatif ke sekolah yang dimaksud. Jika memang ditemukan adanya indikasi mark up atau penyimpangan, kami tidak akan ragu untuk menindaklanjutinya,” tegas Gustam.

Gustam juga menegaskan bahwa Inspektorat Tanggamus berkomitmen untuk menjalankan fungsi pengawasan anggaran dengan profesional dan tanpa pandang bulu, khususnya terhadap dana-dana publik seperti BOS yang menjadi hak siswa dan sekolah.

“Hal ini juga sesuai dengan arahan langsung dari Bupati Tanggamus, Drs. Hi. Moh. Saleh Asnawi, MA.MH. Kami tegak lurus dalam pengawasan. Tidak ada kompromi jika ditemukan pelanggaran atau penyimpangan,” imbuhnya.

Sebelumnya, ramai diberitakan di sejumlah media online mengenai dugaan mark up anggaran BOS di SMPN 1 Wonosobo. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa terdapat kejanggalan dalam realisasi dana sarana dan prasarana pada tahun 2023 dan 2024 dengan total anggaran sebesar Rp319.183.000 (tiga ratus sembilan belas juta seratus delapan puluh tiga ribu rupiah).

Dana tersebut, menurut informasi yang beredar, dialokasikan untuk sejumlah kegiatan seperti pembangunan pos keamanan (pos satpam), pengeboran sumur, pemasangan rolling door, rehabilitasi pagar sekolah, pengecatan gedung, hingga pemasangan gorong-gorong. Namun, sejumlah pihak mempertanyakan kesesuaian anggaran dengan hasil pekerjaan di lapangan.

Inspektorat Tanggamus menegaskan akan melakukan audit secara menyeluruh dan transparan agar polemik ini dapat diselesaikan sesuai ketentuan hukum dan administrasi yang berlaku. Masyarakat dan seluruh pihak diharapkan bersabar menunggu hasil audit resmi yang akan diumumkan setelah proses pemeriksaan selesai.

[Khoiri]

Tim Rinova Unila Tembus Empat Besar Nasional di Ajang Genera-Z Berbakti BCA 2025

LAMPUNG – Tim Rinova dari Universitas Lampung (Unila) berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional dengan…

Himatemia FT Gelar Seminar Internasional EXCESS 2025

LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) melalui Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatemia) Fakultas Teknik (FT) kembali menyelenggarakan…

Unila Gelar Konferensi Pers Simanila 2025

LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan hasil jalur mandiri Simanila 2025, jalur…

Unila Lepas 1.111 Mahasiswa KKN Tematik II Tahun 2025

LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) melepas 1.111 mahasiswa KKN Tematik II yang akan ditempatkan di seluruh…

FGII Soroti Sikap Pasif Dinas Pendidikan Pesawaran Terkait Dugaan Perundungan di SMPN 19

Lampung – Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Provinsi Lampung mengkritik keras sikap diam Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran terkait kasus dugaan perundungan yang dialami seorang siswa di SMP Negeri 19 Pesawaran. Perundungan tersebut diduga dilakukan oleh oknum guru di sekolah tersebut.

Ketua FGII Lampung, Anton Kurniawan, menyayangkan sikap pasif pihak dinas yang dinilai tidak responsif dalam menangani persoalan yang menyangkut keselamatan dan kenyamanan peserta didik.

“Seharusnya Dinas Pendidikan Pesawaran segera bertindak cepat, bukan membiarkan kasus ini menggantung. Penanganan yang lamban hanya membuka celah terulangnya peristiwa serupa di masa depan,” tegas Anton, Selasa (15/7/2025).

Menurut Anton, dugaan keterlibatan guru dalam aksi perundungan merupakan isu serius yang menyentuh langsung kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan. Ia menilai bahwa sikap membiarkan atau menunda penanganan sama saja dengan mengabaikan perlindungan terhadap hak anak.

“Diamnya dinas bukan hanya mencoreng wajah dunia pendidikan di Pesawaran, tapi juga berpotensi melemahkan perlindungan bagi siswa yang seharusnya menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Pemerintah Daerah Didesak Bertindak

Sebelumnya, pihak Inspektorat Pesawaran disebut telah melakukan pemeriksaan ulang terhadap manajemen sekolah, sementara sejumlah tokoh masyarakat dan pemerhati pendidikan terus mendesak agar pemerintah daerah mengambil sikap tegas.

