Habiburokhman Singgung Kandidat Rektor Unila Usai Hadiri Seminar Nasional: Budiono Jadi Tanda Tanya Besar

LAMPUNG – Kedatangan Ketua Komisi III DPR RI, Dr. Habiburokhman, S.H., M.H., ke Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila), Sabtu (26/7/2025), menyisakan tanda tanya besar di kalangan civitas akademika Unila. Usai menghadiri Seminar Nasional di kampus almamaternya, Habiburokhman melempar pernyataan mengejutkan terkait Pemilihan Rektor Unila yang akan digelar awal tahun depan.

Tokoh partai besar yang tengah berkuasa itu secara terbuka menyebut nama Dr. Budiono, S.H., M.H., sebagai sosok yang disiapkan untuk maju dalam kontestasi Rektor Unila periode 2027–2031. Budiono diketahui merupakan Wakil Dekan II FH Unila dan kawan seangkatan Habiburokhman semasa kuliah.

“Kedatangan saya kemari, selain menghadiri acara seminar nasional, juga untuk meminta konfirmasi Pak Budiono untuk kesediaannya maju sebagai rektor Unila untuk periode mendatang. Kita doakan,” ujar Habiburokhman kepada wartawan be1lampung.com, Bukhori alias Oi, sesaat setelah keluar dari Ruang Auditorium Prof. Abdulkadir Muhammad FH Unila.

Pernyataan tersebut sontak mengejutkan sejumlah pihak yang berada di lokasi, termasuk Budiono sendiri yang terlihat tertawa lebar namun tidak memberikan komentar lanjutan. Bahkan Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helmy Santika, S.H., S.I.K., M.Si., yang juga hadir di acara tersebut, spontan menjauh sambil berkelakar, “Gak ikutan saya.”

Sementara itu, Rektor Unila saat ini, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., tampak tengah berbincang dengan seseorang ketika celetukan itu dilontarkan.

Meski hanya dalam bentuk gurauan, pernyataan Habiburokhman seolah membuka tabir dinamika yang mulai menggeliat jelang Pemilihan Rektor Unila. Kehadiran figur Budiono ke permukaan menandai mulai munculnya riak-riak bakal calon yang akan meramaikan Pilrek mendatang.

Untuk diketahui, Habiburokhman datang ke Unila dalam rangka menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk “Menegakkan Keadilan dalam Tata Niaga Singkong: Aspek Penegakan Hukum Terhadap Praktik Pelanggaran Tata Niaga Harga Singkong di Lampung.” Acara tersebut diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi hukum, hingga penegak hukum.

Apakah celetukan Habiburokhman sekadar spontanitas atau sinyal awal pencalonan serius, waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, atmosfer menjelang Pilrek Unila kini mulai menghangat.

SPDB Edward Syah Pernong Kunjungi Polrestabes Surabaya, Beri Semangat dan Wawasan Kepolisian

SURABAYA — Suasana hangat dan penuh antusiasme mewarnai kunjungan SPDB Brigjen Pol. (Purn) Drs. Edward Syah Pernong, S.H., M.H. di Mapolrestabes Surabaya. Kedatangan tokoh adat sekaligus mantan perwira tinggi Polri ini disambut langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Dr. Luthfie Sulistiawan, S.I.K., M.H., M.Si., bersama para Pejabat Utama dan Kapolsek jajaran.

Dalam kunjungan tersebut, SPDB Edward Syah Pernong berkesempatan meninjau Museum Hidup Polrestabes Surabaya — sebuah ruang edukasi yang merekam jejak sejarah serta nilai-nilai luhur pengabdian Polri di Kota Pahlawan. Museum ini juga berfungsi sebagai media pembelajaran bagi personel dan masyarakat umum.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengarahan kepada seluruh anggota. Di hadapan jajaran Polrestabes Surabaya, beliau menyampaikan motivasi dan pengalaman panjangnya di dunia kepolisian. Ia menekankan pentingnya menjaga profesionalisme, integritas, serta transparansi dalam menjalankan tugas dan menyelesaikan persoalan hukum.

Berbagai ilmu praktis serta wawasan mendalam turut dibagikan, memperkaya pengetahuan personel dalam menghadapi dinamika tugas di lapangan.

Kunjungan ini bukan hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi suntikan semangat baru bagi seluruh anggota Polrestabes Surabaya dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Danlanud Bun Yamin Disambut Dang Ike di Lamban Gedung Kuning, Kenangan Masa Kecil Mengalir Hangat

BANDAR LAMPUNG — Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Lamban Gedung Kuning (LGK), kediaman milik tokoh adat Lampung, Irjen Pol (Purn) Drs. H. Ike Edwin, S.H., M.H., M.M., atau yang akrab disapa Dang Ike, di Jalan Pangeran Suhaimi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Kamis  malam (10/7/2025).

Kehadiran Danlanud (Komandan Lapangan Udara) Pangeran M. Bun Yamin, Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., beserta istri, Ny. Rissa Oktav, yang baru menjabat dua minggu, menjadi momen istimewa. Kunjungan ini diterima secara adat dan penuh penghormatan oleh keluarga besar Lamban Gedung Kuning dalam tradisi anjausilau, penyambutan kehormatan khas Lampung.

