LAMPUNG7COM – Metro | Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) SMA/SMK Tahun 2023/2024 menuai banyak kritikan dan pertanyaan dari beberapa orangtua calon murid yang mendaftar di sekolah-sekolah yang ada di Kota Metro Lampung.
Hal tersebut diungkapkan salah satu orangtua calon siswa, yang mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 Metro Lampung, mempertanyakan PPDB jalur prestasi non akademik di salah satu SMA Favorit Kota Metro, dimana untuk jalur tersebut yang diterima mayoritas menggunakan sertifikat tahfidz.
“Padahal, PPDB untuk jalur prestasi non akademik dalam juknis disebutkan bidang sains, seni, olahraga dan prestasi lainnya. Tetapi fakta yang terjadi, luar biasa, di hari terakhir pendaftaran sampai dengan ditutup, dari 48 kursi kuota, diisi 45 tahfids dan 3 olahraga,” ungkap Armin (samaran), Sabtu (17/6/2023).
Lebih lanjut ditambahkan, dirinya merasakan ketidakadilan dan kekecewaan dengan proses penerimaan calon murid tersebut, karena anaknya yang mempunyai sertifikat olahraga juga harus tersingkir.
“Anak saya kemarin juara Porprov Lampung membela nama Kota Metro, terpental oleh anak memakai sertifikat tahfidz. Yang jadi tanda tanya di saya, apa iya bener mereka hapal sesuai sertifikat yang diajukan, karena tidak ada Test hafidz,” ujarnya.
“Kami tadi mendatangi SMAN 1 Metro dan Saat kami tanyakan ke panitia pendaftaran, pihak panitia mengatakan bahwa mereka hanya mengikuti dan menjalankan juknis yang telah ditetapkan dari Dinas Pendidikan Propinsi Lampung,” imbuhnya.
Saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Junjung salah satu panitia PPDB SMAN 1 Metro mengatakan membenarkan apa yang dijalankan saat ini harus mengikuti dan sesuai juknis.
“Kami panitia PPDB SMAN 1 Metro dalam proses PPDB hanya berpedoman dan melaksanakan juknis yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Lampung, jadi apabila sudah sesuai dengan Juknis ya kami terima,” ucap Junjung, pada lampung7.com.
Kemudian, ada juga kabar bahwa terkait sertifikat tahfidz diterbit 6 bulan sebelum kelulusan, padahal umumnya siswa lulus sekolah itu menerima ijasah juga menerima sertifikat lulus tahfids artinya sertifikat itu terbit bersamaan atau berdekatan dengan terbitnya ijasah.
“Tiba-tiba ada sertifikat terbit 6 bulan sebelum kelulusan, itu patut diduga ada apa, apakah agar bisa digunakan untuk mendaftar di jalur tahfids pada PPDB SMA/SMK Tahun ini, karena pemegang sertifikat tahfidz diterbitkan ulang untuk dituakan tanggal terbitnya, dimana berdasarkan juknis usia minimal sertifikat 6 bulan maksimal 3 tahun,” ucapnya.
Selanjutnya bagaimana nasib anak – anak yang haknya atau perjuangannya selama ini mendapatkan sebuah serifikat baik itu olah raga, sains dan Seni? Tergusur begitu saja oleh pemegang sertifikat tahfidz.
“Kami butuh solusinya, apakah berbagi kuota kursi antara Sains, Seni, olahraga dan tahfidz, atau kemudian sebelum pengumuman kumpulkan pemegang sertifikat tahfidz tersebut dan uji kelayakan bagi si pemegang sehingga masyarakat tidak bertanya – tanya apa benar pemegang tahfidz ini mampu menghafal sesuai dengan sertifikat yang dia punya, jika terbukti ada kesalahan atau kelalaian maka pemegang sertifikat tahfidz tersebut layak untuk di batalkan keikutsertaannya dalam proses PPDB SMA/SMK pada tahun ini,” ucapnya.
Tentu dalam hal ini, Dinas Pendidikan Propinsi Lampung tidak boleh diam dan seolah merasa tidak ada masalah, karena bagaimanapun juknis PPDB SMA/SMK terbit dari propinsi.
“Kami mohon ada solusi konkret, agar anak – anak kami yang benar – benar pemegang sertifikat olahraga, sains dan Seni yang sudah berdarah – darah ( red.Bahasa kami) dalam memperolehnya, juga di berikan porsi yang tepat,” pungkasnya. | Red.
INILAH INDONESIA KITA.KAPAN MAU MAJUNYA NEGRI INI.KALAU MEMANG THAFIDS QURAN ,MASUK SEKOLAH AGAMA SAJA .JADI BISA TEKUN BELAJAR MEMPERDALAM AGAMA SAJA.TAK USAH LAGI KESEKOLAH UMUM.TAPI SUDAHLAH BEGITULAH NEGRI KONOHA INI.
Anak saya juga di jakarta sertifikat non akademik dari olahraga tidak masuk verifikasi jadi ga bisa ikut PPDB non akademik,mirisnya lagi ada siswa yang sama dengan anak saya sertifikatnya bisa masuk verifikasi padahal dari kejuaraan yang sama,sertifikat yang sama dan dari Dojo/perguruan yang sama,emang aneh peraturannya masa satu masuk yang lain ga masuk,sudah datangin Sudin tapi tidak di respon,yang paduan suara jumlah 20 orang masuk semua sertifikatnya di non akademik yang perorangan malah ga masuk,semakin tanda tanya ini ada apa??
Memang yg di terima pada hafis semua nilai nya sampe 700 tlng di selidiki itu biar gak keterusan guru nya
Coba di tes dulu itu masa nifas hafis sampe 700 tlng di priksa bener bener…