Lampung Barat – Rusaknya saluran irigasi di lahan persawahan Pekon Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, membuat para petani setempat harus menelan pil pahit. Pasalnya, aliran air yang terhenti sejak tahun 2024 hingga kini mengakibatkan tanaman padi mengering dan hasil panen merosot drastis.
Menurut penelusuran di lapangan, kerusakan irigasi membuat air tidak mengalir ke area persawahan. Akibatnya, sejumlah petani mengalami gagal panen dan kerugian yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Nadirsyah, salah satu pemilik sawah yang terdampak, mengungkapkan rasa sedih yang dirasakan para petani.
“Tahun ini benar-benar berat bagi kami. Tanaman padi memang sempat berbuah, tapi hasilnya jauh dari harapan. Banyak yang kering sebelum waktunya,” ujarnya.
Para petani berharap pemerintah segera membangun atau memperbaiki saluran air yang dekat dengan area persawahan, agar pasokan air dapat kembali normal.
“Kalau tidak segera diperbaiki, kami khawatir gagal panen akan terus terulang. Kami mohon ada perhatian dari pemerintah,” tambah Nadirsyah.
Hingga kini, sebagian besar lahan di Buay Nyerupa terlihat kering. Petani berharap musim tanam berikutnya tidak lagi diwarnai ancaman kekurangan air yang dapat memutus sumber penghidupan mereka.
(Arisyanto)