Diawali Pengenalan Benda Sejarah

Dang Ike saat mengenalkan benda-benda sejarah pada masa Kerajaan Lampung. dok. Lampung7.com
Dang Ike saat mengenalkan benda-benda sejarah pada masa Kerajaan Lampung. dok. Lampung7.com

Pada awal kunjungan, Dang Ike bersama istri, dr. Hj. Aida Sofina mengenalkan kepada rombongan Danlanud Pangeran M. Bun Yamin tentang benda-benda sejarah dan kisah-kisah pada masa Kerajaan Lampung.

Nuansa Emosional dan Sejarah yang Dalam

Dalam sambutannya, Dang Ike membagikan kisah personal yang menyentuh. Ia mengenang masa kecilnya bersama adik-adiknya yang tumbuh besar di lingkungan Lanud Bun Yamin, Menggala, Tulang Bawang. Lanud tersebut, menurutnya, bahkan mengambil nama dari ayah kandungnya, H. Bun Yamin, seorang pahlawan Lampung yang telah mengabdikan hidupnya untuk bangsa dan tanah kelahirannya.

“Kunjungan ini bukan hanya menyambut seorang pejabat militer, tapi juga menyambut keluarga. Saya merasa tersentuh karena Lanud Bun Yamin punya nilai historis yang mendalam dalam hidup saya,” ujar Dang Ike, yang juga dikenal sebagai tokoh adat dan mantan Kapolda Lampung fenomenal.

Silaturahmi Lintas Profesi dan Organisasi

Rombongan Danlanud Bersama Keluarga Besar Lamban Gedung Kuning. Foto: dok Lampung7.com
Rombongan Danlanud Bersama Keluarga Besar Lamban Gedung Kuning. Foto: dok Lampung7.com

Penyambutan ini turut dihadiri sejumlah tokoh dan perwakilan organisasi masyarakat, media, advokad serta profesi lainnya. Dalam kesempatan itu, Dang Ike memperkenalkan organisasi wartawan yang hadir seperti Komite Pewarta Independen (KoPI) dan PWDPI, serta organisasi masyarakat Laskar Lampung Indonesia (LLI), Organisasi Advokad, IPHI dan Gham Baylam.

Dang Ike yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat di berbagai organisasi tersebut, menyebut kehadiran para tokoh ini sebagai bentuk solidaritas dan penghargaan terhadap tamu kehormatan dari militer.

“Ini adalah bentuk sinergi antara adat, masyarakat sipil, dan institusi pertahanan. Sebab dalam membangun daerah, semua unsur harus bergerak bersama,” ujarnya.

Sambutan Danlanud: Terharu dan Terhormat

Danlanud PM. Bun Yamin, Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., saat memberikan sambutan. Foto: dok Lampung7.com
Danlanud PM. Bun Yamin, Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., saat memberikan sambutan. Foto: dok Lampung7.com

Dalam sambutannya, Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas sambutan penuh adat dan kehangatan tersebut. Ia mengaku tidak menyangka akan disambut dengan sedemikian megah dan penuh makna.

“Saya sangat tersentuh. Sambutan ini menunjukkan betapa kuatnya akar budaya dan nilai kekeluargaan di Lampung. Ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam pengabdian saya,” kata Danlanud.

Ia juga menyampaikan komitmennya untuk terus membangun sinergi antara TNI AU dengan masyarakat Lampung, khususnya dalam mendukung ketahanan wilayah udara dan peran sosial kemasyarakatan.

Simbol Persaudaraan: Cinderamata Pesawat Tempur

Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., memberikan cinderamata berupa miniatur pesawat tempur kepada Dang Ike. Foto: dok. Lampung7.com
Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M., memberikan cinderamata berupa miniatur pesawat tempur kepada Dang Ike. Foto: dok. Lampung7.com

Sebagai penutup, Letkol Oktavianus memberikan cinderamata berupa miniatur pesawat tempur kepada Dang Ike sebagai bentuk penghormatan dan simbol persaudaraan.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama yang memperlihatkan suasana akrab antara pejabat militer, tokoh adat, organisasi wartawan, dan organisasi  lainnya yang hadir. Momentum ini memperkuat komitmen bersama dalam menjaga persatuan, budaya, dan kehormatan sebagai jati diri bangsa.

Daftar 10 Orang Terkaya di RI 2025, Low Tuck Kwong Posisi Pertama

Low Tuck Kwong Geser Prajogo Pangestu ke Posisi Kedua Jakarta – Forbes kembali merilis daftar real-time…

Kabar Duka, Mantan Bupati Mesuji H. Saply TH Tutup Usia

MESUJI – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Mesuji. Mantan Bupati Mesuji periode 2019–2022, H. Saply TH, meninggal dunia pada Selasa dini hari, 20 Mei 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.

H. Saply TH menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami sesak napas. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tim medis menyatakan beliau telah meninggal dunia saat tiba di fasilitas kesehatan.

Almarhum H. Saply TH dikenal sebagai putra daerah asli Kabupaten Mesuji. Selama menjabat sebagai bupati, ia dikenal memiliki komitmen kuat dalam membangun daerah dan dekat dengan masyarakat.

Kepergian H. Saply TH yang mendadak ini mengejutkan banyak pihak dan meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan. Ia meninggalkan seorang istri, Neli Saply, empat orang anak, serta sejumlah cucu.

Saat ini, jenazah almarhum telah disemayamkan di kediamannya di Desa Simpang Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji. Rencananya, almarhum akan dimakamkan hari ini juga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Simpang Pematang.

