Beberapa Alasan Suntik Mati Ini Bikin Terkejut Dunia

 LAMPUNG7NEWS 

Dunia | Alasan suntik mati menjadi sangat sakral bagi pihak medis mengabulkan permintaan dari seseorang yang membutuhkan hal tersebut. Perlu persyaratan hukum jelas demi persetujuan dilaksanakannya suntik mati.

Beberapa alasan suntik mati biasanya dilakukan oleh penegak hukum untuk menghabisi nyawa para tahanan hukuman mati. Namun, suntik mati juga kadang dibolehkan bilamana ada persetujuan pasien saat sudah tidak kuat menahan rasa sakit lagi.

Di luar sebab tersebut, ternyata hukuman mati kadang muncul dengan pelbagai alasan bikin geger. Seperti jabaran rangkuman berita di bawah ini.

1. Kerap bikin jengkel, perawat Italia suntik mati 38 pasien

Polisi Italia kini tengah menyelidiki kasus apakah seorang perawat perempuan di sebuah rumah sakit membunuh 38 pasien setelah dia dituduh menyuntik seorang pasien dengan potassium dosis mematikan.

Polisi menangkap perawat bernama Daniela Poggiali itu di Lugo, sebelah utara Italia, setelah seorang pasien berusia 78 tahun meninggal karena penyakit biasa.

Kemarin polisi akhirnya memperluas penyelidikan mereka ke arah meninggalnya 38 pasien. Sepuluh di antara pasien itu meninggal mencurigakan, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (13/10/2014).

Kantor berita Central European melaporkan, perawat berusia 42 tahun itu dituding menyuntik pasien-pasien dengan potassium dosis tinggi sebab mereka atau keluarga mereka kerap membuatnya jengkel.

Koran Italia Libero Quotidiano menyatakan, seorang staf rumah sakit mengatakan Poggiali pernah meminta dia dipotret di samping pasien baru meninggal.

Laporan lain menyebutkan dia pernah bercanda telah menyuntikkan potassium dosis tinggi kepada pasien-pasiennya.

April lalu pasien bernama Rosa Calderoni, 78 tahun, meninggal mencurigakan. Hasil pemeriksaan menyatakan ada kadar potassium tinggi dalam aliran darahnya. Dosis itu sama dengan yang biasa dipakai sebagai hukuman mati di Amerika Serikat.

Namun jaksa mengakui ada kesulitan buat menjalankan penyelidikan ini karena potassium bisa menghilang dari aliran darah setelah beberapa hari, sehingga sulit dideteksi.

“Masih ada 38 kasus kematian mencurigakan. Sepuluh di antaranya sangat mencurigakan,” kata Kepala Jaksa Alessandro Mancini dalam jumpa pers.

2. Menderita penyakit langka, gadis cantik minta suntik mati

Valentina Maureria, gadis 14 tahun asal Chile menghebohkan netizen sedunia pekan lalu. Gara-garanya dia mengunggah video permintaan euthanasia.

Valentina mengidap cystic fibrosis, penyakit langka yang merusak fungsi paru-paru dan pencernaan. Kakak lelakinya sudah meninggal karena penyakit yang sama. Saban hari pengidap penyakit itu akan merasakan pusing hebat lalu muntah tak terkendali.

Gadis ini mengaku tak sanggup menderita lebih lama. Dokter memvonisnya paling lama hidup tiga setengah tahun lagi, karena belum ada tanda-tanda perbaikan kondisi tubuhnya.

Oleh sebab itu Valentina minta pemerintah Chile mengizinkannya disuntik mati, seperti dilansir the Guardian, Senin (2/3/2015).

“Saya lelah dengan penyakit ini. Tolong pemerintah mengizinkan pemberian suntikan sehingga saya bisa tidur tenang selamanya,” kata Valentina dalam video yang viral di Youtube.

Video tersebut menggegerkan publik Chile. Masyarakat terbelah, antara mendukung permintaan suntik mati remaja itu atau menolaknya dengan alasan agama. Perdebatan tersebut hingga berita ini dilansir masih ramai terjadi di Facebook maupun Twitter.

3. Orientasi seks menyimpang, paedofil Belgia minta disuntik mati

Pria Belgia yang memiliki orientasi seks menyimpang, karena tertarik pada pemuda dan remaja laki-laki, meminta untuk disuntik mati. Alasannya, dia sudah tidak tahan dengan hasrat seksnya tersebut.

Dikutip dari Independent, Jumat (10/6), pria dengan nama samaran Sebastien ini merasa tertekan.

“Seperti penderitaan permanen, saya merasa dipenjara dalam tubuh sendiri,” ucap pria tersebut.