FGII menegaskan bahwa upaya formal seperti pemeriksaan administrasi harus dibarengi dengan langkah moral dan preventif, agar kejadian serupa tidak terulang.

“Anak-anak di sekolah berhak atas lingkungan belajar yang aman dan bermartabat. Pemerintah daerah harus hadir untuk menjamin hal itu, bukan sekadar menunggu laporan selesai diperiksa,” tegas Anton.

Ia juga menambahkan bahwa kasus ini harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap pola pengawasan dan pembinaan tenaga pendidik di Pesawaran.

Masyarakat kini menanti sikap tegas Dinas Pendidikan Pesawaran dalam memastikan bahwa setiap peserta didik benar-benar terlindungi, serta bahwa pelaku kekerasan, siapapun itu, mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.

FKIP Gelar Ujian Promosi Doktor Pendidikan Ardian Asyhari

LAMPUNG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar ujian terbuka promosi doktor…

Hari Pertama Masuk Sekolah, SMPN 2 Wonosobo Sambut Siswa Baru dengan Suasana Nyaman dan Edukatif

Tanggamus – SMP Negeri 2 Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, memulai tahun ajaran baru 2025/2026 dengan penuh semangat dan suasana yang sejuk dan nyaman. Pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025), para siswa baru disambut hangat oleh pihak sekolah, termasuk kepala sekolah dan dewan guru, dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.

Kepala SMPN 2 Wonosobo, Hj. Badariah, M.Pd., menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan proses adaptasi siswa baru berjalan lancar dan menyenangkan. Menurutnya, pendekatan ramah dan pengenalan bertahap terhadap lingkungan sekolah menjadi kunci dalam membangun rasa aman dan nyaman bagi para peserta didik baru.

“Guru-guru kami sudah diarahkan untuk memberikan bimbingan secara hangat dan bersahabat. Kami ingin siswa baru merasa diterima dan termotivasi sejak hari pertama,” ujar Badariah.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penanaman nilai disiplin sejak awal tahun ajaran. Hal ini berlaku bagi seluruh siswa, baik yang baru bergabung maupun yang sudah naik kelas.

“Kami berharap seluruh siswa menjadikan disiplin sebagai budaya. Ini adalah bagian dari komitmen bersama, karena kedisiplinan adalah fondasi utama dalam meraih kesuksesan, baik di sekolah maupun dalam kehidupan mereka di masa depan,” jelasnya.

Komunikasi Efektif Jadi Kunci Kelancaran

Menanggapi pertanyaan mengenai tantangan yang dihadapi di awal tahun ajaran, pihak sekolah menyebut bahwa kegiatan berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Hal ini tak lepas dari komunikasi aktif yang telah terjalin dengan baik antara pihak sekolah, komite, dan para orang tua siswa.

“Kami sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari, baik melalui pertemuan langsung maupun grup WhatsApp wali murid. Alhamdulillah, anak-anak datang ke sekolah dengan kesiapan yang cukup baik,” imbuhnya.

Komite Sekolah Dorong Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas

Ketua Komite Sekolah SMPN 2 Wonosobo, Khoirisyah, turut memberikan pandangannya. Ia menekankan pentingnya sinergi dan komunikasi yang erat antara siswa, guru, dan orang tua guna menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung.

“Hubungan yang akrab dan terbuka antar semua pihak akan memudahkan proses pendidikan. Ini adalah kunci agar siswa merasa nyaman dan termotivasi,” kata Khoiri.

Ia juga menyampaikan harapannya agar SMPN 2 Wonosobo terus melahirkan generasi bangsa yang berkualitas melalui pembinaan karakter dan peningkatan mutu pendidikan.

“Kami ingin menciptakan lingkungan yang mampu menumbuhkan siswa-siswi berkarakter, disiplin, dan cerdas. Tentu saja, semua itu butuh proses, dan proses itulah yang sedang kita bangun bersama,” tutupnya.

Suasana hari pertama di SMPN 2 Wonosobo pun tampak penuh semangat. Para siswa mengikuti kegiatan pengenalan sekolah dengan antusias, menandai awal yang positif dalam perjalanan pendidikan mereka di tahun ajaran baru ini.

[Khoiri]

Unila Terima Kunjungan Universitas Baturaja Bahas Sistem Penjaminan Mutu Internal

LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menerima kunjungan dari Universitas Baturaja (Unbara) pada Senin, 14 Juli 2025,…