Ucapan belasungkawa dan doa dari berbagai kalangan mulai mengalir melalui media sosial maupun secara langsung ke rumah duka. Banyak tokoh masyarakat, pejabat, dan warga mengungkapkan kehilangan atas wafatnya sosok yang dianggap berjasa bagi kemajuan Mesuji.

Selamat jalan, Bapak H. Saply TH. Terima kasih atas pengabdianmu bagi Kabupaten Mesuji.

Herman Batin Mangku di Mata DPP-KoPI: Figur Kritis, Berwibawa, dan Penuh Karisma

Dalam tubuh Dewan Pengurus Pusat Komite Pewarta Independen (DPP-KoPI), nama Herman Batin Mangku tak pernah lepas…

Ike Edwin Gelar Halalbihalal Bersama APCI di Lamban Gedung Kuning: Pererat Silaturahmi dan Profesionalisme

Bandar Lampung — Dalam rangka memperkuat kebersamaan pasca perayaan Idulfitri 1446 H, Asosiasi Profesional Kolektor Indonesia (APCI) menggelar acara Halalbihalal bersama Ketua Pembina APCI, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., di Lamban Gedung Kuning, Bandar Lampung, Minggu (20/4/2025).

Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban ini dihadiri oleh Ketua Umum APCI, Firdaus, jajaran pengurus, serta anggota dari berbagai wilayah. Selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas internal organisasi serta meneguhkan kembali komitmen profesionalisme di antara para kolektor.

Dalam sambutannya, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin yang biasa disapa Dang Ike Edwin tokoh adat Lampung sekaligus mantan Kapolda Lampung, menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan integritas dalam profesi kolektor. Ia mengapresiasi dedikasi APCI dalam menjaga etika profesi serta membangun sinergi positif antara anggota.

“APCI bukan hanya sekadar organisasi profesi, melainkan keluarga besar yang harus terus memelihara nilai-nilai kekeluargaan, integritas, serta budaya lokal,” ujar Dang Ike dalam pesannya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Lampung, Donal, yang memberikan apresiasi atas kontribusi para kolektor dalam mendukung keberlangsungan industri pembiayaan di Lampung. Ia menyebutkan bahwa saat ini terdapat sekitar 37 perusahaan pembiayaan yang aktif beroperasi di provinsi ini.

“Peran kolektor sangat vital dalam menjaga kelancaran ekosistem pembiayaan, mulai dari barang konsumsi hingga alat berat. Setiap hari, kolektor berkontribusi langsung terhadap perputaran roda ekonomi di Lampung,” jelas Donal.

Acara Halalbihalal ini tak hanya mempererat hubungan emosional antarpengurus dan anggota, tetapi juga menjadi simbol nyata sinergi antarsektor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Bandar Lampung dan sekitarnya. [Je]

Dang Ike dan Pangeran M. Yanuar Firmansyah Hadiri Peringatan 500 Tahun Kesultanan Banten

Serang – Dalam rangka memperingati lima abad berdirinya Kesultanan Banten, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar seminar nasional dengan tema “Kesultanan Banten: Masa Lalu, Kini, dan yang Akan Datang” pada Rabu, 16 April 2025, di Auditorium Gedung Rektorat Lantai 3 kampus. Acara ini menjadi salah satu bentuk penghormatan atas warisan sejarah dan budaya Kesultanan Banten yang memiliki peran penting dalam perjalanan Indonesia dan peradaban dunia.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, sejarawan, budayawan, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Para peserta seminar diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi ilmiah dan budaya mengenai kontribusi Kesultanan Banten dalam sejarah. Salah satu yang menarik perhatian dalam acara ini adalah kehadiran sejumlah tokoh, termasuk Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin yang biasa disapa Dang Ike dan Pangeran M. Yanuar Firmansyah, yang turut memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian sejarah Banten.

Acara dibuka secara resmi oleh Sultan Banten ke-XVIII, RTB. Hendra Bambang Wisanggeni Suryatmaja, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur Kesultanan Banten sebagai bagian dari warisan budaya yang dapat membangun fondasi spiritual dan moral bangsa. Sultan Bambang Wisanggeni juga menegaskan bahwa Kesultanan Banten adalah simbol kebesaran masa lalu yang tetap relevan bagi kemajuan masa depan.

KH TB Fathul Adzim Cothib, dalam kesempatan ini, menjelaskan bahwa Sultan Hendra Bambang Wisanggeni merupakan keturunan langsung dari Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten. Beliau juga mengungkapkan sistem pewarisan Kesultanan Banten yang mirip dengan sistem monarki Inggris, di mana takhta diwariskan kepada anak laki-laki dari istri permaisuri.

Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, M.Pd., menambahkan bahwa kampus memiliki peran strategis sebagai penjaga sejarah dan penggerak budaya lokal. “Kita belajar dari sejarah bukan untuk bernostalgia, tetapi untuk membangun masa depan yang lebih baik,” katanya.

Ketua panitia seminar, Drs. H. Makmun Muzakki, juga menegaskan bahwa acara ini bersifat murni akademik dan tidak bermuatan politik. “Peringatan lima abad ini harus menjadi titik tolak bagi Banten masa depan. Semoga acara ini dapat menjadi tradisi tahunan yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat,” ujar Makmun Muzakki.

Seminar ini juga turut menghadirkan Sultan Lampung dan sejumlah aktivis, akademisi, serta pemerhati budaya dari berbagai daerah. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah berlangsung selama 15 hari penuh.