Dia mengaku malu dengan orientasi seksnya, namun tidak bisa mengendalikannya.

“Saya tidal bisa keluar, selalu merasa malu, lelah, tertarik pada orang yang tak seharusnya. Semua ini kebalikan dari apa yang sebenarnya saya inginkan,” lanjut dia.

Hukum di Belgia sejak 2012, melegalkan suntik mati atau eutanasia kepada orang dengan kasus ‘penderitaan fisik atau mental yang tak tertahankan’. Sementara untuk masalah kejiwaan, dibutuhkan persetujuan khusus daru tiga dokter.

Sebastien mengaku sudah memulai proses panjang tersebut dan mendapatkan satu persetujuan dokter. Dia tidak putus asa karena jalan yang panjang, malah Sebastien menuturkan mendambakan kematian sejak masih kanak-kanak.

“Keseluruhan hidup saya menuntun saya ke titik ini. Ibu saya mengidap demensia, dan saya tidak baik secara mental. Saya sangat kesepian, terpuruk. Saya takut pergi keluar. Takut dilihat orang,” tuturnya.

Dimulai sejak 15 tahun, ketika dia jatuh cinta dengan teman lelaki sebayanya. Meski demikian, dia menyangkal dan tidak bisa menerima orientasi dirinya.

Sebastien pernah menjalani terapi selama 17 tahun, namun tidak berhasil. Walaupun tertarik pada mereka yang lebih muda, pria ini mengaku tidak pernah melakukan pelecehan seksual.

4. Akibat mutasi gen aneh, Belgia suntik mati remaja 17 tahun

Seorang warga Belgia disuntik mati. Ini merupakan kasus pertama euthanasia bagi warga Belgia tanpa batasan umur, setelah undang-undang di sana memperbolehkan suntik mati bagi semua kalangan.

Dalam hal ini, pemerintah setempat memang mengizinkan warganya yang menderita penyakit kronis, secara fisik maupun psikis untuk memutuskan waktu mengakhiri hidupnya sendiri. Tentunya, permintaan suntik mati tidak bisa sembarang dikabulkan, karena ada proses persetujuan yang perlu dilalui.

Dilansir dari BBC, Senin (19/9/2016), walaupun usia tidak menjadi batasan untuk melakukan suntik mati, pemohon tetap harus didampingi oleh orangtua, kerabat, dokter dan psikolog. Permintaannya akan dikabulkan jika pasien memiliki alasan yang sekiranya mendesak, seperti halnya sakit parah, secara sadar dapat memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri, dan sudah dikonsultasikan dengan psikolog.

Selain itu, pemohon harus dengan kemauan sendiri apabila ingin euthanasia.

Untungnya hanya ada sedikit anak-anak yang mempertimbangkan (untuk disuntik mati). Akan tetapi, tidak berarti kita harus menolak keinginan mereka untuk mati secara terhormat, kata Ketua Komite Federal Pengawasan dan Evaluasi Euthanasia Belgia, Wim Distelmans.

Pada kasus ini, remaja tersebut menderita penyakit mutasi gen langka yang mengerikan. Tidak dijelaskan lebih lanjut seburuk apa kondisinya, namun hasil konsultasi dengan pihak medis dan secara hukum keinginannya untuk meninggal dunia sesegera mungkin sudah dinyatakan legal.

Menurut kami penting untuk membiarkan masyarakat memiliki peluang memutuskan bagi diri mereka sendiri dengan cara seperti apa mereka ingin menyikapi situasi yang mereka hadapi, ujar Senator Jean-Jacques de Gucht.

Selama 10 tahun terakhir dari 2003 dan 2013, jumlah pasien yang disuntik mati di Belgia meningkat hingga delapan kali lipat. Dari sebelumnya hanya 1.000 orang menjadi 8.752. | dikutib dari merdekacom.

Berita lainnya :

Anggota DPR RI H. Aprozi Alam Hadirkan Kontribusi Nyata untuk Masyarakat Lampung

Anggota DPR RI H. Aprozi Alam Hadirkan Kontribusi Nyata untuk Masyarakat Lampung

Lampung – Dalam kurun waktu 10 bulan menjabat sebagai Anggota DPR RI, H. Aprozi Alam terus menunjukkan komitmennya untuk hadir dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Provinsi Lampung. Anggota Komisi…

0 comments
Unila Resmikan Rumah Kaca Anggrek di Dies Natalis ke-60

Unila Resmikan Rumah Kaca Anggrek di Dies Natalis ke-60

Lampung – Universitas Lampung (Unila) meresmikan Rumah Kaca Anggrek sebagai salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-60, Rabu (10/9/2025). Peresmian digelar setelah pelaksanaan workshop budidaya anggrek di ruang sidang lantai…

