Unila Teken MoU dengan Lapas Lampung, Dorong Pembinaan Humanis dan Inklusif

Rektor Unila diwakili Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Fakultas Hukum, Dr. Ahmad Irzal Fardiansyah, S.H., M.H., yang hadir bersama Ketua Tim Kerja Sama Unila beserta jajaran.

Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan rektor dari UIN Raden Intan Lampung (UIN RIL), Universitas Bandar Lampung (UBL), dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjung Karang, yang bersama-sama menandatangani MoU sebagai wujud nyata kolaborasi lintas sektor antara dunia pendidikan tinggi dan lembaga pemasyarakatan di aula pertemuan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA, Way Hui Lampung Selatan, Jumat, 15 Agustus 2025.

MoU ini mencakup empat bidang strategis, yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta penguatan sistem dan fungsi pemasyarakatan. Di bidang pendidikan, kerja sama ini bertujuan memberikan akses pengetahuan dan keterampilan relevan bagi warga binaan pemasyarakatan, agar mereka memiliki bekal untuk kembali ke masyarakat.

Di bidang penelitian, kerja sama ini membuka peluang lahirnya kajian dan inovasi yang bermanfaat dalam pembinaan, rehabilitasi, dan reintegrasi sosial. Pada ranah pengabdian, Unila berkomitmen menghadirkan manfaat langsung dari peran perguruan tinggi bagi warga binaan dan komunitas sekitarnya.

Sementara itu, aspek penguatan sistem pemasyarakatan difokuskan untuk mendukung pembinaan yang humanis, berkeadilan, dan berorientasi pada pemulihan sosial.

“MoU ini bukan hanya sekadar dokumen, tetapi komitmen bersama untuk menghadirkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang memberi manfaat nyata bagi warga binaan di Lampung,” ujar Dr. Ahmad Irzal Fardiansyah.

“Kami ingin memastikan peran Unila hadir langsung dalam proses pembinaan, tidak hanya melalui transfer pengetahuan, tetapi juga pembinaan mental dan spiritual,” ungkapnya.

Kerja sama dengan perguruan tinggi menjadi penguat dalam membangun sistem pembinaan yang humanis, berkeadilan, dan mendorong pemulihan sosial.

Selanjutnya, pelaksanaan MTQ warga binaan pemasyarakatan se-Lampung menjadi bukti pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan tidak hanya fokus pada keterampilan kerja, tetapi juga pada pembinaan mental-spiritual.

Nilai-nilai Alquran yang dikumandangkan diharapkan mampu membentuk pribadi yang lebih baik, memberikan motivasi, dan menjadi bekal moral bagi warga binaan untuk memulai kehidupan baru setelah kembali ke masyarakat.

Melalui sinergi ini, Unila optimis kerja sama lintas sektor antara perguruan tinggi dan lembaga pemasyarakatan akan memberikan manfaat yang luas, memperkokoh hubungan kelembagaan, dan menjadi langkah awal menuju pembinaan yang lebih efektif, inklusif, dan berkelanjutan.

Tulis Komentar Anda