Gunung Sugih | Ratusan para pedagang pasar Rumbia Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah, mendatangi Kantor DPRD Lampung Tengah di Gunung Sugih, Selasa (19/7/2106).
Para pedagang datang berdemo meminta harga kios yang ditetapkan oleh pihak pengembang dapat diturunkan karena dinilai terlalu mahal.
Dikatakan Susilo Handoko Korlap dan Pengurus paguyuban pedagang pasar Rumbia, aksi yang digelar merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap pihak pengembang /pelaksana yakni PT. SBM (Sai Bumi Mandiri) yang dianggap menimbulkan keresahan pedagang pasar Rumbia.
Pendemo berharap agar wakil Rakyat yang duduk dikursi DPRD serta kepada pihak pemkab Lampung Tengah dapat mengevaluasi dan menindaklanjuti serta mempertimbangkan 6 poin keluhan para pedagang.
Lebih lanjut tuntutan para pedagang meminta harga kios yang sesuai aturan nilai jual objek pajak (NJOP) bisa disesuaikan dengan kemampuan pedagang karena dengan harga kios/hook seluas 4 X 8 M2 dikasih harga Rp. 315 juta.
Selain itu para pedagang meminta agar pihak pemerintah menunjuk Bank dengan membuat MoU antara pemkab dengan PT. SBM serta terkait pembagian kios dapat dilakukan dengan cara diundi agar tercipta keadilan dan hak hak pedagang pasar rumbia dijamin dan tidak menerima pedagang dari luar.
“Kami minta pembayaran dapat dilakukan dengan sistem kredit dalam jangka waktu masa HGB berlaku, serta pembayaran uang muka/DP dilakukan setelah bentuk fisik bangunan minimal 30% dan Dp/uang muka dibayar lunas setelah menerima kunci kios,” ungkap salah seorang pedagang.
Menanggapi hal tersebut Ketua dan Anggota Komisi III DPRD Lampung Tengah mengajak hearing bersama 5 perwakilan pedagang dan istansi pemerintah terkait, guna mendapatkan solusi yang terbaik buat para pedagang.
Ditambahkan Ketua komisi III Azahri Ependi menjelaskan, dari enam poin permasalahan diantaranya harga kios, diharapkan para pedagang dapat bersabar, pasalnya untuk menyelesaikan masalah tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Kami akan segera meninjau ke lokasi dan menggelar hearing dengan pihak pengembang,” tegasnya.
Dari hasil Pertemuan itu, para pedagang mengaku sedikit kecewa terhadap anggota DPRD dan instansi pemerintah terkait karena permasalahannya tidak ada kesimpulan yang pasti.
[espro-slider id=20799]
Gerah Diberitakan, Dinkes Tanggamus Tawarkan Sejumlah Uang Pembungkam
TANGGAMUS – Kontroversi pengadaan mobil Ambulance Transport dan Puskesmas Keliling (Pusling), membuat gerah Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus, Provinsi Lampung. Ada indikasi upaya untuk membungkam media, dengan menawarkan sejumlah…
Bantu Gali Kubur Warga, Aiptu Turono : Kewajiban Dalam Bermasyarakat
LAMPUNG7COM | Kasi Humas Polsek Gedong Tataan Polres Pesawaran, Aiptu Turono bergotong royong menggali Kuburan untuk warga yang meninggal dunia di Pemakaman Umum Desa Wiyono, Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran…
Polres Lamtim Bagikan Puluhan Paket Sembako Ke Masyarakat Terdampak Langsung Kenaikan Harga BBM
LAMPUNGCOM | Polres Lampung Timur, Polda Lampung, menggelar bhakti sosial pembagian sembako bagi masyarakat terdampak langsung Kebijakan Pemerintah Pengalihan Subsidi bahan bakar minyak (BBM), Selasa (6/9/2022). Dipimpin Waka Polres Lampung…
RS-MB Ajak Keluarga Tina Berdiskusi dengan Pihak Dinas Kesehatan
LAMPUNG7COM, Tulang Bawang | Heboh ramai dalam pemberitaan tentang cerita pilu Rosilawati, yang menceritakan kronologi meninggalnya adiknya Tina Yunita, yang sempat dilakukan operasi sesar, hingga dua kali di RS Mutiara…
Kapolda Banten Ikuti Istigosah Qubro Bersama 2.500 Kyai Banten
LAMPUNG7COM – Lebak | Kapolda Banten Irjen Pol. Prof. Dr. Rudy Heriyanto berinisiatif melaksanakan Istigosah Qubro sekaligus bersilaturahmi bersama 2.500 Kyai Banten beserta santri yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Al…
Simposium Internasional Perubahan Iklim Dan Suara Masyarakat Dunia
Bandar Lampung | Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono, Direktur Eksekutif WALHI Nur Hidayati dan Chair Of The Earth Internasional Jagoda…