Tidak Tinggal Diam! Alzier Dianis Laporkan Dugaan Penyerobotan Tanahnya oleh Pejabat BPN ke Kementerian ATR/BPN

LAMPUNG — Tokoh masyarakat sekaligus politikus senior Partai Golkar, Alzier Dianis Thabranie (ADT), kembali menunjukkan sikap tegasnya. Ia melayangkan laporan resmi ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terkait dugaan penyerobotan tanah miliknya oleh oknum pejabat BPN Kota Bandarlampung.

“Bukan Alzier jika saya diam saat hak saya diserobot. Saya mohon Bapak Menteri ATR/BPN segera menindaklanjuti dugaan penyerobotan tanah saya oleh pejabat BPN Kota Bandarlampung,” tegas ADT saat diwawancarai awak media, Rabu (9/7/2025).

Alzier mengungkapkan bahwa lahan miliknya justru telah disertifikasi atas nama keluarga pejabat BPN tersebut. Ia menilai, hal ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah institusi yang seharusnya melindungi hak rakyat.

Dua Bidang Lahan Disertifikasi Sepihak

Dalam surat resmi sepanjang lima halaman yang dikirim ke Kementerian ATR/BPN, ADT menjelaskan bahwa ia memiliki dua bidang tanah yang berlokasi di Jalan Wan Abdurrahman, RT 01, Lingkungan III, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Masing-masing memiliki luas 7.813 meter persegi dan 2.000 meter persegi.

Tanah tersebut diperoleh melalui hibah dari pengusaha Safei Sani Djakra pada tanggal 6 dan 8 Oktober 2019. Lahan itu sebelumnya merupakan bagian dari tanah seluas 157 hektare yang dibebaskan atas nama Yayasan Bhakti INI Lampung untuk pengembangan wisata, sirkuit, dan perumahan.

Dokumen Kepemilikan Lengkap

ADT mengaku menguasai lahan tersebut secara sah dan menyertakan sejumlah dokumen kepemilikan yang telah diakui oleh perangkat pemerintahan setempat, antara lain:

  1. Surat Keterangan Pemakaian Tanah Negara No.593/09/V.58/VI.98/2020 tertanggal 17 Maret 2020 dari Lurah Sumber Agung, Satria Dianta.

  2. Sporadik tanggal 16 Maret 2020, diketahui Lurah Satria Dianta, disertai tanda tangan saksi Ketua Lingkungan II M. Ali Imron dan Ketua RT 01 Ediyanto.

  3. Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas nama ADT sejak 2015 hingga 2020.

  4. Surat pernyataan kepemilikan dari Kelurahan melalui No. 593/13/V.58/VII.98/2020 tertanggal 23 Maret 2020.

  5. Surat pernyataan pelepasan lahan dari Safei Sani Tjakra untuk area seluas 2.800 meter persegi.

Tuntutan ke Kementerian ATR/BPN

Atas dasar data dan bukti tersebut, ADT mendesak Menteri ATR/BPN untuk turun tangan dan mengusut tuntas dugaan mafia tanah di tubuh BPN Kota Bandarlampung.

“Saya tidak akan tinggal diam. Ini tanah saya, dan saya akan tempur untuk mempertahankannya,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak BPN Kota Bandarlampung terkait laporan ADT. Namun kasus ini dipastikan menjadi sorotan tajam publik, mengingat ADT dikenal sebagai tokoh yang vokal dalam isu-isu agraria dan anti-mafia tanah di Provinsi Lampung.

Politisi Senior Partai Golkar, Alzier Dianis Thabranie Prihatin dengan Keadaan Kader Golkar saat Ini

LAMPUNG – Siapa yang tak kenal dengan politisi senior Partai Golkar, Alzier Dianis Thabranie, seorang pria yang full up selaku kader partai, selalu memperhatikan kader-kader partai dibawah. Dan Ia berencana akan merebut kembali sebagai Ketua DPD I partai Golkar Lampung yang saat ini dirasanya amburadul, hal tersebut dikatakannya dalam video yang dilansir dari akun TikTok @nuansalampung, Rabu (14/08/24).

Terkait itu juga, mantan Ketua DPD Golkar Lampung angkat bicara pasca pergantian kepemimpinan ditingkat pusat, menurutnya, tentu akan berpengaruh sampai ketingkat daerah-daerah termasuk di Provinsi Lampung.

Dikatakannya, di era Ketua Umum baru nantinya, ia melihat peluang merebut kembali posisi kepemimpinan Golkar Lampung serta rekomendasi partai untuk mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Lampung di Pilkada Tahun 2024.

Politisi Senior Partai Golkar, Alzier Dianis Thabranie Prihatin dengan Keadaan Kader Golkar saat Ini
Alzier Dianis Thabranie. Foto: Scr Tiktok @nuansalampung

Adapun keprihatinan Alzier Dianis Thabranie terhadap kader-kader partai di Lampung yang tidak seperti dulu saat dimasa kepemimpinannya. Maka dari itu, ia akan berjuang untuk merebut kembali kedudukan DPD I Golkar Lampung.

“Bukan dari kader saja, memang harus saya rebut kembali, gak ada urusan, akan saya lawan siapa saja yang menghambat,” tukas Bang Alzier (sapaannya).

Apa yang membuat semangat Bang Alzier

“Melihat kondisi dari DPD II, tingkat pimpinan kecamatan hingga ke desa-desa semua tidak ada kontribusi dari DPD I dan tidak ada fasilitas apa-apa, beda waktu fasilitas jaman saya, saya beliin mobil satu-satu. Sekarang tiap fraksi disuruh sumbangan untuk fasilitas partai,” ungkapnya.

Lalu apa langkah untuk merebut DPD I, apakah sudah di mulai atau baru akan mulai?

“Di periode lalu saya kan formatur ketua DPD I Partai Golkar Lampung, siapa yang bisa menghalangi, saya juga pendiri dan kader partai, siapa yang bisa menghambat saya,” ujar politisi senior ini.

Bila kursi Ketua DPD I Partai Golkar Lampung dapat direbut kembali, Bang Alzier optimis dirinya bisa maju pada Pilkada Tahun 2024, sebab di era ketua umum yang baru nanti, Alzier berharap akan adanya perubahan terhadap rekomendasi ataupun surat tugas yang sempat diberikan kepada para Calon Kepala Daerah.

“Saya berharap di Lampung ini harus berubah supaya ada dinamika. Kita juga harus lihat, calon kepala daerah itu punya kualitas atau tidak. Surat rekomendasi bisa berubah, itulah yang dinamakan dinamika,” jelasnya.

Soal Partai Golkar yang saat ini mendukung Arinal Djunaedi maju di Pilkada Lampung

“Pak Arinal seharusnya tidak usah maju lagi, sudah buat malu Golkar, sudah buat terpuruk, lalu apa kemajuannya?, ini mungkin azab dari Tuhan mengambil jabatan saya,” bebernya.

Selain itu, Bang Alzier mengatakan, banyak dari kader yang pantas menjadi Calon Gubernur Lampung Tahun 2024, salah satunya adalah Bang Alzier yang mempunyai kualitas sebagai pemimpin daerah serta diyakini akan mendapatkan banyak dukungan dari partai lain. (Je)