0 comments
Perlunya Pasar Tradisional Simpel dan Fungsional untuk Masyarakat [Opini]

Perlunya Pasar Tradisional Simpel dan Fungsional untuk Masyarakat [Opini]

Pembangunan pasar tradisional seringkali terjebak pada desain megah dan bertingkat, namun kenyataannya tidak semuanya berjalan efektif. Banyak pasar modern dengan bangunan bertingkat justru menghadapi masalah serius: lantai atas yang kosong,…

0 comments
Ribuan Rider Siap Geber Trail Adventure HUT TNI ke-80 di Pesawaran

Ribuan Rider Siap Geber Trail Adventure HUT TNI ke-80 di Pesawaran

Lampung – Ribuan pecinta motor trail akan meramaikan ajang Trail Adventure GEBER 2025 dalam rangka peringatan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kegiatan ini digelar pada Minggu, 14 September 2025,…

0 comments
Universitas Saburai Gelar Saburai Expo 2025 dan Pelantikan Alumni, Rektor: Momentum Tunjukkan Wajah Kampus Dinamis dan Berdaya Saing

Universitas Saburai Gelar Saburai Expo 2025 dan Pelantikan Alumni, Rektor: Momentum Tunjukkan Wajah Kampus Dinamis dan Berdaya Saing

Bandar Lampung – Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) menggelar Saburai Expo 2025 yang dirangkaikan dengan Pelantikan Alumni Universitas Saburai, di lapangan kampus setempat, Selasa (9/9/2025). Mengusung tema Festival Kreasi…

0 comments
Kepiting Tapal Kuda: Fosil Hidup Berdarah Biru yang Menyelamatkan Manusia

Kepiting Tapal Kuda: Fosil Hidup Berdarah Biru yang Menyelamatkan Manusia

Pernah mendengar tentang hewan purba berdarah biru yang masih hidup hingga sekarang? Itulah kepiting tapal kuda (horseshoe crab). Meski namanya “kepiting”, secara ilmiah hewan ini lebih dekat kekerabatannya dengan laba-laba…

0 comments
Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Bisa Dilakukan Secara Daring

Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Bisa Dilakukan Secara Daring

JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) membuka akses pendaftaran daring bagi masyarakat, organisasi, maupun badan usaha yang ingin bergabung dalam Program Mitra Bina Gizi (MBG). Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman…

0 comments
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Perkuat Layanan dan Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan di 2025

RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Perkuat Layanan dan Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan di 2025

Lampung – RSUD Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) sebagai rumah sakit kelas A milik Pemerintah Provinsi Lampung terus memperkuat komitmen dalam menghadirkan layanan kesehatan yang profesional, adil, transparan, dan berorientasi pada…

0 comments
Ribuan Warga Meriahkan Senam Massal Haornas 2025 di Stadion Radin Inten Kalianda

Ribuan Warga Meriahkan Senam Massal Haornas 2025 di Stadion Radin Inten Kalianda

LAMSEL, Kalianda – Ribuan kader PKK dan masyarakat Lampung Selatan memadati Stadion Radin Inten, Kalianda, Selasa (9/9/2025), untuk mengikuti senam massal dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2025. Kegiatan…

0 comments
Utusan Khusus Presiden Nikmati Sensasi Terbang di Batu Alif Paragliding, Bakauheni

Utusan Khusus Presiden Nikmati Sensasi Terbang di Batu Alif Paragliding, Bakauheni

LAMSEL, Bakauheni – Udara sejuk di perbukitan Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, menjadi saksi pengalaman berkesan bagi Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, yang menjajal wisata paralayang…

0 comments
DPRD Lampung Selatan Gelar Paripurna Bahas Kode Etik dan Tata Cara Badan Kehormatan

DPRD Lampung Selatan Gelar Paripurna Bahas Kode Etik dan Tata Cara Badan Kehormatan

LAMPUNG SELATAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian Peraturan DPRD tentang kode etik dan tata cara Badan Kehormatan, Selasa (9/9/2025). Rapat…

0 comments
Unila Gelar LCT MIPA ke-38, Tumbuhkan Generasi Unggul di Era Digital

Unila Gelar LCT MIPA ke-38, Tumbuhkan Generasi Unggul di Era Digital

Lampung – Dalam rangka Dies Natalis ke-60, Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Lomba Cepat Tepat (LCT) MIPA ke-38 di Aula K FKIP Unila, Selasa (9/9/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Mewujudkan Generasi…

0 comments

 

Tulis Komentar Anda