Sebagai narasumber utama, Mustaqim Asteja, sejarawan dari Kesultanan Cirebon, memaparkan materi berjudul “Pararaton Kesultanan Banten: Refleksi Sejarah 5 Abad”. Dalam paparan tersebut, ia menyoroti peran Banten sebagai pusat perdagangan global sejak abad ke-16. “Banten pernah menjadi kerajaan Islam yang sangat penting di Indonesia, bahkan menjadi pusat ekonomi di Hindia Belanda, dengan pedagang dari Tionghoa, Arab, dan bangsa lainnya yang datang berdagang di sini,” jelasnya.

Selain itu, Prof. Dr. HMA. Tihami, MA menyoroti ketimpangan antara kejayaan Kesultanan Banten di masa lalu dengan kondisi sosial saat ini. Ia mengungkapkan bahwa hilangnya pemangku budaya telah menyebabkan arah masyarakat Banten terombang-ambing. “Banten perlu mengembalikan kedaulatan budaya kepada Kesultanan. Itu adalah identitas aslinya,” tegasnya.

Pembicara lainnya, Prof. Mufti Ali, MA, Ph.D., membahas rekonstruksi sejarah Maulana Hasanuddin berdasarkan empat sumber lokal yang dapat menjadi dasar pelurusan sejarah Kesultanan Banten. Ia menekankan pentingnya merujuk pada dokumen otentik untuk menjaga kebenaran sejarah.

Acara seminar ini dipandu oleh moderator Ahmad Yani, S.Sos., M.Si., dan berjalan dengan sangat aktif. Hasil diskusi ini menghasilkan dua rekomendasi penting yang akan diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Pertama, pembentukan tim kecil untuk menindaklanjuti rekonstruksi Kesultanan Banten, dan kedua, pelaksanaan lokakarya untuk menggodok hasil kajian tersebut.

Peringatan 500 tahun Kesultanan Banten ini diharapkan tidak hanya menjadi momen perenungan atas kejayaan masa lalu, tetapi juga menjadi momentum untuk kebangkitan dan pembangunan budaya yang lebih baik bagi Banten di masa depan.

Pimpinan Umum IPASI Berikan Apresiasi kepada Polri Terkait Arus Mudik Lebaran 2025

Pandeglang – Pimpinan Umum Ikatan Persaudaraan Alumni Santri Indonesia (IPASI), sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Cisantri, Abuya KH. Asep Nafis Imron Bustomi, memberikan apresiasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) atas keberhasilan dalam mengelola arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Menurutnya, pelaksanaan mudik tahun ini berjalan dengan lebih aman, nyaman, dan lancar, Kamis (10/4/2025).

Abuya Asep juga menyampaikan bahwa masyarakat merasa lebih aman dan nyaman selama mudik tahun ini, karena tidak ada kemacetan yang signifikan. Ketika terjadi kemacetan, pihak Polri dan Dinas Perhubungan dengan cepat dapat mengatasinya, sehingga situasi dapat terurai dan lalu lintas berjalan lancar.

“Keberhasilan Polri dalam menangani volume kepadatan di berbagai jalur mudik patut diapresiasi. Semua pihak yang terlibat bekerja dengan baik, sehingga arus kendaraan dapat terurai dengan cepat tanpa ada penumpukan yang berlebihan,” ujar Abuya Asep.

Lebih lanjut, ia menyatakan, “Kami sebagai masyarakat dapat melihat dan menilai bahwa sikap personel Polri dalam penanganan mudik sangat humanis, simpatik, dan penuh pelayanan kepada para pemudik yang menghadapi kesulitan atau insiden di perjalanan, bahkan mengantarkan pemudik yang tertinggal atau terlantar.”

Abuya Asep menambahkan, “Semoga keberhasilan Polri dalam penanganan mudik ini menjadi ladang amal ibadah, dan bakti mereka dikenang serta diapresiasi oleh masyarakat Indonesia. Kami berharap Allah SWT membalas segala kerja keras Polri dengan pahala yang berlimpah,” tutup Pimpinan Umum IPASI tersebut.

Silaturahmi dan Halal Bihalal di Lamban Gedung Kuning, Ike Edwin Ajak Komite Pewarta Independen (KoPI) Diskusi Budaya dan Sejarah Lampung

LAMPUNG – Mantan Kapolda Lampung, Irjen Pol (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., yang akrab disapa Dang Ike, mengundang beberapa perwakilan dari Dewan Pengurus Pusat Komite Pewarta Independen (DPP KoPI) untuk berdiskusi sekaligus melakukan silahturahmi dalam acara halal bihalal dan makan malam bersama di kediamannya yang bernuansa budaya, Lamban Gedung Kuning (LGK), yang terletak di Jalan Pangeran Suhaimi, Sukarame, Kota Bandar Lampung, pada Senin, 7 April 2025.

Acara yang berlangsung dengan penuh kehangatan ini dihadiri oleh sejumlah pengurus DPP KoPI, di antaranya Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat Komite Pewarta Independen (DPP KoPI) Jeffry Noviansyah, Sekretaris Jenderal Bambang SP, Bendahara Ida Rahayuningsih, Humas Sugiarto, serta Iffah Yulianti Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Kehadiran DPP KoPI di kediaman Dang Ike tidak hanya melakukan silaturahmi, tetapi juga membahas sejumlah topik penting yang menyangkut perkembangan sosial, budaya, dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di Provinsi Lampung.

