Ribuan Warga Meriahkan Senam Massal Haornas 2025 di Stadion Radin Inten Kalianda

LAMSEL, Kalianda – Ribuan kader PKK dan masyarakat Lampung Selatan memadati Stadion Radin Inten, Kalianda, Selasa (9/9/2025), untuk mengikuti senam massal dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2025.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lampung Selatan, Zita Anjani, yang hadir membaur bersama peserta dengan penuh kehangatan. Hadir pula Wakil Ketua TP PKK Reni Apriani Syaiful Anwar, Wakil Ketua III DPRD Bela Jayanti, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ratna Yanuana Supriyanto, serta Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Yespi Cory.

Sejak sore hari, antusiasme peserta sudah terasa. Iringan musik enerjik mengiringi gerakan-gerakan lincah, termasuk “Senam Oke Gas” yang menjadi favorit para ibu-ibu. Suasana stadion pun seketika berubah menjadi arena kebugaran penuh semangat dan keceriaan.

“Selamat sore, apa kabarnya ibu-ibu semua? Sekarang saya mau senam bareng ya,” sapa Zita yang disambut tepuk tangan meriah. Kehadirannya bukan hanya memimpin, tetapi juga membaur dengan masyarakat, mencerminkan semangat kebersamaan.

Dalam kesempatan itu, Zita juga mengajak seluruh peserta mendoakan Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama dan Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, agar selalu diberi kekuatan dalam menjalankan amanah kepemimpinan.

“Kita doakan bersama, semoga Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan senantiasa istiqomah dan mampu memberikan yang terbaik bagi daerah ini,” ujarnya.

Bagi masyarakat, momen senam massal ini tidak hanya menjadi sarana menjaga kesehatan, tetapi juga menghadirkan kedekatan dengan pemimpin daerah. Kegiatan sederhana namun bermakna ini sekaligus menegaskan bahwa olahraga bisa menjadi jembatan kebersamaan, silaturahmi, dan semangat gotong royong.

Utusan Khusus Presiden Nikmati Sensasi Terbang di Batu Alif Paragliding, Bakauheni

LAMSEL, Bakauheni – Udara sejuk di perbukitan Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, menjadi saksi pengalaman berkesan bagi Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, yang menjajal wisata paralayang di Batu Alif Paragliding Site, Selasa (9/9/2025).

Dengan penuh semangat, Zita terbang dari ketinggian 320 meter di atas permukaan laut bersama instruktur sekaligus pilot berlisensi, Deon. Dari udara, ia disuguhi panorama spektakuler hingga ke Tanjung Tua, ujung Pulau Sumatera.

“Pemandangannya indah sekali, luar biasa. Terima kasih kepada komunitas paralayang yang sudah mendampingi,” ujar Zita usai mendarat dengan selamat.

Selain menjajal paralayang, Zita juga menyempatkan diri mengunjungi Pantai Minang Rua dan kawasan Lummay, yang masuk dalam paket wisata sekitar Batu Alif.

Tantangan Infrastruktur

Menurut Zita, Batu Alif Paragliding Site memiliki potensi besar sebagai magnet wisata baru di Lampung Selatan. Namun, pengelola dari Komunitas Paralayang Lampung Club (PLC) mengungkapkan masih ada sejumlah kendala, terutama akses jalan, ketersediaan air, dan listrik.

“Kami pernah menggali sumur hingga 60 meter, tapi belum berhasil mengalir ke atas. Infrastruktur sangat membutuhkan dukungan, dan kami berharap Pemkab Lampung Selatan bisa memberi perhatian,” ungkap perwakilan PLC.

Dari Nol Hingga Jadi Ikon Baru

Komunitas PLC menuturkan, perjalanan menemukan lokasi ini tidak mudah. Dibutuhkan waktu mencari titik terbaik, berkoordinasi dengan warga, hingga akhirnya Batu Alif resmi dibuka sebagai spot paralayang terbuka pertama untuk umum di Lampung.

Saat ini, sudah ada 12 pilot aktif, termasuk tiga perempuan, serta dua warga Kayu Tabu yang sedang dilatih. Komunitas juga membuka kursus paralayang berlisensi dengan biaya sekitar Rp12 juta per orang untuk program intensif 2–3 minggu.

“Kami ingin olahraga paralayang ini lebih dikenal, bukan hanya sebagai olahraga, tapi juga wisata. Harapannya Batu Alif bisa menjadi ikon baru, dan Pemkab turut mendukung agar Lampung Selatan semakin maju,” tambah pengurus PLC.

Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Batu Alif Paragliding Site diyakini akan menjadi wajah baru pariwisata Lampung Selatan, menggabungkan keindahan alam, olahraga ekstrem, dan peluang ekonomi lokal.

Jalan Simpang Tugu Radin Intan–Exit Tol Kalianda Diresmikan, Bupati Egi: Jangan untuk Balapan!

LAMSEL, Kalianda – Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama meresmikan Jalan Ruas Simpang Tugu Radin Intan–Exit Tol Kalianda (R.077) di samping Mall Pelayanan Publik (MPP) Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Selasa sore (26/8/2025).

Jalan strategis sepanjang 1.680 meter ini diharapkan menjadi akses penting yang memperlancar konektivitas sekaligus membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah. Jalur baru tersebut juga disiapkan untuk mendukung konsep Agro Eduwisata, visi daerah dalam mengembangkan potensi Lampung Selatan.

Dalam uji coba, Bupati Egi memilih cara unik: menunggangi sepeda motor menyusuri jalan mulus yang diapit ladang jagung dengan latar megah Gunung Rajabasa.

“Alhamdulillah, hari ini kita menguji coba jalan baru di sekitar MPP Kalianda. Jalannya sudah mulus, pemandangannya indah, dan sangat mendukung konsep Agro Eduwisata Lampung Selatan,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengingatkan masyarakat agar menjaga keberlangsungan pembangunan.
“Mari kita rawat bersama. Jangan digunakan untuk balap-balapan. Jalan ini untuk kepentingan bersama, bukan untuk membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” tegasnya.

Peresmian tersebut turut dihadiri Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, serta sejumlah pejabat daerah. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya jalan baru ini dalam strategi pembangunan Lampung Selatan.

Menutup sambutannya, Bupati Egi menyampaikan optimisme besar:
“Dengan infrastruktur yang lebih baik, Insyaallah ekonomi masyarakat berkembang, wisatawan meningkat, dan Lampung Selatan semakin maju. Bismillah, kita bisa,” katanya.

Peresmian jalan di bawah siluet Gunung Rajabasa dan gagahnya Tugu Radin Intan ini menjadi simbol lahirnya harapan baru: Lampung Selatan yang lebih terhubung, indah, dan berdaya saing.

Bupati Egi Tinjau Langsung Jalur, Krakatau Beach Run 2025 Siap Jadi Event Lari Paling Eksotis

LAMSEL, Kalianda – Menjelang pelaksanaan Krakatau Beach Run 2025 pada Minggu, 24 Agustus mendatang, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama turun langsung meninjau kesiapan rute lomba dengan cara unik: ikut berjoging di lintasan.

Jumat sore (22/8/2025), dengan pakaian olahraga sederhana, Bupati Egi berlari kecil menyusuri jalur kategori 5.000 meter yang dimulai dari kawasan Senaya Beach Kalianda. Sambil berlari santai, ia sesekali berhenti untuk mengecek kondisi jalan, kebersihan lingkungan, hingga pemasangan atribut acara yang mulai menghiasi kawasan pantai.

Panorama senja Kalianda menambah suasana, seakan menegaskan bahwa ajang lari ini bukan sekadar olahraga, tetapi juga pameran wisata unggulan Lampung Selatan.

“Kita ingin memastikan jalur yang akan dilalui peserta dalam kondisi bersih, aman, dan nyaman. Karena selain olahraga, event ini juga menjadi etalase wisata Lampung Selatan,” ujar Bupati Egi.

Menurutnya, Krakatau Beach Run 2025 tidak hanya menguji fisik para pelari, tetapi juga memberikan pengalaman berwisata. Jalur yang membentang di sepanjang pantai menampilkan panorama laut dan suasana pesisir khas Kalianda.

“Melalui kegiatan ini, kita berharap peserta dari luar daerah bisa menikmati keindahan alam Lampung Selatan sekaligus mendorong promosi pariwisata kita,” tambahnya.

Event lari ini diperkirakan akan diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah dengan dua kategori, yakni 5K dan 10K. Keunikannya terletak pada kombinasi olahraga dan wisata, di mana pelari dapat sekaligus menikmati keindahan alam di sepanjang lintasan.

Dengan persiapan yang terus dimatangkan, Bupati Egi optimistis acara akan berjalan lancar dan memberi kesan positif.

