Biliar, Olahraga Rekreasi yang Kaya Manfaat bagi Tubuh dan Pikiran

Lampung – Olahraga biliar atau yang lebih dikenal dengan sebutan pool bukan hanya sekadar hiburan atau ajang kompetisi, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat positif bagi kesehatan fisik maupun mental.

Permainan yang membutuhkan konsentrasi tinggi ini terbukti mampu melatih fokus dan strategi. Setiap pukulan menuntut ketepatan perhitungan, koordinasi mata dan tangan, serta ketenangan dalam mengambil keputusan.

“Biliar itu bukan hanya soal hobi. Saat bermain, kita dilatih untuk berpikir lebih fokus, sabar, dan tenang. Ini sangat bermanfaat bagi kesehatan mental,” ujar Rizal, salah seorang penggiat biliar di Bandar Lampung.

Selain meningkatkan konsentrasi, biliar juga membantu melatih kelenturan otot dan keseimbangan tubuh. Gerakan menunduk, membungkuk, hingga berjalan mengitari meja secara tidak langsung melibatkan otot punggung, kaki, dan lengan.

Tak hanya itu, suasana santai yang tercipta dalam permainan biliar juga dapat mengurangi stres. Banyak pemain menjadikan olahraga ini sebagai sarana bersosialisasi sekaligus mempererat pertemanan.

Sejumlah penelitian bahkan menyebutkan bahwa biliar dapat menstimulasi otak dalam hal perencanaan, perhitungan sudut, dan prediksi arah bola, sehingga baik untuk melatih daya pikir logis.

Dengan berbagai manfaat tersebut, biliar kini semakin populer tidak hanya sebagai permainan rekreasi, tetapi juga sebagai olahraga yang bisa menjaga kebugaran fisik dan kesehatan mental.

[Je]

Dinilai Langgar AD/ART, Pengprov POBSI Tidak Akui Muskot POBSI Bandar Lampung

Bandar Lampung — Musyawarah Kota (Muskot) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Bandar Lampung yang digelar pada Jumat, 11 Juli 2025 di Ruang Rapat Sekretariat KONI Bandar Lampung, GOR Siger Way Halim, dinyatakan tidak sah dan tidak diakui oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) POBSI Lampung.

Alasannya, kegiatan tersebut dianggap tidak memenuhi ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi, terutama terkait keabsahan jumlah peserta yang hadir.

Berdasarkan pantauan, dari total 25 pengurus dan perwakilan rumah biliar yang seharusnya hadir, hanya 12 pengurus dan dua perwakilan yang datang. Jumlah tersebut dinilai tidak memenuhi kuorum minimal, yakni dua pertiga dari jumlah peserta sebagaimana diatur dalam AD/ART POBSI.

“Musyawarah kota ini tidak bisa dilanjutkan karena banyak peserta yang tidak hadir. Secara otomatis, keputusan-keputusan yang diambil dalam forum ini tidak bisa dianggap sah,” kata Made Suaryana, pemilik City Biliar yang juga hadir dalam forum.

Ketidakhadiran sebagian besar peserta memicu perdebatan panjang hingga forum mengalami kebuntuan (deadlock) dan tidak dapat dilanjutkan.

Menanggapi hal ini, Ketua Bidang Humas dan Publikasi Pengprov POBSI Lampung, Syahronie Yusuf, menyayangkan ketidaksiapan panitia lokal dalam menggelar agenda penting tersebut.

“Kami meyakini hasil musyawarah ini tidak dapat diakui oleh Pengprov. Panitia seharusnya sejak awal melakukan verifikasi data peserta secara cermat. Kami akan segera melakukan evaluasi dan mengambil langkah organisasi yang diperlukan sesuai AD/ART,” tegas Syahronie.

Akibat deadlock tersebut, kepengurusan POBSI Kota Bandar Lampung periode berikutnya belum dapat ditentukan. Pengprov POBSI Lampung pun disebut akan mengambil alih sementara roda organisasi di tingkat kota hingga musyawarah ulang yang sah dapat digelar.