Diskusi yang digelar dalam suasana santai namun penuh makna ini menyentuh berbagai topik hangat yang menjadi perhatian publik, termasuk peran media dalam memperkenalkan budaya lokal, pengembangan sumber daya manusia, serta isu-isu terkini yang dihadapi oleh masyarakat Lampung. Salah satu poin penting dalam pertemuan tersebut adalah pengangkatan Irjen Pol (Purn) Ike Edwin sebagai Dewan Pembina Komite Pewarta Independen, mengingat peran pentingnya dalam masyarakat, baik sebagai tokoh adat Lampung maupun sebagai mantan pemimpin yang memiliki segudang pengalaman di bidang kepolisian.

Dalam kesempatan yang penuh makna tersebut, Dang Ike juga berbagi pengetahuan tentang benda-benda sejarah yang ada di Lamban Gedung Kuning, yang merupakan rumah budaya dengan koleksi warisan sejarah Lampung. Ia dengan antusias mengajak perwakilan DPP KoPI dan Ormas Gerakan Rakyat (GR) yang juga turut hadir untuk mengenal lebih dekat berbagai artefak yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, yang mencerminkan perjalanan panjang masyarakat Lampung. Benda-benda tersebut tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga sebagai warisan yang harus dijaga dan dilestarikan agar generasi mendatang dapat memahaminya.

Acara ini berlangsung dengan suasana akrab, penuh kehangatan, dan membangun komunikasi yang baik antara anggota DPP KoPI dan tokoh-tokoh Lampung, termasuk Dang Ike yang juga dikenal sebagai seorang tokoh adat yang aktif dalam pelestarian budaya Lampung. Diskusi yang dibangun dalam suasana kekeluargaan ini juga menjadi wadah bagi pertukaran ide serta harapan terhadap kemajuan Lampung di masa depan.

Tidak hanya berfokus pada masalah sosial dan budaya, pertemuan tersebut juga menjadi momentum untuk meningkatkan kerja sama antara media dan masyarakat dalam menciptakan pemberdayaan yang lebih luas.

Pertemuan ini juga menunjukkan pentingnya dialog antara berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, media, dan pengurus organisasi seperti DPP KoPI, untuk bersama-sama membangun dan memajukan Lampung melalui pendekatan budaya, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, semangat kebersamaan dan gotong royong yang tercipta dalam diskusi ini akan mempererat hubungan antar masyarakat dan turut berkontribusi dalam menciptakan Lampung yang lebih baik. (Jef)

Drs. H. Ike Edwin Gelar Bukber dan Peringatan Nuzulul Quran di Lamban Gedung Kuning

Bandar Lampung – Mantan Kapolda Lampung sekaligus tokoh adat Lampung, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., atau yang akrab disapa Dang Ike, mengadakan Buka Puasa Bersama (Bukber) di Lamban Gedung Kuning (LGK). Acara ini juga dirangkaikan dengan peringatan Malam Nuzulul Quran, yang dihadiri oleh Ormas Laskar Lampung dan Ormas Gham Bailam, serta tokoh masyarakat dan agama. Kamis, 20 Maret 2025

Suasana kebersamaan terasa hangat saat para tamu berkumpul untuk berbuka puasa. Setelah berbuka, acara dilanjutkan dengan Sholat Tarawih berjamaah, yang menambah kekhusyukan ibadah di bulan suci Ramadhan ini.

Drs. H. Ike Edwin Gelar Bukber dan Peringatan Nuzulul Quran di Lamban Gedung Kuning

Dalam sambutannya, Dang Ike menyampaikan harapannya agar bulan Ramadhan menjadi bulan penuh berkah dan rahmat bagi seluruh umat Muslim.

“Semoga bulan puasa Ramadhan ini selalu membawa berkah dan rahmat kepada kita semua dari Allah SWT,” ujar Dang Ike.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan di bulan yang penuh ampunan ini.

Drs. H. Ike Edwin Gelar Bukber dan Peringatan Nuzulul Quran di Lamban Gedung Kuning

Acara berlangsung dengan penuh kekhidmatan dan diakhiri dengan doa bersama, sebagai bentuk refleksi spiritual dalam memperingati turunnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi umat Islam.

Melalui kegiatan ini, Dang Ike berharap semakin banyak masyarakat yang terinspirasi untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkokoh solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. (Je)

Perjalanan AKBP Dennie Andreas Dharmawan: Meninggalkan Jejak di SBB

MALUKU – Surat Telegram Kapolri tertanggal 12 Maret 2025 menandai berakhirnya masa tugas AKBP Dennie Andreas Dharmawan, SIK sebagai Kapolres Seram Bagian Barat (SBB) setelah tiga tahun, satu bulan, dan 16 hari mengemban amanah tersebut. Dalam mutasi tersebut, ia mendapat tugas baru sebagai Wadansatbrimob Polda Maluku.

Kabar ini pun disambut dengan keharuan mendalam dari masyarakat SBB. Warga dari berbagai lapisan ramai-ramai mengungkapkan apresiasi, doa, serta rasa kehilangan atas kepindahan sosok pemimpin yang dikenal dekat dengan rakyatnya itu.

Salah satu warga binaan bahkan mengirimkan pesan langsung ke Kapolres melalui WhatsApp. “Pak, akan selalu dikenang oleh masyarakat SBB. Kapan sertijab? Jujur, saya merasa kehilangan sosok saudara yang selama ini selalu ada untuk kami. Jangan lupakan kami, Pak. Kami akan selalu merindukanmu.”