“Insyaallah, dengan kerja sama semua pihak, Lampung Selatan siap menyambut Krakatau Beach Run 2025,” tegasnya.

41 Paskibraka Resmi Tuntaskan Tugas, Bupati Egi: Jadikan Pengalaman Berharga untuk Masa Depan

LAMSEL, Bakauheni – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, secara resmi melepas Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2025 usai upacara penurunan Sang Saka Merah Putih di Lapangan Menara Siger, Bakauheni, Minggu malam (17/8/2025).

Sebanyak 41 anggota Paskibraka yang sebelumnya sukses mengibarkan bendera pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia kini resmi menuntaskan tugasnya. Mereka dilepas dengan penuh apresiasi atas dedikasi, disiplin, dan semangat kebangsaan yang ditunjukkan sepanjang rangkaian kegiatan.

Dalam sambutannya, Bupati Egi menyampaikan rasa bangga sekaligus terima kasih kepada anggota Paskibraka, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, pelatih, serta para orang tua yang mendukung penuh keberhasilan putra-putri terbaik daerah itu.

“Saya melihat kalian adalah mata generasi penerus yang kelak akan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Di Selat Sunda, Sang Saka Merah Putih menatap Gunung Krakatau. Atas nama Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, saya mengucapkan terima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan,” ujar Egi.

Bupati juga mengungkapkan bahwa persiapan kegiatan peringatan kemerdekaan di Menara Siger hanya dilakukan dalam waktu 10 hari. Meski singkat, seluruh rangkaian berjalan lancar berkat kerja keras dan koordinasi semua pihak.

“Kalau ada kekurangan saya mohon maaf, karena persiapannya jujur hanya 10 hari. Tapi mari kita bekerja out of the box,” katanya.

Menurut Egi, lebih dari sekadar seremoni, peringatan HUT RI menjadi momentum konsolidasi birokrasi secara menyeluruh serta ajang memperkuat sinergi. Ia menegaskan semangat ini harus dijaga sebagai kebanggaan masyarakat Lampung Selatan.

“Ini adalah dedikasi, semangat, dan kedisiplinan kalian semua yang terlibat. Mari kita rawat, kita lestarikan, dan kita jadikan kebanggaan Lampung Selatan,” tegasnya.

Tak lupa, Bupati Egi mengajak masyarakat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap daerah. Menurutnya, perayaan di Menara Siger tidak hanya menampilkan kekhidmatan upacara, tetapi juga memamerkan keindahan alam Lampung Selatan yang eksotis.

“Seharian saya berada di Menara Siger, menyaksikan betapa indahnya alam Lampung Selatan. Inilah the amazing south of Lampung. Saya berharap rasa bangga dan bahagia ini tetap terjaga,” ucapnya penuh semangat.

Menutup sambutannya, Egi berpesan agar pengalaman menjadi Paskibraka dijadikan bekal berharga bagi generasi muda.

“Jadikan pengalaman ini bekal untuk menjadi pemimpin yang berintegritas, disiplin, dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi,” pungkasnya.

Aksi Heroik Raihan, Bocah SD Penyelamat Merah Putih Diganjar Beasiswa oleh Bupati Lampung Selatan

LAMSEL, Bakauheni – Suasana upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Merpati, Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Minggu (17/8/2025), sempat diliputi kepanikan. Tali pengait Sang Saka Merah Putih tiba-tiba putus saat pasukan pengibar bendera hendak menjalankan tugas.

Lagu kebangsaan Indonesia Raya terus berkumandang, namun bendera kebanggaan itu tertahan di dasar tiang dan gagal berkibar.

Di tengah momen genting itu, seorang bocah berseragam sekolah dasar maju tanpa ragu. Dialah Raihan Diaz Rinawai, siswa SDN 1 Way Muli. Dengan keberanian luar biasa, Raihan memanjat tiang bendera setinggi 12 meter untuk memperbaiki tali yang putus.

Aksi heroik tersebut sontak membuat ratusan peserta upacara tertegun, sebelum akhirnya memberikan tepuk tangan meriah. Berkat Raihan, Sang Merah Putih kembali bisa berkibar gagah di langit Way Muli, disambut rasa bangga dan haru yang mendalam.

Keberanian bocah kecil itu bukan hanya menyelamatkan prosesi sakral, tetapi juga menarik perhatian Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama. Usai prosesi penurunan bendera di Menara Siger pada sore harinya, Bupati Egi secara khusus menghadirkan Raihan bersama keluarganya.