Tak hanya itu, seorang warga Piru yang dikenal vokal juga menyampaikan kesedihannya dalam bahasa daerah. “Beta seng bisa bilang apa-apa lai, Bapa. Beta seng berani ketemu, terlalu sakit untuk berpisah. Bapa e, beta paleng sedih e, karena bapa sudah terlalu dekat eee.”

Kiprah Tak Terlupakan di SBB

Kepemimpinan AKBP Dennie Andreas Dharmawan di SBB tidak hanya meninggalkan jejak administratif, tetapi juga kenangan emosional yang dalam. Ia kerap hadir dalam berbagai program kemasyarakatan, pendidikan, dan perdamaian.

White Christmas (9 Desember 2022):

Dalam sambutannya, Kapolres menegaskan bahwa masyarakat luas harus mengenal tanah Saka Mese Nusa dan berjanji untuk mengangkat potensinya.

Cerdas Cermat Se-Kabupaten SBB (17-19 Mei 2023):

Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, Kapolres menginisiasi lomba cerdas cermat tingkat SMP, SMA, dan SMK, diikuti 76 sekolah dan 228 siswa. Dengan tema “Polisi Sahabat Pelajar, Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, kegiatan ini bertujuan meningkatkan semangat belajar di kalangan pelajar.

Cooling System Pemilu Damai 2024:

Menghadapi tahun politik, Kapolres menyelenggarakan berbagai program inovatif untuk menciptakan suasana kondusif:
✔ KKR dengan Pendeta Yandi Manobe (11 November 2023) – Dihadiri ribuan warga hingga memenuhi Jalan Trans Seram, Piru.
✔ Doa Bersama Lintas Agama (13 Juni 2024) – Berkolaborasi dengan Pemkab SBB dalam acara bertema “Merajut Harmoni Dalam Perbedaan”.
✔ “Harmoni Dalam Perbedaan” (20 Agustus 2024) – Menghadirkan Ustaz Das’ Ad Latif dan Pendeta Ridwan Hutabarat dalam satu panggung. Meski diguyur hujan, warga tetap antusias menghadiri acara ini.

SBB Bershalawat (10 November 2024):

Menghadirkan KH Hendra Umar Faried untuk mempererat persaudaraan antarumat beragama.

Malam Pujian & Kesaksian (11 November 2024):

Dimeriahkan 8 artis nasional dan lokal, termasuk Putri Siagian, Glen Imanuel, Jason Irawan, Grezia Epiphania, dan Chef Robert Band.

Dua Penghargaan Bergengsi

  • Kak Seto Award 2024 (17 Agustus 2024) – Diberikan atas inovasinya dalam program Polisi Sahabat Anak, yang menjangkau anak-anak di pedalaman Pulau Seram.
  • Tokoh Kerukunan Antarumat Beragama (4 Januari 2025) – Penghargaan dari Kementerian Agama Seram Bagian Barat atas dedikasinya menjaga harmoni antaragama.

Kini, AKBP Dennie Andreas Dharmawan akan mengemban tugas baru di Polda Maluku. Namun, jejak pengabdiannya tak hanya terekam dalam catatan resmi, tetapi juga di hati masyarakat Seram Bagian Barat.

Jokowi Heran Mega Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat: Kan Diundang Presiden Prabowo

Solo – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait instruksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan…

DPP-KoPI Ucapkan Selamat atas Pelantikan Thomas Amirico sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung

LAMPUNG – Dewan Pengurus Pusat Komite Pewarta Independen (DPP-KoPI) mengucapkan selamat atas pelantikan Thomas Amirico sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. Pelantikan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan di Provinsi Lampung.

Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat Komite Pewarta Independen (DPP KoPI), Jeffry Noviansyah, didampingi Sekretaris Jenderal, Bambang SP, serta seluruh pengurus dan anggota menyampaikan ucapan selamat kepada Thomas Amirico. Mereka juga menyampaikan harapan agar kepemimpinan baru ini dapat memberikan kemajuan yang signifikan dalam sektor pendidikan di Lampung.

“Selamat kepada Bapak Thomas Amirico atas dilantiknya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Kami berharap dengan kepemimpinan beliau, pendidikan di Lampung semakin berkembang dan dapat memenuhi harapan masyarakat,” ujar Jeffry Noviansyah dalam pernyataannya.

Foto: Gambar Organisasi KoPI
Foto: Logo Organisasi Komite Pewarta Independen (KoPI)

DPP KoPI juga berharap bahwa Thomas Amirico dapat mewujudkan visi dan misinya dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik, modern, dan inklusif di Lampung. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas untuk mempersiapkan generasi penerus yang unggul di masa depan.

Dengan pelantikan ini, DPP KoPI optimis bahwa sektor pendidikan di Provinsi Lampung akan semakin maju dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Tokoh Adat Lampung Drs. H. Ike Edwin Lakukan Anjau Silau Bangun Komunikasi bersama Pedagang

BANDAR LAMPUNG – Irjen Pol (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., atau yang akrab disapa Dang Ike, seorang tokoh adat Lampung sekaligus mantan Kapolda Lampung, menekankan pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam budaya Lampung, komunikasi tatap muka dikenal dengan istilah Anjau Silau, Nemunyimah, dan Nengah Nyampor, yang menjadi bagian dari tradisi mempererat hubungan antar sesama. Senin, (13/1/25)

Menurut Dang Ike, berbicara dan bertemu langsung adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial, baik di lingkungan masyarakat maupun pemerintahan.

“Komunikasi sangat penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam hubungan antar individu atau kelompok. Sayangnya, mungkin saat ini komunikasi semacam ini mulai berkurang, bahkan sangat kurang dilakukan oleh pejabat negara, tokoh masyarakat, dan pemimpin kepada rakyat,” ujarnya saat berbicara dengan masyarakat dan beberapa pedagang didepan kediamannya Lamban Gedung Kuning, Sukarame, Bandar Lampung.

Tokoh Adat Lampung Drs. H. Ike Edwin Lakukan Anjau Silau Bangun Komunikasi bersama Pedagang
Dang Ike saat berbincang dengan salah satu pedagang. Foto: Instagram dangikeedwin

Dalam kesempatan tersebut, Dang Ike juga menyoroti fenomena kurangnya komunikasi yang terjadi antara pejabat publik dengan masyarakat umum, yang seringkali menimbulkan kesenjangan, apatisme, dan bahkan ketegangan.

“Faktor komunikasi ini sangat penting. Tanpa komunikasi yang baik, bisa jadi konflik mudah dipicu. Hal ini sering terjadi karena kurangnya interaksi langsung antara pengambil kebijakan dengan masyarakat,” tambahnya.

Sebagai seorang pakar komunikasi nasional bahkan internasional, Dang Ike mengajak masyarakat untuk membangun komunikasi yang lebih dekat dan terbuka, terutama dengan masyarakat di tingkat akar rumput, seperti pedagang kecil dan warga sekitar.

“Hari ini, saya mencoba membangun komunikasi kecil dengan masyarakat, pedagang, untuk mendengarkan langsung apa yang mereka rasakan dan butuhkan,” katanya.

Lebih lanjut, Dang Ike menjelaskan bahwa komunikasi yang baik tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama, mengurangi kesalahpahaman, dan membangun rasa saling pengertian.

“Komunikasi itu bukan hanya berbicara, tapi juga mendengarkan dan memahami. Ini adalah bagian penting dari budaya Lampung yang harus terus dijaga,” tutupnya.

Dalam tradisi masyarakat Lampung, istilah Anjau Silau merujuk pada komunikasi tatap muka yang penuh makna, sementara Nemunyimah dan Nengah Nyampor mengajarkan nilai kebersamaan dan saling menghormati, yang sejalan dengan pesan yang disampaikan oleh Dang Ike.

[Je]

Warga Desa Way Huwi Sambangi Tokoh Lampung, Meminta Dukungan Terkait Sengketa Tanah Fasum dan Fasos

Lampung Selatan – Puluhan warga dari Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, mendatangi tokoh Lampung, Irjen Pol (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., di Lamban Gedung Kuning (LGK), Sukarame, Bandar Lampung, pada Jumat malam (3/1/2025). Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta bantuan dan dukungan terkait sengketa tanah yang menjadi fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (Fasos) berupa tanah kuburan dan lapangan sepak bola yang kini dikuasai oleh PT. Budi Tata Semesta (PT. BTS), anak perusahaan dari CV. Bumi Waras.

Menurut warga, tanah tersebut telah digunakan oleh masyarakat Desa Way Huwi sejak tahun 1968 tanpa gangguan apapun, hingga beberapa bulan terakhir ketika PT. BTS mulai memagar lahan tersebut. Mereka menjelaskan bahwa tanah kuburan dan lapangan bola merupakan fasum dan fasos yang tidak seharusnya dikuasai oleh pihak swasta.

Warga Desa Way Huwi Sambangi Tokoh Lampung, Meminta Dukungan Terkait Sengketa Tanah Fasum dan Fasos
Tokoh Lampung, Dang Ike Edwin dan Kepala Desa Way Huwi, Muhammad Yani. Foto: Ist

Kronologi Sengketa Tanah

Warga mengungkapkan bahwa awalnya, tanah tersebut tercatat dalam peta situasi yang diterbitkan oleh BPN Lampung Selatan pada 10 April 1996, dengan SK nomor: 400/KPLS.72/IL/96. Lalu, pada 3 Mei 1996, BPN Lampung Selatan mengeluarkan peta petunjuk lokasi untuk PT. BTS dalam rangka pengajuan izin lokasi. Namun, lokasi fasum dan fasos yang dimaksudkan tidak termasuk dalam peta petunjuk tersebut.

Pada bulan Agustus 1996, PT. BTS malah menerima sertifikat HGB (Hak Guna Bangunan) untuk tanah yang sudah jelas sebelumnya tercatat sebagai fasos dan fasum. Warga pun mempertanyakan keputusan tersebut, mengingat tanah yang dikuasai PT. BTS seharusnya tetap digunakan untuk kepentingan umum. Bahkan, tanah seluas 350 hektar yang diklaim PT. BTS seharusnya diperuntukkan untuk pembangunan perumahan (Real Estate), tetapi hingga hampir 30 tahun sejak penerbitan HGB pada 1996, belum ada pembangunan yang terealisasi.