“Saya apresiasi Raihan, keren, hebat, berani,” ujar Bupati Egi sambil menyalami sang bocah dengan penuh kebanggaan.

Sebagai bentuk penghargaan, Bupati Egi menjanjikan beasiswa penuh di SMA Kebangsaan untuk Raihan, serta tabungan pendidikan yang juga akan diberikan untuk adiknya.

“Saya terima kasih ya Bu sudah mendidik ananda sehingga tumbuh menjadi anak yang berani dan membanggakan,” tutur Egi kepada Yunita Sari, ibu Raihan.

Tak kuasa menahan haru, Yunita hanya bisa menitikkan air mata. “Terima kasih banyak Pak Bupati,” ucapnya lirih.

Aksi heroik Raihan kini menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan dapat lahir dari siapa saja—bahkan dari keberanian seorang anak yang tulus mencintai Merah Putih.

Pemkab Lampung Selatan Siapkan Upacara HUT RI ke-80 Megah di Menara Siger, Bupati Egi: View Terindah se-Indonesia

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan memastikan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia…

Lampung Selatan Pertahankan Predikat KLA Nindya 2025, Skor Naik Jadi 764,92

LAMSEL, Jakarta — Kabupaten Lampung Selatan kembali meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Nindya pada tahun 2025. Meski mempertahankan peringkat yang sama seperti tahun sebelumnya, skor verifikasi administrasi Lampung Selatan meningkat dari 763,37 pada 2023 menjadi 764,92 tahun ini.

Penghargaan bergengsi tersebut diterima langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diwakili Wakil Menteri PPPA Veronica Tan. Acara penganugerahan digelar di Auditorium KH. M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/8/2025).

Bupati Egi hadir bersama Kepala Bappeda Aryan Saruhian dan Plt Kepala Dinas PPPA Nessi Yusnita.

Bupati Egi: Penghargaan Ini untuk Warga Lampung Selatan

Dalam keterangannya, Bupati Egi menegaskan bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja sama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

“Penghargaan ini kami persembahkan untuk seluruh warga Lampung Selatan. Ini bukti komitmen kami menjadikan daerah ini ramah anak, serta melindungi hak-hak mereka secara terencana dan berkelanjutan,” ujarnya.

15 Kabupaten/Kota Lampung Lolos Verifikasi

Plt Kepala Dinas PPPA Lampung Selatan, Nessi Yusnita, menjelaskan bahwa seluruh 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung telah menyelesaikan tahap Evaluasi Mandiri KLA 2024 dan meraih nilai di atas 500 poin, sehingga layak melanjutkan ke tahap Verifikasi Administrasi oleh Tim KLA Provinsi Lampung.

Dari hasil verifikasi tersebut, Lampung Selatan berhasil meningkatkan skor meskipun tetap berada di kategori Nindya.

“Skor kita naik dari 763,37 menjadi 764,92, sesuai petunjuk teknis KLA 2024 yang ditetapkan Kementerian PPPA RI,” kata Nessi.

Konsistensi Menuju Kabupaten Ramah Anak

Dengan capaian ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan program ramah anak. Upaya ini diharapkan dapat terus mendorong peningkatan kualitas hidup, perlindungan, dan pemenuhan hak anak di seluruh wilayah.

Pemkab Lampung Selatan Ingatkan Kepala Desa: Kelola Dana Desa dengan Bijak, Jangan Sampai Jadi ‘Pasien’ Jaksa

LAMSEL, Kalianda — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menggelar Sarasehan Hukum bertajuk “Penguatan Pemahaman Hukum bagi Kepala Desa se-Kabupaten Lampung Selatan”, Jumat (8/8/2025), di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kepala desa dan lurah dari seluruh wilayah Lampung Selatan. Hadir sebagai narasumber utama, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Danang Suryo Wibowo, didampingi Kajari Lampung Selatan, Suci Wijayanti.

Sarasehan ini menjadi ruang edukatif sekaligus preventif agar para kepala desa semakin memahami tanggung jawab hukum yang melekat pada pengelolaan anggaran desa.

Bupati Egi: Kepala Desa Harus Pegang Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas

Dalam sambutannya, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kajati Lampung, dan menilai kegiatan ini sebagai bentuk pendekatan hukum yang lebih mendidik dan pencegahan dini terhadap potensi pelanggaran.

“Anggaran desa nilainya besar dan penuh risiko. Saya tidak ingin ada kepala desa yang terjerat hukum hanya karena kurang paham aturan,” ujar Bupati Egi.

Ia menekankan bahwa kepala desa dan lurah adalah aktor penting dalam pembangunan tingkat desa. Oleh karena itu, integritas dan transparansi harus menjadi prinsip dasar dalam menjalankan tugas.

“Manfaatkan forum ini dengan sungguh-sungguh. Mari kita jadikan desa sebagai zona bebas korupsi. Bukan hanya semboyan, tapi komitmen nyata,” tegasnya.

Kajati Lampung: Dana Desa Bukan untuk Diri Sendiri

Dalam sesi pemaparan materi, Kajati Lampung Danang Suryo Wibowo mengingatkan bahwa jabatan kepala desa adalah amanah yang disorot banyak pihak, termasuk aparat penegak hukum.

“Kami ini jaksa, seperti dokter. Kalau muncul gejala korupsi, kami punya banyak cara penanganannya. Tapi jangan sampai kami harus menggunakan Pasal 2, 3, atau 4 (UU Tipikor),” ujar Danang, disambut tawa peserta.

Ia menekankan bahwa dana desa bukan untuk kepentingan pribadi. Semua pengelolaan harus berbasis data dan perencanaan yang matang.

“Banyak yang tergelincir karena salah perencanaan. Ada program ganda, atau program tanpa kajian. Ini bukan cuma soal administrasi, tapi soal tanggung jawab hukum,” tambahnya.

Menuju Pemerintahan Desa yang Bersih dan Transparan

Sarasehan ini diharapkan menjadi momentum refleksi sekaligus penguatan kapasitas kepala desa dan lurah se-Lampung Selatan. Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk menciptakan tata kelola pemerintahan desa yang bersih, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.

Eksplorasi Wisata Gunung Raja Basa, Zita Anjani Taklukkan Puncak 1.281 MDPL: You Did It!

Lampung Selatan – Udara malam di Taman Wisata Teropong Kota, Desa Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda, terasa berbeda pada Rabu (6/8/2025). Sejuknya angin dari lereng Gunung Raja Basa mengiringi kepulangan seorang pendaki yang baru saja menuntaskan misinya: menjelajahi puncak salah satu gunung tertinggi di Lampung Selatan.

Adalah Zita Anjani, Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, yang berhasil menapaki puncak Gunung Raja Basa setinggi 1.281 meter di atas permukaan laut (MDPL). Pendakian ini bukan sekadar petualangan pribadi, namun menjadi simbol eksplorasi potensi pariwisata lokal.

“Akhirnya bisa naik gunung di kampung halaman sendiri,” ucap Zita dengan senyum lega, memandangi siluet gunung yang baru saja ia taklukkan.

Misi Pendakian untuk Promosi Wisata

Perjalanan dimulai pukul 14.00 WIB dari basecamp Desa Sumur Kumbang. Meskipun cuaca cukup bersahabat, medan pendakian tetap menantang. Setelah menempuh perjalanan selama tiga setengah jam, rombongan tiba di puncak sekitar pukul 17.30 WIB.

Di atas ketinggian, Zita menyempatkan diri menikmati panorama alam Lampung Selatan, sebelum akhirnya memulai perjalanan turun setelah makan malam singkat. Perjalanan kembali ke basecamp berlangsung dalam gelapnya malam, dan baru selesai sekitar pukul 22.00 WIB.

“Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Terima kasih kepada tim pendamping dan warga yang telah memberikan sambutan hangat,” ungkapnya.

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat dalam Mendorong Pariwisata

Kepulangan Zita Anjani disambut hangat oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, jajaran pejabat daerah, pengurus PKK, serta warga setempat. Sambutan tersebut menjadi wujud nyata dari semangat kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat dalam mendorong promosi wisata daerah.

Gunung Raja Basa tak hanya menjadi destinasi pendakian, namun juga simbol harapan akan kemajuan pariwisata Lampung Selatan. Lewat kegiatan ini, diharapkan semakin banyak potensi wisata alam yang dikenali dan dikembangkan, memperkuat identitas daerah sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

Malam itu, langkah Zita di jalur pendakian menjadi pesan kuat bahwa cinta terhadap kampung halaman bisa diwujudkan melalui aksi nyata—menjelajah, mengenalkan, dan membanggakan tanah kelahiran.