Yang lebih memprihatinkan lagi, beberapa bulan lalu pihak PT. BTS mulai memagar lapangan olahraga yang telah digunakan oleh warga desa untuk kegiatan bersama. Warga mengungkapkan, bahkan Kepala Desa Way Huwi, Muhammad Yani, juga dilaporkan oleh PT. BTS ke Polda Lampung dengan tuduhan penyerobotan tanah. Padahal, pembangunan sarana olahraga tersebut sudah melalui musyawarah dengan masyarakat dan menggunakan dana desa.

Harapan Warga kepada Dang Ike

Warga berharap, melalui pertemuan ini, Irjen Pol (Purn) Ike Edwin atau biasa disapa Dang Ike bisa memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah sengketa tanah ini, agar fasilitas umum dan sosial yang sudah ada sejak lama tersebut bisa tetap dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Way Huwi.

“Kami berharap Dang Ike sebagai tokoh dan mantan Kapolda Lampung bisa membantu kami. Kami sudah berusaha menyelesaikan masalah ini dengan melapor ke berbagai instansi, mulai dari DPD RI, Gubernur Lampung, DPRD Kabupaten, hingga ke Wakil Presiden. Kami hanya ingin tanah ini tetap bisa digunakan oleh masyarakat,” ujar salah satu warga.

Dang Ike Edwin bersama masyarakat Desa Way Huwi. Foto: Ist

Tanggapan Dang Ike

Mendapatkan keluhan tersebut, Dang Ike menyatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi warga. Namun, ia menekankan perlunya mempelajari data dan keterangan yang telah disampaikan oleh warga.

“Saya akan mempelajari masalah ini dengan seksama berdasarkan data dan informasi yang diberikan. Terima kasih kepada warga Desa Way Huwi yang telah datang dan mempercayakan masalah ini kepada saya,” kata Dang Ike.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan pentingnya keberpihakan negara kepada kepentingan rakyat. Menurutnya, sesuai dengan amanat UUD 1945, tanah, air, dan seisinya dikuasai negara dan harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

“Jika tanah itu untuk kepentingan masyarakat, maka negara harus hadir untuk melindungi hak-hak rakyat, di atas kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan para penyelenggara negara untuk selalu berpihak pada kepentingan rakyat, bukan pada kelompok atau individu tertentu.

“Sebagai tokoh Lampung, saya mengingatkan penyelenggara negara untuk benar-benar berpihak pada rakyat, bukan pada kepentingan pribadi atau kelompok.” Tutup Dang Ike. [Je]

Tokoh Lampung dan Pakar Politik, Dang Ike Hadir di Podcast ‘Nongki Bersama KoPI’ (Komite Pewarta Independen)

Bandar Lampung – DPP Komite Pewarta Independen (KoPI) undang mantan Kapolda Lampung yang juga Tokoh Lampung dan Pakar Politik, Irjen Pol. (Purn) Drs. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., dalam program Podcast ‘Nongki Bareng KoPI’ di studio KoPI, Kemiling, Kota Bandar Lampung, Jumat, (18/10/24).

Dalam pembahasan podcast tersebut, beberapa pertanyaan diajukan host Bambang SP., yang juga selaku penanggungjawab acara, bahwa kriteria seperti apa untuk kepala daerah yang sebenarnya.

“Kriteria untuk kepala daerah yang layak harus mementingkan masyarakatnya, meningkatkan perekonomian dan menurunkan angka kemiskinan, serta berani mengambil sikap,” ujar Mantan Kapolda Fenomenal ini.

Tokoh Lampung dan Pakar Politik, Dang Ike Hadir di Podcast ‘Nongki Bersama KoPI’ (Komite Pewarta Independen)
Ngobrol santai bersama Perngurus komite Pewarta Independen (KoPI). Foto: dok. KoPI

Dan menurutnya juga, partai harus selektif dalam menilai calon yang diusungnya. Kemudian track record juga menjadi penentu apakah layak atau tidak, juga tidak melihat materi.

Untuk kritikannya juga, calon kepala daerah khususnya Calon Gubernur Lampung hingga Calon Walikota dan calon Bupati, semua punya nilai positif dan negatif.

“Jika melihat para calon kepala daerah yang sedang berjuang, semua punya nilai positif dan negatif, sebagian masyarakat lampung pastinya sudah tahu,” tambah pakar politik ini.

Saat ditanya soal sangsi apa bagi calon kepala daerah yang terpilih nanti, jika tidak komitmen atas janji-janjinya, ia mengatakan harus mundur.

“Jika nanti kepala daerah yang terpilih ingkar atas janji-janjinya, ya dia harus mundur, karna harus malu kepada masyarakatnya, buat janji yang tidak ditepati.” Tegas Tokoh yang murah senyum ini.

Hadir juga pada program Podcast ‘Nongki Bareng KoPI’, Ketua DPP KoPI, Jeffry Noviansyah, sekretaris, Bendahara, para Kabid dan anggota lainnya. (*)

Ada Tito Karnavian, Calon Menteri yang Diminta Prabowo Tangani Inflasi, Berikut Profilnya

Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian menjadi salah satu tokoh yang datang ke rumah Prabowo di Jalan…

Veronica Tan, Apakah Bakal Calon Menteri Pemerintahan Prabowo? Berikut Profilnya

Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh ke kediamannya di Jalan Kertanegara nomor 4, Jakarta Selatan,…

Melihat Kesederhanaan Paus Fransiskus yang Diterapkan dalam Hidupnya

Paus Fransiskus, adalah pimpinan tertinggi umat Katolik di seluruh dunia. Tapi, pemilik nama Jorge Mario Bergoglio…